Presiden Joko Widodo hari ini (23/12) resmi melantik Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan. Ia menyebut salah satu fokus tugas yang diembannya adalah menyelesaikan pandemi COVID-19.
"Khusus mengenai tugas yang diminta oleh Bapak Presiden agar difokuskan adalah bagaimana kami bisa menangani COVID-19 dengan secepatnya dan sebaik-baiknya," kata Menkes Budi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/12/2020).
Menkes Budi ke depannya akan didampingi oleh Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono dalam melaksanakan tugasnya di Kementerian Kesehatan. Seperti yang diketahui Menkes Budi tak berlatar belakang medis, ia lebih dikenal sebagai pakar di bidang perbankan.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN itu meminta dukungan dari organisasi profesi kedokteran, pemerintah provinsi dan daerah, juga seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama mengakhiri pandmei COVID-19.
"Kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh komponen bangsa baik asoisiasi kedokteran, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kotamadya serta seluruh masyarakat," paparnya.
"Masalah ini adalah masalah yang tidak mungkin kami lakukan sendiri. Mudah-muidahan kita segera bisa mengatasi pandmei COVID-19 ini dan kembali hidup normal," pungkasnya.
https://maymovie98.com/movies/son-of-rambow/
Menkes Bukan Soal Suntik-Menyuntik, BGS Dinilai Cocok Meski Non Medis
Budi Gunadi Sadikin resmi dilantik menjadi Menteri Kesehatan baru pada Rabu (23/12/2020). Banyak yang mempertanyakan mengapa jabatan tersebut tak ditempati seseorang yang berprofesi dokter.
Menurut Guru Besar FKM UI Prof Hasbullah Thabrany menyebut masalah yang ada di Kementerian Kesehatan berkaitan dengan manajemen dan pendanaan. Hal itulah yang diduga Hasbullah sebagai salah satu alasan Budi Gunadi Sadikin dipilih menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan.
"Saya menduga Pak Jokowi bisa melihat bahwa masalah di Kementerian Kesehatan adalah masalah manajemen, masalah pendanaan yang tentu saja dia perlu orang yang dia percaya untuk bisa mengetahui yang sebenarnya dan mencari solusi yang terbaik," bebernya saat dihubungi detikcom Rabu (23/12/2020).
Hasbullah menekankan, soal Menkes bukan dokter tidak menjadi masalah. Ia juga meyakini peran Budi bisa membantu banyak sistem pelayanan kesehatan yang selama ini dinilai masih kurang optimal.
"Tetapi kalau dengerin pernyataannya bahwa dia akan memperkuat pelayanan publik insha Allah bisa lah," yakinnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan, persoalan Kementerian Kesehatan tak bisa disamakan dengan menangani orang sakit.
"Jadi menurut saya nggak ada masalah dokter atau bukan dokter karena ini bukan urusan nyuntik menyuntik, kalau orang sakit memang harus dokter, tapi kan ini yang sakit manajemen, yang sakit organisasi," lanjutnya.
"Tapi saya harapkan karena pak Budinya bankir tentu sangat paham soal kecukupan dana dan mudah-mudahan beliau akan bisa mencari solusi penyakit kronisnya kesehatan adalah kekurangan dana. Itu penyakit kronisnya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar