Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah mengecek tiga mobil yang terlibat dalam insiden penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Komnas HAM membeberkan 3 kondisi mobil tersebut.
Mobil pertama, adalah mobil Avanza silver milik polisi. Di tempat itu, polisi menyebut empat laskar ditembak di dalam mobil karena mencoba merebut senjata api milik petugas.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menjelaskan terdapat bekas tembakan di mobil tersebut. Bekas tembakan, ada di dalam dan di luar mobil.
"Yang jelas ada bekas tembakan," kata Beka saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).
"Ada di luar, ada di dalam," ujarnya.
Beka mengaku lupa terkait jumlah lubang pelurunya. Beka juga melihat ada ceceran darah di bagian dalam mobil.
"Iya, pokoknya ada bercak, bukan ceceran darah," ujar Beka.
Mobil Avanza silver itu juga rusak di bagian luar. Beka menyebut ada bekas garis lurus di bagian depan dan samping seperti bekas serempetan. Pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kerusakan itu.
"Pokoknya ada bekas garis lurus begitu. Bahwa memastikan itu (bekas) senjata tajam atau tidak belum bisa, karena kami sedang meminta kepada kepolisian apakah ada foto mobil tersebut, dokumentasinya sebelum dan sesudah kejadian," ujarnya.
Mobil kedua, merupakan mobil Chevrolet Spin yang ditunggangi enam laskar FPI. Mobil itu digunakan FPI saat terjadi insiden kejar-kejaran di Tol Jakarta-Cikampek.
https://cinemamovie28.com/movies/the-first-time-4/
Beka menyebut ada kerusakan di mobil itu. Namun, dia tidak ingat apakah ada bekas tembakan di mobil tersebut.
"Cacat-cacat ya, karena ada yang cacat di depan, karena katanya sebelumnya nabrak begitu. Bekas tabrakan, itu butuh pendalaman lagi ya karena baru keterangan polisi saja," ungkapnya.
"Aku lupa (ada tidaknya bekas tembakan) yang Chevrolet itu, sorry sorry," ujarnya.
Bagaimana kondisi mobil yang lain. Simak di halaman selanjutnya.
Mobil ketiga adalah Avanza silver lain milik polisi. Mobil tersebut, disebut Beka, tidak memiliki bekas tembakan seperti mobil polisi yang pertama.
"Iya ada satu yang kerusakannya tidak ada lubang pelurunya," katanya.
Apakah mobil tersebut digunakan untuk membawa 2 laskar yang tewas dalam baku tembak? Beka menyebut masih menyelidikinya.
"Ini yang sedang didalami, karena kami fokusnya hanya cek fisiknya kerusakannya seperti apa, belum sampai untuk mobil apa, mobil apa," jelasnya.
Seperti diketahui, Komnas HAM mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi tambahan usai mengecek mobil-mobil yang terlibat dalam insiden penembakan 6 laskar FPI. Komnas HAM masih membutuhkan waktu tambahan untuk mengungkap kasus ini.
Beka Ulung Hapsara mengaku hasil pengecekan mobil yang jadi barang bukti tersebut membuat semakin terang soal posisi duduk antara laskar dan polisi saat insiden penembakan yang terjadi.
"Memperjelas posisi polisi dan anggota FPI dalam mobil, kondisi mobil setelah kejadian dan kerusakan yang ada," kata Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Senin (21/12/2020) malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar