Dunia cryptocurrency atau biasa dikenal aset kripto di Indonesia masih mencatatkan penguatan secara signifikan dengan harga Bitcoin yang terus meroket di akhir tahun ini. Tercatat pada Minggu (27/12), Bitcoin kembali menguat dan mencatat harga tertinggi baru di posisi USD 28.422 atau setara dengan Rp 403,7 juta.
Tren positif ini mungkin membuat membuat orang tergiur untuk mulai menggunakan aset kripto sebagai pilihan investasi. Aset kripto pun sudah diatur regulasinya oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Namun calon trader perlu memahami sejumlah hal sebelum terjun berinvestasi aset kripto, karena masih tergolong instrumen baru. Apa saja yang harus diperhatikan?
Memastikan Legalitas Exchange
Saat menentukan untuk terjun di investasi aset kripto, pemilihan media exchange untuk melakukan transaksi menjadi penting demi memastikan keamanan investasi aset. Pastikan exchange yang dipilih legal dan terdaftar resmi di Bappebti. Di Indonesia sendiri, ada 13 exchange yang terdaftar resmi seperti Tokocrypto, Indodax, Pintu, Luno, Rekeningku dan lainnya.
Mempelajari Jenis Aset Kripto yang Diminati
Sebelum mulai berinvestasi, trader perlu memahami jenis - jenis mata uang kripto yang beredar di pasaran. Bitcoin (BTC) memang menjadi favorit, namun masih ada Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Tether (USDT), dan lainnya. Dengan memahami jenis koin tersebut, calon trader bisa mengecek ketersediaannya di exchange yang diminati. Misalnya Tokocrypto menyediakan 34 jenis koin dan Indodax memiliki 110 jenis koin. Namun perlu diingat oleh trader untuk berhati - hati memilih koin dalam investasi ini, karena banyak jenis yang belum populer dan pergerakan harganya sangat agresif.
https://maymovie98.com/movies/fidelity/
Besaran Biaya Layanan
Dalam melakukan transaksi perdagangan aset kripto, ada skema biaya layanan yang dibebankan pada trader yakni biaya pembelian dan penarikan. Perlu diingat ada beberapa exchange di Indonesia seperti Tokocrypto, Pintu, dan Luno yang memberikan flat rate untuk biaya penarikan, namun ada juga yang menggunakan skema persentase sesuai nominal penarikan seperti Indodax.
Tentunya skema flat rate akan lebih menguntungkan bagi para trader. Tidak hanya itu, ada pula biaya transaksi sebagai market taker yang akan dikenakan kepada para trader. Biaya market taker merupakan potongan biaya jika trader melakukan transaksi dengan ikut pada antrian harga yang sudah ada. Misalnya, trader membeli bitcoin seharga 10 juta rupiah melalui Tokocrypto maka dikenakan biaya potong sebesar 0,1% yakni 10 ribu rupiah atau jika membeli melalui Indodax dikenakan biaya 0,3% yakni 30 ribu rupiah.
Perhatikan Spread Harga
Seperti membeli emas, ada spread harga atau selisih harga jual dan beli yang harus diperhatikan oleh trader. Selisih harga beli dan jual yang tidak terlalu besar, akan memperluas ruang gerak trader dalam membuat keputusan atas aset kripto yang dimiliki. Seperti Tokocrypto misalnya sempat memiliki spread harga hanya 1 rupiah saja jika dibandingkan dengan exchange lain yang spread harganya lebih lebar.
Kelengkapan Fitur Trading yang Dimiliki
Setiap exchange pasti memiliki fitur trading unggulan yang ditawarkan kepada trader untuk mendukung aktivitas transaksinya. Namun, ada beberapa fitur yang penting dan bermanfaat bagi trader seperti fitur chart harga untuk melakukan analisis, fitur cut loss yang bisa membantu trader membatasi kerugian harga tertentu, dan fitur short selling untuk memastikan trader tetap mendapatkan untung meskipun harga aset kripto yang dimiliki sedang mengalami penurunan. Pastikan exchange yang dipilih oleh trader bisa memenuhi kebutuhan fitur ini.
Teknologi Keamanan yang Diterapkan
Hal terakhir yang penting diperhatikan oleh trader adalah penggunaan teknologi untuk menjamin keamanan transaksi di exchange yang dipilih. Mayoritas exchange di Indonesia telah menggunakan standar keamanan seperti Two Factor Authenticator (2FA) dan konfirmasi lewat email dan sms. Namun, trader bisa lebih memastikan keamanan exchange tersebut dari website yang mendokumentasikan tes keamanan exchange seluruh dunia seperti coingecko atau cer live.
Tokocrypto misalnya mendapatkan support teknologi Binance Cloud yang teruji sebagai salah satu exchange dengan rating (9,35), memastikan keamanan berlapis yang terjamin jika trader melakukan transaksi. Selain itu, dengan memiliki exchange yg terdaftar di BAPPEBTI, maka hampir dipastikan mereka juga telah memiliki sertifikasi ISO 27001 tentang Sistem Keamanan Informasi dan telah pula terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar