Untuk memperluas jaringan layanan internet yang mengalir sampai desa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membangun 4.200 Base Transceiver Station (BTS) di tahun 2021.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, dengan keberadaan BTS tersebut, agar program pemerintah berupa Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat dijangkau oleh setiap pelakum UMKM/KIM onboarding.
"Tahun 2021 akan membangun 4.200 BTS di setiap desa. Untuk sekarang setiap puskesmas di tiap desa sudah ada da ini hal yang baik," ujar Johnny sebagaimana dikutip dari situs Kominfo.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, tahun 2020, Program Gernas BBI telah dua kali melampaui target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, Gernas BBI dilanjutkan di tahun 2021 dengan melibatkan pemerintah daerah.
Terkait desa atau kelurahan yang belum terakses oleh internet, jumlahnya masih mencapai 12.548 desa dan kelurahan, wilayah yang berada di Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) sebanyak 9.113 desa dan kelurahan, sedangkan yang non-3T ada 3.435 desa dan kelurahan.
Beberapa waktu lalu dibahas penggelaran infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T akan dikerjakan oleh oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo. Sedangkan, wilayah non-3T dilakukan oleh operator seluler.
Adapun pertemuan pada Selasa (17/11) itu dilakukan bersama jajaran Kominfo dengan para petinggi operator seluler, seperti Hutchison 3 Indonesia (Tri), Indosat Ooredoo, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.
"Kami mendiskusikan bagaimana menyelesaikan penggelaran agar tersedianya sinyal 4G di seluruh desa dan kelurahan sebanyak 12.548 yang hingga saat ini masih dihadirkan sinyal 4G," ucap Johnny.
"Bakti akan menyelesaikan pembangunan di 9.113 desa dan kelurahan, mulai dari tahun 2020 ini 1.209 desa dan kelurahan, tahun 2021 sebanyak 4.200 desa dan kelurahan, dan tahun 2022 ada 3.704 desa dan kelurahan. Sehingga seluruhnya 9.113 desa dan kelurahan itu bisa selesai dibangun pada 2022 nanti atau menghadirkan sinyal 4G di wilayah 3T," tutur Johnny.
Di kesempatan yang sama, Menkominfo melanjutkan, para operator seluler yang telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di 3.435 desa dan kelurahan di non-3T.
"Dengan demikian, kita bersama-sama harapkan, Kominfo dan operator seluler bisa hadirkan sinyal 4G di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia pada tahun 2022 nanti," pungkas Johnny.
https://maymovie98.com/movies/love-other-drugs/
Yah, Mimpi Digitalisasi Aksara Jawa Harus Kandas
Upaya untuk digitalisasi aksara Jawa harus kandas di lembaga internet, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Waduh, kenapa?
Permohonan Internationalize Domain Name (IDN) aksara Jawa yang diajukan oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) ke ICANN, pada Juli lalu, sudah diterima balasannya kembali.
Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo mengatakan, telah menerima balasan dari ICANN beberapa waktu lalu melalui surat elektronik/email yang menuliskan bahwa seluruh data yang di submit oleh Pandi telah selesai dievaluasi oleh ICANN.
Merujuk pada hasil evaluasi tersebut, untuk sementara proses IDN Aksara Jawa dikembalikan kepada Pandi, disertai dengan beberapa alasan.
"Alasan pertama, bahasa Jawa belum masuk sebagai bahasa administratif Indonesia di ISO 3166-1. Alasan kedua, ICANN melihat bahwa kemudian belum cukup bukti bahwa aksara Jawa lazim digunakan oleh seluruh atau sebagian masyarakat Indonesia, Alasan ketiga adalah status aksara Jawa di UNICODE dimana saat ini masih masuk dalam kategori 'Limited Use Script'," tutur Yudho dalam keterangannya yang diterima detikINET.
Dikatakan Yudho, inti dari email balasan lembaga internet itu, dapat disimpulkan bahwa mereka melihat bahasa Jawa sejauh ini dikomunikasikan dengan menggunakan aksara Latin. Aksara Jawa praktis digunakan hanya untuk kegiatan pendidikan, kegiatan terkait sejarah dan terkait dekorasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar