Sabtu, 26 Desember 2020

Xiaomi Akan Luncurkan 3 Ponsel Layar Lipat Tahun Depan

 Saat ini pasar ponsel layar lipat baru dirambah oleh tiga vendor yaitu Samsung, Huawei dan Motorola. Tapi mulai tahun depan Xiaomi akan menjadi pemain baru yang ikut meluncurkan ponsel layar lipat.

Bahkan menurut analis dari DSCC dan DisplaySearch Ross Young, Xiaomi akan meluncurkan tiga ponsel layar lipat dengan desain berbeda di tahun 2021.


Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Young mengatakan vendor asal China ini akan merilis tiga ponsel dengan desain layar yang melipat ke luar, melipat ke dalam, dan clamshell, seperti dikutip dari Gizmochina, Sabtu (26/12/2020).


Ia menambahkan ponsel Xiaomi yang melipat keluar akan mirip seperti Huawei Mate X, jadi ukuran layarnya akan lebih besar daripada ponsel yang melipat ke dalam. Ada kemungkinan ponsel ini memiliki display dengan ukuran sekitar 8 inch.


Young tidak memberi detail lebih lanjut tentang model ponsel dengan layar melipat ke dalam dan ponsel dengan desain clamshell yang dikembangkan Xiaomi.


Tapi kemungkinan untuk ponsel yang melipat ke dalam akan memiliki desain yang mirip seperti Samsung Galaxy Fold, sedangkan varian clamshell akan mirip seperti Motorola Razr atau Galaxy Z Flip.


Xiaomi sebenarnya pernah menampilkan prototipe ponsel layar lipat buatannya di awal tahun 2019, tapi tidak pernah dirilis untuk umum. Ponsel ini memiliki desain yang berbeda dengan deskripsi Young, karena layarnya menggunakan mekanisme dual-folding yang melipat di sisi kiri dan kanan.


Pada bulan Oktober lalu, XDA Developers menemukan bukti adanya ponsel layar lipat Xiaomi dengan kode 'Cetus' di MIUI 12 beta. Perangkat ini diketahui menggunakan chipset Snapdragon dan kamera 108 MP.


Tahun ini saja Xiaomi telah mendaftarkan sejumlah paten ponsel layar lipat dengan berbagai desain. Semoga salah satu paten desain tersebut akan menjadi kenyataan di tahun 2021.

https://maymovie98.com/movies/when-night-is-falling/


Suntik Mati 27 Monyet Penelitian, NASA Dikecam


Monyet-monyet yang ditempatkan di pusat penelitian milik NASA dibunuh dalam sehari pada tahun lalu. Langkah ini dihujani oleh kritik dari berbagai pihak.

Total 27 monyet dibunuh dengan cara suntik mati pada 2 Februari 2019 di pusat penelitian Ames milik NASA di Silicon Valley, California. Dalam dokumen yang dirilis lewat hukum kebebasan informasi, monyet-monyet tersebut sudah memasuki usia tua dan 21 di antaranya mendertita penyakit Parkinson's.


Rupanya hewan-hewan tersebut ditempatkan oleh LifeSource BioMedical, perusahaan penelitian obat yang menyewa fasilitas di pusat penelitian milik NASA.


"Monyet-monyet itu milik LifeSource BioMedical, penyewa yang menyewa fasilitas di Pusat Penelitian Ames NASA," kata juru bicara NASA kepada The Independent, seperti dikutip detikINET, Sabtu (26/12/2020).


"Monyet-monyet itu bukan milik NASA, dan tidak pernah menjadi bagian dari program penelitian NASA," sambungnya.


Chief Executive LifeSource BioMedical Stephanie Solis mengatakan hewan-hewan tersebut diberikan kepada laboratorium bertahun-tahun yang lalu setelah kesulitan untuk mencari suaka yang mau menerima hewan-hewan tersebut karena faktor usia dan kesehatannya yang memburuk.


Kepada The Guardian yang pertama kali mendapatkan dokumen ini, Solis mengatakan mereka tidak pernah melakukan penelitian kepada monyet-monyet itu dan memberikan hidup yang berkualitas.


"Kami setuju untuk menerima hewan-hewan tersebut, berperan sebagai suaka dan menyediakan semua perawatan dengan biaya sendiri, sampai usia lanjut dan kesehatan mereka yang terus menurun berujung pada keputusan untuk menyuntik mati mereka secara manusiawi untuk menghindari kualitas hidup yang buruk," kata Solis.


Banyak pihak, mulai dari advokat hak hewan sampai politisi, mengkritik kebijakan untuk menyuntik mati hewan-hewan tersebut ketimbang memindahkannya ke suaka.

https://maymovie98.com/movies/the-end-of-the-affair/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar