Beredar video viral tentang bayi gajah yang tertabrak motor, lalu bisa hidup lagi. Begini ceritanya...
Sudah 26 tahun menjadi petugas penyelamat, Mana Srivate di Thailand pun telah melakukan banyak upaya resusitasi, tetapi tidak satu pun dari upaya tersebut dilakukan untuk seekor gajah.
Kali ini berbeda. Pertama kalinya, Mana terpanggil saat tidak bertugas dalam perjalanan darat pada Minggu malam untuk beraksi menolong seekor bayi gajah. Bayi gajah itu tertabrak sepeda motor saat menyeberang jalan dengan sekelompok hewan berkulit tebal itu lainnya di provinsi timur Chanthaburi.
Seseorang merekam usahanya untuk menjaga hewan itu tetap hidup. Dalam video yang menjadi viral di Thailand, Mana terlihat memberikan kompresi dua tangan kepada gajah kecil yang berbaring miring sementara rekannya berjarak beberapa meter merawat seorang pengendara sepeda motor yang linglung dan terluka di tanah.
Dikutip dari Bored Panda, video ini viral dan mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Pujian terlontar dari netizen karena kebaikan hati Mana. Mana melakukan pertolongan berdasarkan logika ilmiah mengenai anatomi tubuh terkait dengan posisi jantung pada gajah.
"Aku berasumsi di mana letak jantung gajah berdasarkan teori manusia dan video yang aku lihat secara online," katanya kepada Reuters.
"Itu instingku untuk menyelamatkan nyawa, tapi aku khawatir sepanjang waktu karena aku bisa mendengar ibu dan gajah lain memanggil sang bayi," sambungnya.
Mana mengaku sangat terharu begitu melihat bayi gajah itu bereaksi usai diberikan cardiopulmonary resuscitation (CPR). Dia bahkan hampir menangis.
Bayi gajah itu berdiri setelah sekitar 10 menit dan dibawa ke lokasi lain untuk dirawat. Ia kemudian dikembalikan ke lokasi kecelakaan dengan harapan bisa dipertemukan kembali dengan ibunya. Beruntung, Mana mengatakan rombongan gajah itu segera kembali ketika ibunya mendengar bayinya memanggil.
Ini dia video penyelamatannya yang viral:
https://tendabiru21.net/movies/swimming-pool/
Pengapalan HP Samsung Selama 2020 Tak Sampai 300 Juta
Samsung diperkirakan tak bisa menembus angka 300 juta untuk pengapalan ponselnya selama 2020, dan ini adalah pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.
Raksasa asal Korea Selatan itu diperkirakan hanya akan mengapalkan 270 juta unit ponsel selama 2020, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Senin (27/12/2020).
Pada akhir Q3 2020 lalu, Samsung mengkonfirmasi jumlah pengapalan ponselnya, yaitu 189 juta ponsel. Angka tersebut sebenarnya terbilang bagus, mengingat pandemi Corona yang berdampak pada semua hal, termasuk penjualan ponsel.
Lalu untuk 2021, mereka sudah menargetkan pengapalan sebanyak 307 juta unit ponsel selama 2021, di mana 287 juta di antaranya adalah smartphone, sementara sisanya adalah feature phone
Selain itu, Samsung pun berencana untuk memproduksi 49,8 juta unit ponsel flagship pada 2021 mendatang, termasuk seri Galaxy S21 dan ponsel layar lipat. Di mana enam juta di antaranya adalah ponsel layar lipat, baik yang sudah ada saat ini maupun yang baru diproduksi 2021 mendatang.
Lalu setengah dari enam juta ponsel layar lipat itu adalah ponsel yang harganya lebih murah dari Galaxy Z Flip 2.
Sementara untuk pertengahan kedua 2021, ponsel layar lipat Samsung yang baru diperkirakan bakal mulai menggantikan posisi seri ponsel Galaxy Note. Meski disebut menggantikan, Samsung bakal tetap merilis seri Galaxy Note.
Namun ada juga rumor yang menyebutkan kalau Samsung sebenarnya akan menggabungkan fitur dari Galaxy Note ke seri ponsel lain. Misalnya seri Galaxy S yang kebagian dukungan S Pen.
Samsung diprediksi akan meluncurkan Galaxy S21 pada bulan Januari mendatang, sedikit lebih awal dari biasanya. Sedangkan untuk nasib Galaxy Note, kita hanya bisa menunggu pengumuman resmi dari Samsung.
https://tendabiru21.net/movies/five-times-two/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar