Sabtu, 19 Desember 2020

Kena COVID-19, Presiden Prancis Ceritakan 3 Gejala Corona yang Dialaminya

 Presiden Prancis Emmanuel Macron positif Corona dan mengalami beberapa gejala COVID-19. Presiden berusia 42 tahun tersebut kini tengah mengisolasi diri usai mengeluhkan gejala pada Rabu kemarin.

Dikutip dari BBC, Macron merilis sebuah video terkait kondisinya kini. Secara keseluruhan, ia merasa baik-baik saja namun aktivitasnya agak sedikit terhambat.


Ia juga mengaku sebelumnya sudah menjalani protokol COVID-19 dan berhati-hati, tetapi nasib buruk menimpa Presiden Prancis pada Kamis kemarin saat dinyatakan positif Corona pada Kamis (17/12/2020).


"Virus Corona benar-benar dapat menginfeksi semua orang, karena saya sangat mematuhi protokol COVID-19 dan sangat berhati-hati," jelas Macron, dikutip dari The Guardian.


Ada tiga gejala Corona yang dialami Macron. Ketiganya merupakan gejala umum yang biasa ditemui pada pasien Corona.


Seperti kelelahan, sakit kepala, batuk kering. Namun, ia meyakinkan sejauh ini tidak ada kondisi serius yang dialaminya.


"Belum ada alasan Corona berkembang ke arah yang lebih buruk. Semua masih berjalan normal," katanya.


"Saya baik-baik saja," lanjutnya menegaskan kondisinya terkini.


Usai mengalami gejala dan dinyatakan positif Corona, ia meninggalkan Élysée dan saat ini tengah mengisolasi diri di La Lanterne, sebuah kediaman presiden di luar Paris.


Meski sedang terinfeksi Corona, Marcon masih mengadakan pertemuan secara daring. Ia juga menegaskan akan terus fokus pada masalah prioritas seperti pandemi.


Senin mendatang, ia disebut akan memimpin rapat kabinet akhir tahun di Prancis. Ia juga kini dirawat oleh dokter militer.

https://movieon28.com/movies/the-return-2/


6 Daerah yang Wajibkan Rapid Test Antigen sebagai Syarat Perjalanan


Lampiran hasil rapid test antigen kini menjadi syarat perjalanan sejumlah daerah. Hal ini menjadi salah satu kebijakan pemerintah terkait pengetatan mobilitas masyarakat di tengah kasus COVID-19 yang masih meningkat.

Salah satu daerah yang mewajibkan rapid test antigen adalah DKI Jakarta. Aturan tersebut tercantum dalam Instruksi Gubernur Nomor 64 Tahun 2020.


Selain DKI Jakarta, daerah mana lagi yang mewajibkan rapid test antigen? Berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber.


1. DKI Jakarta

Lewat Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 64 Tahun 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan aturan lampiran hasil rapid test antigen jika ingin keluar-masuk Jakarta.


2. Jawa Barat

Begitu juga dengan Jawa barat, Pemprov Jabar mewajibkan pengunjung melampirkan hasil negatif rapid test antigen. Hasil rapid antigen diketahui berlaku 14 hari.


Aturan tersebut terdapat dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 202/KPG.03.05/HUKHAM.


3. DI Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta juga mewajibkan syarat perjalanan rapid test antigen bagi yang ingin memasuki wilayah tersebut.


Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan syarat tersebut perlu diterapkan karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.


4. Kota Malang

Dikutip dari CNNIndonesia, Kota Malang termasuk daerah yang menerapkan rapid test antigen sebagai syarat perjalanan. Wisatawan yang ingin mengunjungi wilayah tersebut wajib memperlihatkan hasil rapid test antigen atau PCR.


5. Bali

Sebagai salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan di 2020, Bali juga mewajibkan hasil negatif rapid test antigen maupun PCR. Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan Surat Edaran No 2021 Tahun 2020 tentang kegiatan pelaksanaan masyarakat selama libur Natal dan tahun baru.


Dalam surat tersebut, ia mewajibkan seluruh lampiran hasil rapid test antigen pada sejumlah pelaku perjalanan.


6. Jawa Tengah

Jawa Tengah juga mewajibkan hasil negatif rapid test antigen atau PCR sebagai syarat perjalanan. Baik menggunakan kereta, kendaraan pribadi, maupun pesawat.


Kementerian Kesehatan telah menetapkan harga tertinggi rapid test antigen sebesar Rp 250 ribu di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa Rp 275 ribu.

https://movieon28.com/movies/the-return/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar