Jumat, 25 Desember 2020

Telegram Akan Tampilkan Iklan Mulai Tahun 2021

 Setelah delapan tahun beroperasi, Telegram akan menampilkan iklan di aplikasinya mulai tahun 2021. Kebijakan monetisasi ini diambil setelah pengguna Telegram menyentuh angka 500 juta.

Pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan selama ini ia membiayai perusahaannya dari kantongnya sendiri. Tapi begitu layanan ini makin berkembang dan populer, ia harus memilih antara menjual Telegram atau memonetisasi platform-nya.


Untungnya, Telegram tidak akan menampilkan iklan di ruang chat pribadi kalian dengan keluarga dan teman.


"Kami pikir menampilkan iklan di chat atau group chat pribadi adalah ide yang buruk. Komunikasi antara orang-orang harus bebas dari berbagai jenis iklan," kata Durov seperti dikutip dari Engadget, Kamis (24/12/2020).


Durov mengatakan iklan di Telegram akan dibuat ramah pengguna dan menghargai privasi mereka. Iklan-iklan ini nantinya akan ditampilkan di channel umum yang ada di Telegram.


Bagi yang belum familiar, channel di Telegram biasanya dijalankan oleh individu atau organisasi dan bisa memiliki jutaan followers. Ruangan ini lebih mirip feed Twitter di mana pemilik channel bisa menyiarkan pesan ke banyak pengikutnya.


Durov mengatakan beberapa channel populer sudah menampilkan iklan menggunakan platform pihak ketiga untuk memonetisasi followers-nya. Tapi iklan ini terlihat seperti pesan biasa dan kadang mengganggu pengguna.


Selain menampilkan iklan, aplikasi messaging pesaing WhatsApp ini berencana mengenalkan fitur premium untuk pengguna setia dan bisnis. Tapi Durov menekankan fitur yang saat ini tersedia secara gratis akan tetap bisa digunakan tanpa biaya.


Durov tidak menjelaskan lebih detail tentang fitur premium yang dimaksud. Ia hanya mencontohkan Telegram mungkin akan meluncurkan stiker premium fitur tambahan yang lebih ekspresif.


"Seniman yang membuat stiker jenis baru ini juga akan mendapatkan sebagian dari keuntungan. Kami ingin jutaan kreator dan usaha kecil di Telegram berkembang, memperkiata pengalaman semua pengguna kami," pungkas Durov.

https://kamumovie28.com/movies/don-juan-demarco/


10 Atlet Esports Dunia Berpenghasilan Tertinggi di 2020


Bukan rahasia lagi bahwa atlet esports bisa kaya banget. Inilah 10 atlet esports dengan penghasilan tertinggi di tahun 2020.

Di Indonesia, masih ada anggapan bahwa menjadi pro player bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Di sisi lain, penghasilan pro player dunia bahkan sudah menyentuh angka jutaan dolar.


Sempat disinggung oleh CEO Team RRQ, Andrian Pauline bahwa biaya transfer untuk salah satu pemain Team RRQ, yaitu RRQ Lemon, mungkin bisa mencapai Rp 15 miliar. Di lain tempat, Pak AP juga menyebutkan gaji pro player di Team RRQ bisa mencapai ratusan juta rupiah. Itu belum seberapa karena pro player dunia bahkan bisa menghasilkan pendapatan hingga triliunan rupiah.


Sepanjang 2020, situs Statista mencatat pro player dengan penghasilan tertinggi. Siapa saja mereka, ayo disimak:


1. N0tail (Johan Sundstein)

Pemain DotA 2 dari tim OG ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 6,94 juta atau sekitar Rp 97,8 miliar! Jumlah ini didapat dari keseluruhan kariernya di industri esports dengan 123 turnamen tercatat pernah diikutinya. Terlepas dari usianya yang baru menginjak 26 tahun, N0tail bersama tim OG juga pernah memenangkan The International 2 kali berturut-turut pada 2018 dan 2019. Pada 2018, N0tail mencatatkan pendapatan US$ 2,2 juta, sedangkan pada 2019 mencapai US$ 3,1 juta.


2. JerAx (Jesse Vainikka)


Di posisi kedua, atlet esports pemain DotA 2 asal Finlandia, Jesse Vainikka alias JerAx, mencatatkan pendapatan keseluruhan sebesar US$ 6,47 juta atau sekitar Rp 91,3 miliar. Menyentuh pendapatan yang hampir sama dengan rekan setimnya di tim OG, total pendapatan terbesarnya didapatkan dari The International 2018 dan The International 2019. Sayangnya, pada Januari 2020 lalu JerAx memutuskan untuk pensiun dari dunia esports. Meski begitu, dia masih mengelola official store sendiri di situs jerax.gg.

https://kamumovie28.com/movies/closer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar