Steam baru saja merilis daftar Best of 2020 yang menampilkan deretan game paling laris dan game yang paling banyak dimainkan. Berdasarkan data Valve, game populer seperti Among Us dan Cyberpunk 2077 berhasil masuk dalam kategori game dengan pendapatan paling besar di tahun 2020.
Untuk kategori game paling laris, Steam membaginya menjadi empat kelompok yaitu platinum, emas, perak dan perunggu. Game-game di setiap kelompok disusun secara acak.
Dua game di atas berada di kelompok platinum, bersama game lainnya seperti Destiny 2, Red Dead Redemption 2, Fall Guys: Ultimate Knockout, Dota 2, dan lain-lain, seperti dikutip dari PC Mag, Senin (28/12/2020).
Berikut 12 game paling laris di tahun 2020 versi Steam, yang diukur dari pendapatan kotor:
Dota 2
Grand Theft Auto V
Red Dead Redemption 2
Cyberpunk 2077
Playerunknown's Battlegrounds
Doom Eternal
Monster Hunter World
Rainbow Six: Siege
Destiny 2
Fall Guys: Ultimate Knockout
Counter-Strike: Global Offensive
Among Us
Phasmophobia, game horror yang populer di platform streaming Twitch, justru masuk di kelompok emas. Padahal game ini sempat mendominasi chart selama beberapa minggu di bulan Oktober.
Steam juga merilis daftar game yang paling banyak dimainkan di tahun 2020. Daftar ini disusun dengan melihat jumlah pemain terbanyak di waktu puncaknya.
Tidak mengherankan jika daftar ini terlihat hampir mirip seperti daftar game paling laris. Berikut 11 game yang paling banyak dimainkan di tahun 2020, dengan puncak jumlah pemain mencapai 200.000:
Dota 2
Among Us
Terraria
Cyberpunk 2077
Life is Strange 2
Monster Hunter World
Counter-Strike: Global Offensive
Mount & Blade 2: Bannerlord
Destiny 2
Playerunknown's Battlegrounds
Grand Theft Auto V
Dalam daftar Best of 2020, Steam juga memberikan apresiasi untuk game baru terbaik. Beberapa game yang masuk dalam daftar ini antara lain Half Life: Alyx, Crusader Kings 3, Death Stranding dan Star Wars: Squadrons.
Apakah game favorit kalian ada yang masuk dalam daftar ini detikers?
https://tendabiru21.net/movies/betty-blue/
Apple Kurangi Pajak App Store untuk Developer Kecil
Apple mulai menerapkan App Store Small Business Program, yaitu dengan menurunkan potongan yang mereka terapkan untuk transaksi yang terjadi di App Store.
Namun sesuai namanya, program ini hanya diberikan untuk developer kecil, yaitu yang pemasukannya di bawah USD 1 juta setiap tahunnya. Untuk developer yang memenuhi syarat, potongan di App Store-nya akan turun dari 30% menjadi 15%.
Sementara untuk developer besar yang pemasukannya di atas USD 1 juta, potongannya tetap sebesar 30%. Sejumlah developer App Store mengaku sudah melihat adanya perubahan di laporan pemasukan mereka di App Store Connect.
App Store Small Business Program adalah program yang diumumkan Apple pada November lalu. Dalam program ini, Apple memotong komisi yang mereka ambil untuk setiap transaksi di App Store ataupun in app purchase dari 30% menjadi 15%.
Seorang developer dari Marvis App bernama Aditya Rajveer menyadari kalau program ini sudah berjalan dari pemasukannya untuk setiap aplikasi, yaitu USD 5,09 untuk setiap aplikasi yang harganya USD 5,99, demikian dikutip detikINET dari 9to5mac, Senin (28/12/2020).
"Saya melihat pemasukan sebesar USD 5,09 dari (aplikasi) USD 5,99 di Amerika Serikat. Terima kasih, Apple," kicau Rajveer lewat akun Twitter-nya.
Kicauan senada juga dilontarkan oleh David Hodge, yang mengaku potongan untuk penjualan aplikasi miliknya sudah menurun menjadi 15%.
Apple sendiri beberapa waktu yang lalu memang mendapat kritik pedas dari sejumlah developer terkait potongan yang terlalu besar untuk transaksi di App Store. Bahkan developer seperti Epic Games pun sampai mencoba mengakali potongan yang terlalu besar ini dengan membuat sistem pembayaran sendiri.
Namun hal ini malah membuat mereka 'ditendang' dari App Store.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar