Samsung sempat memposting ejekan ke Apple lantaran menghilangkan charger dalam paket penjualan ponselnya. Kini postingan tersebut dihapus.
Seperti diketahui ketika Apple mengumumkan iPhone 12 pada Oktober lalu, raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino itu memastikan tidak memberikan charger pada kotak penjualan ponsel barunya. Alasannya agar makin ramah lingkungan, karena dengan tidak memberikan charger artinya dapat mengurangi sampah elektronik.
Banyak yang pro dan kontra akan hal tersebut. Tapi langkah Apple ini tidak disia-siakan oleh sejumlah OEM Android untuk menghujamkan sindiran, salah satunya Samsung.
Lewat akun Facebooknya, vendor asal Korea Selatan ini mengatakan ponsel Galaxy memberikan charger, kamera terbaik, memori, bahkan layar 120Hz. Dalam postingan yang diunggah 13 Oktober itu disertakan pula foto charger yang mendukung pengisian cepat.
Tapi ironisnya selang beberapa waktu, muncul rumor kalau Samsung akan melakukan langkah serupa di ponsel flagship terbarunya. Bahkan muncul bukti kuat kalau kabar tersebut bukan isapan jempol.
Sebuah dokumen sertifikasi untuk seri Galaxy S21 yang diterbitkan oleh badan sertifikasi Brasil ANATEL beredar. Dalam sertifikasi tersebut, ditulis bahwa Galaxy S21, Galaxy S21+ dan Galaxy S21 Ultra tidak akan dijual dengan charger dan earphone.
Nah dengan dihapusnya postingan ejekan Samsung ke Apple, kian menguatkan lagi kalo Galaxy S21 series akan hadir tanpa charger dalam kotak penjualannya. Tapi ini perlu dibuktikan lagi setelah ponsel tersebut dirilis.
Samsung berencana mengumumkan Galaxy S21 series pada 14 Januari 2021.
https://trimay98.com/movies/crayon-shin-chan-invasion-alien-shiriri/
Dikaitkan Kunjungan Dimplomatnya ke FPI, Jerman Butuh Nikel RI untuk...
Ramai isu liar di media sosial yang menyebut kedatangan staf Kedubes atau Diplomat Jerman ke Markas FPI terkait larangan ekspor nikel Indonesia. Jerman dinilai memanfaatkan kunjungan itu untuk membuat serangan balasan ke Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) soal gugatan larangan ekspor nikel.
Terlepas dari polemik kunjungan tersebut, memangnya seberapa butuh Jerman terhadap nikel Indonesia?
Pengamat Energi yang juga merupakan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan Jerman dan Indonesia memang sangat tegang soal urusan nikel. Pasalnya, Jerman sangat membutuhkan pasokan nikel dari Indonesia untuk industri baterai listrik, sementara sumber dayanya tidak ada di negara tersebut.
"Kalau kita melihat bahwa nikel bahan baku utama pembuatan manufaktur di sana apalagi soal baterai di mana tren di sana berjalan di Eropa ke depan kebutuhan nikel akan sangat besar," ujar Mamit, Kamis (24/12/2020).
Di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang kaya nikel justru memilih melarang ekspor nikel dan melakukan hilirisasi. Hal ini lah yang membuat Jerman bersitegang dengan Indonesia.
"Ini lah jadi polemik dengan Jerman kan pemerintah maunya hilirisasi, memang tren ke depan nikel ini mineral utama," ujar Mamit.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. Menurutnya, Jerman sangat membutuhkan nikel dari Indonesia karena kualitasnya yang terbaik.
"Seperti negara Eropa lainnya, Jerman sangat membutuhkan nikel Indonesia lantaran selain jaminan pasokan, juga kualitas nikel Indonesia yang terbaik. Jerman bisa saja mendapatkan nikel dari negara lain, tapi tidak ada jaminan pasokan dan kualitas nikel," jelasnya.
https://trimay98.com/movies/crayon-shin-chan-fast-asleep-dreaming-world-big-assault/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar