Selasa, 29 Desember 2020

Xiaomi Mi Watch, Murah tapi Nggak Murahan

  Xiaomi merilis sejumlah produk baru di Indonesia pada akhir 2020 ini, salah satunya adalah Mi Watch, jam tangan pintar yang harganya Rp 1 jutaan.

Layaknya produk Xiaomi lainnya, dengan harga yang relatif kompetitif, mereka memberikan fitur layaknya smartwatch yang harganya jauh lebih mahal. Seperti dukungan berbagai aktivitas dengan desain yang menarik.


Namun, seperti apakah performa Mi Watch ini? Yuk simak ulasan berikut ini.


Desain


Xiaomi menganut desain bulat, klasik. Tak seperti Apple Watch dan beberapa jam tangan lain yang bentuknya kotak. Meski sebenarnya, Xiaomi juga punya smartwatch yang bentuknya kotak, yaitu Mi Watch Lite yang harganya lebih murah.


Diameter jam ini adalah 46mm, cukup besar. Rasanya lebih cocok untuk yang punya pergelangan tangan besar. Karena jika dipakai di pergelangan yang kecil, jamnya akan terlihat terlalu besar, terlebih ketebalannya pun lumayan.


Meski ukurannya besar, bobot Mi Watch terbilang ringan, hanya 32 gram. Membuatnya tak terasa seperti sedang mengenakan jam tangan.


Unit yang diterima detikINET berwarna hitam, baik bodi jam maupun strapnya. Di situs resmi Xiaomi, selain hitam ada juga varian warna biru. Namun untuk strapnya, pilihan warnanya memang lebih beragam.


Kami tak terlalu suka dengan pinggiran bodi jam berwarna matte black ini. Terasa agak plastik, juga dengan strapnya yang terasa kaku. Untungnya strapnya ini bisa diganti sesuka hati penggunanya.


Pada bodi jam ada dua tombol, satu untuk masuk ke menu dan sebagai tombol kontrol utama, satu tombol lagi untuk akses cepat ke menu olah raga, di mana ada 117 jenis kegiatan yang dikenali oleh jam yang bisa bertahan di air sedalam 50 meter ini.


Layar dan baterai


Layar Mi Watch berukuran 1,39 inch, bertipe AMOLED. Layar sentuhnya terasa responsif, dan tingkat kecerahannya terbilang tinggi. Layar masih terlihat jelas saat dipakai di bawah terik matahari.


Layarnya juga bisa mengatur tingkat kecerahan secara otomatis, agar bisa menghemat baterai saat tak butuh kecerahan yang maksimal. Layarnya juga mendukung teknologi always-on, yang membuat layarnya bisa menyala seperlunya setiap saat.


Mi Watch pun mendukung sejumlah varian watch face, yang bisa diganti lewat aplikasi Xiaomi Wear (Android), dan Xiaomi Wear Lite (iOS). Ya, aplikasi pendukungnya bukan Mi Fit yang merupakan pasangan Mi Band.


Soal baterai, kapasitasnya adalah 420mAh, dan bisa diisi ulang menggunakan charger yang ada dalam paket penjualan. Namun rasanya, charger ini tak akan sering-sering dipakai. Lho kenapa?


Ya, dalam pengujian kami, baterai Mi Watch ini belum habis setelah dipakai selama 10 hari, masih tersisa sekitar 25%. Itu pun kami sudah menyalakan fitur always-on display. Jika fitur ini dimatikan, mungkin daya tahan baterai Mi Watch ini akan lebih lama lagi.

https://kamumovie28.com/movies/the-rules-of-attraction/


6 Misi Luar Angkasa Bersejarah Sepanjang Tahun 2020


Tahun 2020 merupakan tahun yang menantang bagi semua orang di Bumi. Meski berada di tengah pandemi global, ilmuwan tetap berhasil melakukan berbagai lompatan di dunia sains, termasuk memahami dunia di luar planet ini.

Sepanjang tahun 2020, banyak negara meluncurkan misi luar angkasa dengan berbagai tujuan. Mulai sekedar menerbangkan astronaut ke International Space Station (ISS) sampai menggali asteroid jutaan kilometer jauhnya.


Berikut enam misi luar angkasa bersejarah sepanjang tahun 2020, yang dirangkum detikINET dari Mashable, Senin (28/12/2020).


1. Tiga Misi Menuju Mars

Pada bulan Juli lalu, tiga negara meluncurkan misi ke Mars dalam waktu yang berdekatan. Uni Emirat Arab, China dan Amerika Serikat masing-masing meluncurkan misi menuju Planet Merah dengan tujuan yang berbeda dan diperkirakan akan tiba pada Februari 2021.


Uni Emirat Arab meluncurkan misi Hope yang membawa wahana pengorbit. Misi ini akan mempelajari atmosfer Mars, dan diharapkan membantu ilmuwan memahami bagaimana planet yang dulunya hangat dan basah bisa menjadi dingin dan sangat kering.


China meluncurkan misi Tianwen-1 yang membawa wahana pengorbit, pendarat dan penjelajah. Robot penjelajah ini dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk mempelajari lingkungan Mars, termasuk medan magnet, komposisi bebatuan dan air di bawah tanah. Jika misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga yang mendarat di Mars setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.

https://kamumovie28.com/movies/thirst/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar