Rabu, 23 Desember 2020

Profil Akmal Taher, Eks Dirut RSCM yang Disebut-sebut Bakal Jadi Wamenkes

 Usai Presiden Joko Widodo menunjuk enam menteri baru di reshuffle kabinet, beredar kabar bakal ada posisi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes). Informasi ini lantas dikonfirmasi Ketua DPP PKB Faisol Riza.

"Ya pasti kalau wamen tidak bersamaan ya karena pasti menteri duluan mungkin dalam beberapa waktu nanti ada tambahan wamen," ujar Faisol kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).


Nama yang disebut-sebut bakal menjabat posisi ini adalah Akmal Taher. Dirinya memang berperan banyak di bidang kesehatan dan sempat menjadi Ketua Bidang Penanganan Kesehatan di Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 sebelum akhirnya mengundurkan diri.


Dirangkum detikcom dari berbagai sumber berikut profil Akmal Taher, yang juga pernah menjabat Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan.


Prof Dr dr Akmal Taher, SpU merupakan dokter spesialis urologi, ia menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Indonesia (FK UI) pada 1980 silam.


Pria kelahiran 27 Juli 1955 ini dulunya bersekolah juga di Kolase Kanisius, Jakarta. Ia melanjutkan program pendidikan dokter spesialis urologi di FKUI dan lulus sebagai Urolog di 1988.


Punya penghargaan bergengsi dan hak paten di luar negeri

Akmal Thaer meraih berbagai penghargaan dari mulai Satyalancana Karya Satya 20 tahun 2004, pemenang terbaik kedua pada "Medika Award" dalam artikel ilmiah dalam majalah Medika tahun 2002, serta Peneliti Muda Terbaik di Bidang Kesehatan LIPI Indonesia di 1993 dan puluhan penghargaan bergengsi lainnya.


Akmal Taher juga pemilik hak paten: use of inhibitor of Phosphodiesterase IV di Jerman, Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Jepang.


Eks Dirut RSCM dan sebelumnya meraih dua gelar di tahun yang sama

Akmal Taher menjadi research fellow di Hannover Medical School and Institute for Peptide Research, Hannover, Jerman pada 1990-1992. Ia meraih gelar Doktor Medikus dan PhD dari institusi tersebut di tahun 1993 dan gelar Doktor dari FK UI di tahun yang sama.


Pria berusia 65 tahun ini pernah menjadi Dirut RSCM di tahun 2013 dan sempat menjabat Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia.


Staf ahli Kementerian Kesehatan dan sempat jadi Ketua Satgas COVID-19

Prof Akmal Taher juga menjabat sebagai staf ahli kementerian kesehatan bidang peningkatan pelayanan.


Di tahun ini, Profesor Akmal Taher memutuskan mundur dari jabatan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan di Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Selama kariernya, Akmal dikenal sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Ahmad sempat menyinggung kemampuan tracing di Indonesia yang belum maksimal. Akmal Taher kala itu mengajukan pengunduran diri secara lisan kepada Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo pada Kamis (24/9/2020). Doni menyebut pengunduran diri itu karena Akmal masih berkegiatan di kampus.


"Kegiatan di Satgas nonstop, tiada henti, sementara aktifitas di kampus juga masih jalan. Namun Prof Akmal tetap bantu saya," kata Doni.

https://maymovie98.com/movies/maipa-deapati-datu-museng/


Budi Gunadi Sadikin Jadi Menkes, Karangan Bunga Berdatangan di Kemenkes


 Karangan bunga mulai berdatangan di Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2020). Ucapan selamat kepada Menteri Kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin, tersemat di dalamnya.

Sejumlah karangan bunga tampak memenuhi area depan lobi Kemenkes RI. Salah satu di antaranya berasal dari Yayasan Jantung Indonesia (YJI).


"Selamat dan Sukses atas terpilihnya Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri kesehatan Republik Indonesia," demikian bunyi ucapan dari YJI.


Budi Gunadi Sadikin ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kesehatan RI menggantikan Terawan Agus Putranto. Sosoknya mendapat sorotan karena bukan berasal dari kalangan medis.


Selama ini, jabatan Menkes hampir selalu diisi oleh seseorang yang bergelar dokter. Meski demikian, dalam sejarahnya pernah ada nama Mananti Sitompoel, seorang insinyur yang menjabat Menkes pada tahun 1948-1949.

https://maymovie98.com/movies/kembang-kantil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar