Senin, 30 Maret 2020

Mumpung WFH, Berikut 5 Tips untuk Traveling dari Rumah

Pandemi corona telah memaksa banyak orang untuk mengisolasi diri dari rumah. Hanya jangan sedih, berikut 5 tips untuk traveling dari rumah.
Sebagai bentuk perlawanan pada virus corona, Pemerintah Indonesia telah mengimbau warganya untuk mengisolasi diri sementara serta menerapkan social distancing. Tak sedikit juga para pekerja yang telah bekerja dari rumah (Work From Home/WFH), tak terkecuali anak sekolah.

Terpaksa mendekam di rumah untuk waktu yang tidak ditentukan memang membuat kita mati gaya, khususnya untuk para traveler yang lebih menikmati perjalanan di luar rumah.

Hanya jangan berkecil hati, mengisolasi diri di rumah toh bukan berarti bisa mematikan kegiatan traveling kita. Hanya dari yang tadinya real secara fisik, mulai berubah jadi online atau via dunia maya.

Dihimpun detikcom, Sabtu (28/3/2020), berikut 5 kegiatan traveling yang bisa kamu lakukan dari dalam rumah.

1. Menulis cerita perjalanan
Rutinitas dan minimnya waktu tak jarang membuat foto dan catatan perjalanan saat traveling terabaikan di kamera atau hardisk eksternal kita. Mumpung punya banyak waktu dari rumah, sekaranglah momen terbaik.

Coba buka lagi foto dan catatan perjalananmu yang lalu, rapikan dan tuliskan dalam sebuah wadah seperti blog pribadi. Kalau mau yang eksposurenya lebih luas, kamu bisa loh mengirim tulisan untuk detikTravel. Link untuk mengirim artikelnya di sini. Ide bagus bukan?

2. Rencanakan kegiatan traveling mendatang
Selain menikmati perjalanan, salah satu kegiatan yang tak kalah asyik adalah merancang kegiatan travel atau membuat itinerary. Khusus yang ini, kamu bisa melakukannya di mana pun termasuk di rumah.

Walau kini dunia tengah menutup diri, tapi bukan berarti kamu gak bisa merencanakan perjalananmu di tahun mendatang sambil berharap pandemi corona segera berakhir. Coba deh, mulai buat itineray perjalananmu mendatang dari sekarang.

3. Berbagi momen traveling
Kisah traveling tak hanya untuk dibagikan di media sosial atau diri sendiri, tapi juga keluarga. Mumpung sedang mengisolasi diri di rumah, coba deh ceritakan kisah perjalanmu ke keluarga terdekatmu.

Selain bisa jadi momen perekat, tak ada salahnya mengenang perjalanan yang telah lalu di tengah pandemi corona yang menguras energi ini. Mending kita memikirkan hal menyenangkan seperti traveling.

4. Dengarkan lagu bertema perjalanan
Walau sedang mengisolasi diri di rumah, bukan berarti suasana kamu harus gloomy dan suram. Coba deh dengarkan lagu bertema traveling atau perjalanan sambil memejamkan mata dan membayangkannya.

Misalnya mendengar lagu berbahasa Jawa untuk merasakan nuansa traveling di Yogyakarta, atau mungkin bahasa asing untuk nuansa traveling di luar negeri. Bisa juga lagu genre reggae untuk suasana di Bali dan Gili Trawangan. Sekreatifnya kamu!

5. Baca buku bertema perjalanan
Ada istilah, buku adalah jendela dunia. Lewat buku, pikiran kita akan diajak untuk berimajinasi dan membayangkan segala hal yang ada di dalam buku. Apalagi kalau kamu membaca buku bertema perjalanan.

Contoh saja, kamu bisa membaca buku sang legenda traveler Jack Kerouac On The Road, Eric Weiner The Geography of Bliss dan masih banyak lainnya. Kalau takut keluar, kamu bisa membaca bukunya online atau pesan fisiknya via online.

Itulah beberapa tips buat traveling dari rumah yang bisa kamu lakukan secara aman dan menyenangkan. Mari kita ciptakan suasana positif dari dalam rumah.

Mengenal Tarakan dari Museum Perang Dunia II

Sejak dulu, Tarakan telah jadi primadona karena emas hitamnya. Bagi penduduk, minyak bumi adalah anugerah sekaligus musibah.
Efek dahsyatnya adaalah ketika Perang Dunia II terjadi di pulau minyak ini. Menempati gedung baru berarsitektur kolonial, museum sejarah Perang Dunia IIÂ berusaha menceritakan penyebab perebutan tambang minyak di pulau ini.

Di Museum Sejarah Perang Dunia IIÂ ini travelers dapat melihat sisa dahsyatnya Perang Tarakan yang terjadi dua kali yaitu pada tahun 1942 pada saat invansi Jepang kepada tentara Belanda di Pulau Tarakan dan pada tahun 1945 saat balas dendam Australia sebagai sekutu Amerika Serikat yang terdesak oleh gempuran pasukan Jepang di Philipina.

Perang Tarakan I dimulai pada tanggal 10 Januari 1942 saat Belanda memerintahkan evakuasi warga sipil dan penghancuran ladang-ladang minyak sebelum Jepang menguasai Tarakan dan Perang Tarakan II yang ditandai dengan pendaratan pasukan amfibi Australia pada tanggal 1 Mei 1945.

Di museum ini travelers dapat melihat berbagai koleksi foto yang menceritakan kondisi saat itu. Di halaman museum ini terdapat 3 unit taksi kayu yang pernah beroperasi pada saat jaman kolonial.

Di dalam museum menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang banyak ditemukan hampir di setiap bagian pulau. Di antaranya ada baling-baling dan potongan sayap pesawat tarakan airforce, peta strategi penyerangan sandi obo one di Pelabuhan Lingkas, peta tata Kota Tarakan pada tahun 1940-an yang dibuat oleh NEFIS atau Badan Intelejen Belanda di Hindia Timur, samurai, sangkur bayonet dan sepatu tentara Jepang yang ditemukan markas tentara Jepang di daerah Juwata.

Adapula kaleng biskuit Anzac limited edition yang bersampul tentara perang Tarakan 1945. Cerita unik di dalam kaleng biskuit ini karena biskuit dibuat oleh orang terkasih untuk para prajurit Australia yang sedang berperang di luar negeri, namun lama kelamaan biskuit ini dibuat secara komersil.

Selain pengumpulan benda bersejarah yang dilakukan oleh tim Pemkot Tarakan, koleksi di museum ini juga ada yang berasal dari sumbangan masyarakat, ahli waris atau kerabat pelaku sejarah dari dalam dan luar negeri. Di antaranya ada sumbangan seragam tentara dari keluarga Cyril James Gray yaitu seorang Kapten pasukan infanteri 2/24 Australia yang mendarat di Tarakan pada tanggal 1 mei 1945 silam dan juga ada sepeda kepolisian republik Indonesia dan lonceng patroli dini hari yang pernah digunakan sekitar tahun 1970an.

Cerita unik dari lonceng ini adalah jumlah pukulannya harus disesuaikan dengan waktu yang ditunjukan. Kalau pukul 01.00 maka lonceng dipukul satu dan seterusnya.

Mumpung WFH, Berikut 5 Tips untuk Traveling dari Rumah

Pandemi corona telah memaksa banyak orang untuk mengisolasi diri dari rumah. Hanya jangan sedih, berikut 5 tips untuk traveling dari rumah.
Sebagai bentuk perlawanan pada virus corona, Pemerintah Indonesia telah mengimbau warganya untuk mengisolasi diri sementara serta menerapkan social distancing. Tak sedikit juga para pekerja yang telah bekerja dari rumah (Work From Home/WFH), tak terkecuali anak sekolah.

Terpaksa mendekam di rumah untuk waktu yang tidak ditentukan memang membuat kita mati gaya, khususnya untuk para traveler yang lebih menikmati perjalanan di luar rumah.

Hanya jangan berkecil hati, mengisolasi diri di rumah toh bukan berarti bisa mematikan kegiatan traveling kita. Hanya dari yang tadinya real secara fisik, mulai berubah jadi online atau via dunia maya.

Dihimpun detikcom, Sabtu (28/3/2020), berikut 5 kegiatan traveling yang bisa kamu lakukan dari dalam rumah.

1. Menulis cerita perjalanan
Rutinitas dan minimnya waktu tak jarang membuat foto dan catatan perjalanan saat traveling terabaikan di kamera atau hardisk eksternal kita. Mumpung punya banyak waktu dari rumah, sekaranglah momen terbaik.

Coba buka lagi foto dan catatan perjalananmu yang lalu, rapikan dan tuliskan dalam sebuah wadah seperti blog pribadi. Kalau mau yang eksposurenya lebih luas, kamu bisa loh mengirim tulisan untuk detikTravel. Link untuk mengirim artikelnya di sini. Ide bagus bukan?

Diimbau Tidak Mudik, Terminal Pulo Gebang Masih Ramai

Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak mudik sementara waktu demi cegah penularan virus corona. Namun, pagi ini Terminal Pulo Gebang masih ramai.
Hal itu pun diketahui detikcom lewat pantauan foto keramaian Terminal Pulo Gebang hari ini sekitar pukul 11.00 WIB dari pihak Dishub DKI Jakarta, Senin (30/3/2020). Menurut informasi dari pihak pengelola yang dirahasiakan namanya, kepadatan tak ubahnya dengan weekend kemarin.

"Hampir sama seperti kemarin (Minggu), didominasi pnp (penumpang) tujuan Madura," ujarnya.

Dalam satu foto, tampak petugas yang tengah berjaga dengan menggunakan masker dan menerapkan social distancing. Namun, agaknya penumpang yang ada di sana masih belum menerapkan social distancing dan duduk berdekatan.

Petugas di Terminal Pulo Gebang, Senin (30/3)Petugas di Terminal Pulo Gebang, Senin (30/3) (Dishub DKI Jakarta)
Pada hari Minggu kemarin (29/3), keramaian pun juga terjadi dari pagi hari. Hanya saja, rute tujuan pemudik sedikit berbeda dengan hari ini.

"Jawa Tengah, kayak ke Pekalongan, Yogya, Solo," ujarnya.

Kondisi tersebut tentu kontras dengan imbauan dari Pemerintah pusat dan daerah yang mengimbau para traveler untuk tidak melakukan mudik lebih awal, terkait dengan pandemi corona.

"Karena di Jakarta banyak yang kena, mereka malah mudik. Padahal sudah diimbau tak boleh mudik oleh pak Gubernur," curhatnya.

Adapun secara jumlah, penumpang yang di Terminal Pulo Gebang mengalami penurunan. Kemungkinan kejadian itu terjadi karena imbauan yang dibuat peemerintah.

"Turun, sekitar 30%," ujarnya.

Ditambahkan olehnya, hingga hari ini Terminal Pulo Gebang masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja, kondisi bisa berubah mengikuti keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mengenal Tarakan dari Museum Perang Dunia II

Sejak dulu, Tarakan telah jadi primadona karena emas hitamnya. Bagi penduduk, minyak bumi adalah anugerah sekaligus musibah.
Efek dahsyatnya adaalah ketika Perang Dunia II terjadi di pulau minyak ini. Menempati gedung baru berarsitektur kolonial, museum sejarah Perang Dunia IIÂ berusaha menceritakan penyebab perebutan tambang minyak di pulau ini.

Di Museum Sejarah Perang Dunia IIÂ ini travelers dapat melihat sisa dahsyatnya Perang Tarakan yang terjadi dua kali yaitu pada tahun 1942 pada saat invansi Jepang kepada tentara Belanda di Pulau Tarakan dan pada tahun 1945 saat balas dendam Australia sebagai sekutu Amerika Serikat yang terdesak oleh gempuran pasukan Jepang di Philipina.

Perang Tarakan I dimulai pada tanggal 10 Januari 1942 saat Belanda memerintahkan evakuasi warga sipil dan penghancuran ladang-ladang minyak sebelum Jepang menguasai Tarakan dan Perang Tarakan II yang ditandai dengan pendaratan pasukan amfibi Australia pada tanggal 1 Mei 1945.

Di museum ini travelers dapat melihat berbagai koleksi foto yang menceritakan kondisi saat itu. Di halaman museum ini terdapat 3 unit taksi kayu yang pernah beroperasi pada saat jaman kolonial.

Di dalam museum menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang banyak ditemukan hampir di setiap bagian pulau. Di antaranya ada baling-baling dan potongan sayap pesawat tarakan airforce, peta strategi penyerangan sandi obo one di Pelabuhan Lingkas, peta tata Kota Tarakan pada tahun 1940-an yang dibuat oleh NEFIS atau Badan Intelejen Belanda di Hindia Timur, samurai, sangkur bayonet dan sepatu tentara Jepang yang ditemukan markas tentara Jepang di daerah Juwata.

Tips Naik Kuda Bagi Anak-anak

Semua anak pasti tahu dengan lagu naik kuda atau naik delman. Meski demikian, tidak semua anak mempunyai kesempatan untuk melihat, bermain atau naik di atas kuda secara langsung. Sebab, hewan yang super kuat ini tidak dengan mudah ditemukan di berbagai empat atau di destinasi wisata tertentu saja.
Jika ada di arena atau taman bermain anak tentu saja akan berbeda dengan destinasi yang memang menyediakan secara khusus permainan menunggang kuda ini bagi anak-anak.

Yang sudah pernah kami coba, di antaranya di sekitar lokasi Pantai Panjang Bengkulu, kawasan Ciater Bandung, Tangkuban Perahu Bandung, Daerah Yogjakarta dan berbagai wilayah lainnya.

Nah, apa yang menarik wisata menunggak kuda ini bagi anak-anak. Tentu saja akan sangat menarik, terutama bagi anak-anak yang sudah usia sekolah.

Mereka akan penasaran untuk bisa naik kuda secara langsung. Ada juga sebagian dari mereka yang takut. Kalo ada yang belum mengerti atau belum sekolah, maka akan cenderung takut, bahkan bisa menangis histeris:

Jika mengajak anak-anak berlibur ke lokasi wisata berkuda, ada beberapa hal yang harus ayah bunda pastikan terlebih dahulu, yakni:

1. Apakah ada instruktur atau guru atau pawang khusus yang akan menemani dan membimbing anak-anak saat naik kuda

2. Pastikan bahwa sebelum naik kuda anak akan diberikan edukasi singkat mengenai kuda

3. Anak siap untuk naik kuda, tanpa adanya paksaan

4. Pastikan saat berkuda anak dalam kondisi kenyang dan tidak mengantuk

5. Jika anak menolak, maka orang tua sebaiknya tidak memaksa.

Jadi, hari itu kami mengajak anak-anak untuk liburan dengan bermain kuda. Dari rumah anak sudah disiapkan lahir dan batin sehingga begitu sampai di lokasi anak siap untuk mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Begitu tiba di lokasi ternyata sudah banyak anak-anak yang berkumpul yang juga akan bermain menunggang kuda. Mereka dengan tertib mendengarkan secara seksama penjelasan guru atau pawang kudanya mengenai bagaimana triks naik kuda yang baik.

Anak juga diajarkan bagaimana membuat kuda mau menurut, bagaimana memegang tali kekang kuda dengan baik sehingga kuda bisa dengan mudah dikendalikan.

Setelah itu anak langsung diminta untuk mempraktikan cara naik kuda yang baik. Setiap anak diberikan waktu khusus untuk menaiki kuda dan diajak berkeliling dengan kuda. Untuk yang baru tentu saja masih dibantu dan ditemani dulu.

Namun, jika sudah mulai bisa, maka pelan-pelan akan dibiarkan sendiri. Namun tetap diawasi dengan waspada. Kuatir kudanya mengamuk atau tidak bersahabat. Ini untuk mengurangi resiko.

Liburan bersama anak-anak ke lokasi yang ada permainan kuda ini sangat menarik. Semua anak-anak kami sangat menyukainya. Bahkan meminta berkali-kali. Tahap pertama minta ditemani, naik kuda berdua dengan orang tuanya. Namun, setelah agak lama, minta naik sendiri.

Diimbau Tidak Mudik, Terminal Pulo Gebang Masih Ramai

Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak mudik sementara waktu demi cegah penularan virus corona. Namun, pagi ini Terminal Pulo Gebang masih ramai.
Hal itu pun diketahui detikcom lewat pantauan foto keramaian Terminal Pulo Gebang hari ini sekitar pukul 11.00 WIB dari pihak Dishub DKI Jakarta, Senin (30/3/2020). Menurut informasi dari pihak pengelola yang dirahasiakan namanya, kepadatan tak ubahnya dengan weekend kemarin.

"Hampir sama seperti kemarin (Minggu), didominasi pnp (penumpang) tujuan Madura," ujarnya.

Dalam satu foto, tampak petugas yang tengah berjaga dengan menggunakan masker dan menerapkan social distancing. Namun, agaknya penumpang yang ada di sana masih belum menerapkan social distancing dan duduk berdekatan.

Petugas di Terminal Pulo Gebang, Senin (30/3)Petugas di Terminal Pulo Gebang, Senin (30/3) (Dishub DKI Jakarta)
Pada hari Minggu kemarin (29/3), keramaian pun juga terjadi dari pagi hari. Hanya saja, rute tujuan pemudik sedikit berbeda dengan hari ini.

"Jawa Tengah, kayak ke Pekalongan, Yogya, Solo," ujarnya.

Kondisi tersebut tentu kontras dengan imbauan dari Pemerintah pusat dan daerah yang mengimbau para traveler untuk tidak melakukan mudik lebih awal, terkait dengan pandemi corona.

"Karena di Jakarta banyak yang kena, mereka malah mudik. Padahal sudah diimbau tak boleh mudik oleh pak Gubernur," curhatnya.

Adapun secara jumlah, penumpang yang di Terminal Pulo Gebang mengalami penurunan. Kemungkinan kejadian itu terjadi karena imbauan yang dibuat peemerintah.

"Turun, sekitar 30%," ujarnya.

Ditambahkan olehnya, hingga hari ini Terminal Pulo Gebang masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja, kondisi bisa berubah mengikuti keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penutupan Borobudur dkk Diperpanjang

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) kembali melakukan penutupan akses bagi wisatawan terhadap beberapa destinasi wisatanya. Sebelumnya, pihak TWC telah melakukan penutupan sementara operasional taman wisata dari 20-29 Maret 2020.

TWC mengambil kebijakan baru yakni menambah masa penutupan kawasan itu. Penutupan kembali ini dilakukan dengan melihat terus perkembangan kasus pandemi virus Corona yang berada di kawasan Jawa Tengah dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Untuk yang ditutup yakni kawasan TWC Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, unit teater dan pentas Ramayana. Penutupan ini kembali dilakukan mulai dari tanggal 30 Maret sampai 11 April 2020," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dalam konferensi pers di Kantor Pusat TWC di Prambanan, Senin (30/3/2020).

Menghadapi pandemi ini, Edy menegaskan jika pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Kami terus lakukan koordinasi serta mengamati perkembangan pandemi COVID-19 ini. Menindaklanjuti kondisi saat ini, maka kami memutuskan untuk melanjutkan penutupan sementara operasional TWC," bebernya.

Selain melakukan penutupan operasional, pihak TWC juga melakukan kegiatan preventif dalam mengurangi upaya penyebaran COVID-19. Hal ini dilakukan baik di lingkungan kerja PT TWC maupun di daerah dengan melibatkan perusahaan BUMN lainnya.

"Merujuk kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. 77/MBU/03/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Satuan Tugas Bencana Nasional BUMN, PT TWC ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk kepentingan tersebut kami telah melakukan koordinasi bersama BUMN lainnya untuk menyikapi serta membantu menanggulangi pandemi ini," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan yang dilakukan tiga kali sehari untuk mencegah virus Corona. Upaya ini turut dibarengi dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan Taman Wisata Candi.

Tips Naik Kuda Bagi Anak-anak

Semua anak pasti tahu dengan lagu naik kuda atau naik delman. Meski demikian, tidak semua anak mempunyai kesempatan untuk melihat, bermain atau naik di atas kuda secara langsung. Sebab, hewan yang super kuat ini tidak dengan mudah ditemukan di berbagai empat atau di destinasi wisata tertentu saja.
Jika ada di arena atau taman bermain anak tentu saja akan berbeda dengan destinasi yang memang menyediakan secara khusus permainan menunggang kuda ini bagi anak-anak.

Yang sudah pernah kami coba, di antaranya di sekitar lokasi Pantai Panjang Bengkulu, kawasan Ciater Bandung, Tangkuban Perahu Bandung, Daerah Yogjakarta dan berbagai wilayah lainnya.

Nah, apa yang menarik wisata menunggak kuda ini bagi anak-anak. Tentu saja akan sangat menarik, terutama bagi anak-anak yang sudah usia sekolah.

Mereka akan penasaran untuk bisa naik kuda secara langsung. Ada juga sebagian dari mereka yang takut. Kalo ada yang belum mengerti atau belum sekolah, maka akan cenderung takut, bahkan bisa menangis histeris:

Jika mengajak anak-anak berlibur ke lokasi wisata berkuda, ada beberapa hal yang harus ayah bunda pastikan terlebih dahulu, yakni:

1. Apakah ada instruktur atau guru atau pawang khusus yang akan menemani dan membimbing anak-anak saat naik kuda

2. Pastikan bahwa sebelum naik kuda anak akan diberikan edukasi singkat mengenai kuda

3. Anak siap untuk naik kuda, tanpa adanya paksaan

4. Pastikan saat berkuda anak dalam kondisi kenyang dan tidak mengantuk

5. Jika anak menolak, maka orang tua sebaiknya tidak memaksa.

Jadi, hari itu kami mengajak anak-anak untuk liburan dengan bermain kuda. Dari rumah anak sudah disiapkan lahir dan batin sehingga begitu sampai di lokasi anak siap untuk mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Kampanye Wisata yang Baik di Tengah Corona ala 5 Destinasi

- Pariwisata begitu terpukul saat ini. Namun di tengah krisis pun kampanye wisata tetap bisa dilakukan dengan cara yang baik.

Hal ini dicontohkan oleh 5 dewan pariwisata berikut ini. Mereka mempromosikan wisata dengan cara yang kreatif namun tetap bersimpati dengan keadaan krisis global karena Corona.


1. Portugal

Melalui video di akun Youtube, Visit Portugal memberikan narasi it's time to stop. Ya, ini waktu yang tepat untuk berhenti sejenak untuk bisa kembali bersama di masa depan.

Selagi menikmati narasi bagaimana kita harus diam di rumah sementara waktu, video ini memanjakan penonton dengan keindahan alam portugal.

Seakan diajak untuk menikmati Portugal dalam virtual sebelum nanti kembali liburan.




2. Inggris Raya

Inggris nampaknya juga tak kehilangan ide untuk mempromosikan keindahan negaranya.

Melalui akun Instagram resmi lovegreatbritain, Inggris meminta semua orang untuk diam di rumah. Sementara mereka akan membagikan foto, resep, tips dan rekomendasi film yang Inggris banget.

Sehingga kamu yang mau jalan-jalan atau rindu Inggris bisa terobati untuk sementara waktu.




3. Philadelphia

Kota Philadelphia juga tak mau ketinggalan. Lewat akun resmi pariwisatanya, pariwisata kota ini memberikan sejumlah rekomendasi wisata virtual..

Sehingga warga yang dikarantina tidak bosan dan tetap terhibur di tengah krisis pandemi Corona.




4. Saint Lucia


Meski berada jauh di Laut Karibia, Pulau Saint Lucia juga ingin membatu warga dunia. Lewat akun Instagramnya, pariwisata Saint Lucia mengajak netizen untuk yoga bersama.

Selain itu, Saint Lucia juga menghibur dengan acara masak-masak tradisional sampai live party. Dengan begini, netizen akan semakin dekat dengan Saint Lucia.




5. Puerto Rico

Puerto Rico mengajak netizen dunia untuk liburan secara virtual. Tak tanggung-tanggung, Puerto Rico membuka kelas salsa, mixologi dan masak virtual.

Selain itu, pariwisata Puerto Rico juga membagikan foto-foto keindahan alam dengan tagar #daydream. Mereka dengan jelas meminta traveler dunia untuk diam di rumah sementara waktu hingga krisis mereda.

Penutupan Borobudur dkk Diperpanjang

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) kembali melakukan penutupan akses bagi wisatawan terhadap beberapa destinasi wisatanya. Sebelumnya, pihak TWC telah melakukan penutupan sementara operasional taman wisata dari 20-29 Maret 2020.

TWC mengambil kebijakan baru yakni menambah masa penutupan kawasan itu. Penutupan kembali ini dilakukan dengan melihat terus perkembangan kasus pandemi virus Corona yang berada di kawasan Jawa Tengah dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Untuk yang ditutup yakni kawasan TWC Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, unit teater dan pentas Ramayana. Penutupan ini kembali dilakukan mulai dari tanggal 30 Maret sampai 11 April 2020," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dalam konferensi pers di Kantor Pusat TWC di Prambanan, Senin (30/3/2020).

Menghadapi pandemi ini, Edy menegaskan jika pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Kami terus lakukan koordinasi serta mengamati perkembangan pandemi COVID-19 ini. Menindaklanjuti kondisi saat ini, maka kami memutuskan untuk melanjutkan penutupan sementara operasional TWC," bebernya.

Selain melakukan penutupan operasional, pihak TWC juga melakukan kegiatan preventif dalam mengurangi upaya penyebaran COVID-19. Hal ini dilakukan baik di lingkungan kerja PT TWC maupun di daerah dengan melibatkan perusahaan BUMN lainnya.

"Merujuk kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. 77/MBU/03/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Satuan Tugas Bencana Nasional BUMN, PT TWC ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk kepentingan tersebut kami telah melakukan koordinasi bersama BUMN lainnya untuk menyikapi serta membantu menanggulangi pandemi ini," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan yang dilakukan tiga kali sehari untuk mencegah virus Corona. Upaya ini turut dibarengi dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan Taman Wisata Candi.

Cerita Pramugari yang Masih Bekerja di Tengah Pandemi Corona (2)

2. Takut Terdampar di Kota Aneh
Dalam situasi saat ini, banyak penerbangan yang telah dibatalkan, banyak wilayah yang sudah memberlakukan lockdown bahkan menara pengatur lalu lintas udara pun ditutup. Para pramugari khawatir akan terdampar di kota yang tidak mereka kenali, apakah mereka bisa tinggal sejenak dan mendapatkan makanan.

"Saya baru saja singgah di Atlanta dan tidak ada yang buka," kata pramugari yang berbasis di Seattle. Sekarang dia mulai mengemas tas dengan makanan saat bepergian.

Pramugari lainnya bahkan mengepak buku, pakaian dan makanan ringan tambahan untuk berjaga-jaga karena mereka bisa terjebak di sebuah kota selama 30 jam.

"Kita harus siap untuk terjebak dan memiliki cukup makanan dalam beberapa hari, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Ini sedikit menegangkan," ujar pramugari.


3. Takut Kehilangan Pekerjaan

Banyak pramugari yang mengeluh saat perusahaan mereka menangani situasi yang dihadapi saat ini. Para pramugari AS ini mengklaim, kalau mereka hanya ditawarkan cuti yang tidak dibayar selama 1 hingga 3 bulan.

"Saya tidak mampu, saya tidak mampu jika tidak mendapat bayaran," kata pramugari.

Namun, RUU stimulus pemerintah AS, dana sebesar $2T sudah disahkan dan ditandatangani menjadi undang-undang memastikan bahwa pekerja penerbangan masih akan dibayar hingga September, karena akan memberi maskapai penerbangan $60 miliar bantuan keuangan. Undang-Undang Coronavirus Aid, Relief, dan Economic Security (CARES) pada dasarnya akan melarang maskapai untuk merumahkan atau memecat karyawan hingga September.

Pramugari mungkin tidak mendapatkan bayaran seperti biasanya karena mereka kemungkinan hanya dibayar dengan jumlah minimum jam kerja yang diwajibkan secara kontrak. Salah satu pramugari yang berbasis di Detroit mengatakan, situasi cuti ini membuat dia mencari pekerjaan baru.

4. Khawatir akan Kesehatan
Pramugari yang berbasis di New York dengan pengalaman kerja 20 tahun tidak mengerti kenapa maskapai masih menerbangkan mereka. Menempatkan pramugari dalam situasi berbahaya.

"Saya benar-benar percaya bahwa perjalanan domestik harus ditutup selama beberapa minggu," ujarnya.

Pramugari mengakui belum ada kasus apapun yang diberitahu maskapai kepadanya. Dia menjadi khawatir dan takut jika pihak maskapai menyembunyikan laporan kasus virus Corona di dalam pesawat ini.

"Saya tidak tahu apa kebijakan maskapai tentang itu. Saya tidak punya ide, entah mereka menyembunyikannya atau memang belum ada laporan," ujar pramugari.

Sedangkan pramugari dari Seattle mengatakan, jika dia memiliki penumpang positif Corona dalam penerbangan, tak banyak hal yang bisa dia lakukan.

"Satu-satunya arahan yang benar-benar diberikan kepada kami adalah mengisolasi orang itu sebaik mungkin, di mana mereka agak jauh dari orang-orang," dia juga menambahkan bahwa pramugari tidak bisa mengkarantina penumpang di belakang pesawat dan meninggalkan dia sendiri.


5. Tidak punya waktu untuk karantina diri

Pramugari mengatakan kepada Insider bahwa mereka harus bekerja, kecuali jika memiliki catatan dokter yang mengatakan bahwa mereka harus dikarantina. Hanya dengan catatan dokter mereka akan dibayar dan dilindungi.

Namun, menurut para pramugari yang diwawancarai, prosesnya pun tidak jelas. Mereka harus menguji positif atau menunjukkan gejala virus Corona agar dapat mendapat catatan dokter untuk tetap di rumah. Pengujian bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan perusahaan, tapi pramugari yang diperiksa harus yang sudah menunjukkan gejala.

Cerita Pramugari yang Masih Bekerja di Tengah Pandemi Corona

Virus Corona membuat semua aktivitas yang biasa dilakukan berubah drastis. Banyak penerbangan yang disetop, bahkan banyak pekerja kehilangan penghasilannya.
Sebagian pramugari masih harus tetap bekerja di tengah pandemi Corona. Saat orang-orang mulai menghindari penerbangan dan tetap di rumah, beberapa pramugari masih bekerja di atas udara, melayani penumpang di pesawat.

dilansir insider, pramugari sedang bekerja di tengah industri yang membahayakan kesehatan mereka. Pekerjaan ini mengharuskan pramugari bertemu dengan banyak orang bahkan ratusan di setiap harinya. Beberapa pramugari asal Amerika Serikat membagikan cerita dan keluh kesah mereka selama harus bekerja di tengah pandemi Corona.

1. Merasa lebih terasingkan

Bekerja sebagai pramugari saja sudah membuat mereka merasa terasingkan, jauh dari keluarga, sering menghabiskan waktu sendiri di hotel dan memiliki jadwal tidak teratur. Menurut salah satu pramugari yang berbasis di Francisco, pekerjaan ini bisa menjadi menegangkan dan melemahkan. Situasi yang dihadapinya semakin buruk ketika pandemi Corona hadir.

"Saya merasa diperlakukan seperti pembuluh penyakit. Kamu bisa merasakan bahwa orang tidak ingin berada di dekat kita, terutama saat kita berseragam. Orang tidak ingin terlalu dekat dengan kita, penumpang selama penerbangan tidak ingin apa-apa," kata pramugari yang tidak ingin disebut namanya.

"Banyak teman dan keluarga kami memperlakukan kami secara berbeda karena pekerjaan kami dan mereka tidak mengerti mengapa kami terus bekerja," kata pramugari lainya.

2. Takut Terdampar di Kota Aneh
Dalam situasi saat ini, banyak penerbangan yang telah dibatalkan, banyak wilayah yang sudah memberlakukan lockdown bahkan menara pengatur lalu lintas udara pun ditutup. Para pramugari khawatir akan terdampar di kota yang tidak mereka kenali, apakah mereka bisa tinggal sejenak dan mendapatkan makanan.

"Saya baru saja singgah di Atlanta dan tidak ada yang buka," kata pramugari yang berbasis di Seattle. Sekarang dia mulai mengemas tas dengan makanan saat bepergian.

Pramugari lainnya bahkan mengepak buku, pakaian dan makanan ringan tambahan untuk berjaga-jaga karena mereka bisa terjebak di sebuah kota selama 30 jam.

"Kita harus siap untuk terjebak dan memiliki cukup makanan dalam beberapa hari, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Ini sedikit menegangkan," ujar pramugari.


3. Takut Kehilangan Pekerjaan

Banyak pramugari yang mengeluh saat perusahaan mereka menangani situasi yang dihadapi saat ini. Para pramugari AS ini mengklaim, kalau mereka hanya ditawarkan cuti yang tidak dibayar selama 1 hingga 3 bulan.

"Saya tidak mampu, saya tidak mampu jika tidak mendapat bayaran," kata pramugari.

Namun, RUU stimulus pemerintah AS, dana sebesar $2T sudah disahkan dan ditandatangani menjadi undang-undang memastikan bahwa pekerja penerbangan masih akan dibayar hingga September, karena akan memberi maskapai penerbangan $60 miliar bantuan keuangan. Undang-Undang Coronavirus Aid, Relief, dan Economic Security (CARES) pada dasarnya akan melarang maskapai untuk merumahkan atau memecat karyawan hingga September.

Pramugari mungkin tidak mendapatkan bayaran seperti biasanya karena mereka kemungkinan hanya dibayar dengan jumlah minimum jam kerja yang diwajibkan secara kontrak. Salah satu pramugari yang berbasis di Detroit mengatakan, situasi cuti ini membuat dia mencari pekerjaan baru.

Phi Phi Island Thailand Memang Mendebarkan Hati (2)

Dua teman saya masih dekat jaraknya dengan saya. Mereka bersenang-senang dan tampak menikmati snorkeling-nya. Lalu, salah satu teman memberikan ponselnya pada saya. Ponsel itu sudah dilapisi plastik khusus agar ponsel aman tidak terkena air.

"Fotoin ya," kata dia sambil menjauh agar mendapatkan pemandangan yang pas.

Begitu dia menjauh, saya merasa panik lagi. Lelah mencari-cari pijakan kaki, ditambah orang-orang yang jaraknya semakin jauh, membuat saya semakin merasa tenggelam di laut.

Teman itu kemudian melambai-lambaikan tangannya. Saya menangkapnya sebagai lempar sini ponselnya! Tapi ternyata maksud teman saya adalah, "Ayo fotoin!"

Saya masih sadar, tidak halu, apalagi pingsan, tapi sudah tidak bisa berpikir jernih lagi karena merasa sedang dalam bahaya tenggelam. Akhirnya, saya bermaksud memenuhi permintaan si teman, yaitu melempar ponsel itu ke arahnya.

Saya benar-benar melempar ponsel itu! Sedetik kemudian, saya menyadari, ini di laut! Segala sesuatu yang dilempar di laut, sudah pasti langsung tenggelam atau terbawa ombak dan hilang! Ya ampun! Itu ponsel orang!

Saya terkejut. Si teman, apalagi. Lalu, si teman menghampiri orang-orang yang masih bisa dijangkau, untuk meminta bantuan mencari ponsel itu. Beberapa orang mendekat dan mencoba melongok ke dalam air untuk menemukannya. Ternyata, gagal.

Saya semakin panik. Akhirnya, saya minta tolong untuk ditarik ke kapal. Teman saya juga minta tolong kepala rombongan untuk mencari cara agar ponsel itu ditemukan. Beberapa menit menunggu, ternyata tidak berhasil juga.

"Sori," kata kepala rombongan, yang disusul dengan perasaan saya yang hancur lebur. Terbayang sudah sepulang dari liburan ini saya membongkar tabungan untuk mengganti ponsel keluaran terbaru dengan harga yang terbilang tinggi itu.

Saya mulai mengikhlaskan. Saya pun bersiap mental untuk mengganti ponsel itu. Akhirnya, kami melanjutkan trip. Kapal baru berjalan beberapa menit, tiba-tiba ada seorang pemuda lokal yang berteriak pada kami, dari kapal lain. Dia melambai-lambaikan sesuatu.

Deg! Itu ponsel yang saya lempar! Alhamdulillah, ponsel itu ketemu!

Akhirnya saya berinisiatif memberikan tip sebesar 1.000 baht sebagai tanda terima kasih. Pemuda itu pun bersorak-sorak. Dia terus menerus memamerkan selembar uang itu ke udara, dengan dua tangannya. Saya sangat bersyukur dan sudah bisa tersenyum lagi melihat tingkah lucu pemuda yang kegirangan itu.

Pada sebuah titik di atas laut, kapal berhenti. Seluruh penumpang diperbolehkan turun ke air untuk snorkeling. Saya ikut-ikutan.

Inilah saatnya. Saya yang hanya sebagai penikmat pemandangan laut, seharusnya tidak ikut-ikutan turun untuk mencoba snorkeling. Terlebih, saya yang bisa berenang tapi sering panik kalau kaki saya tidak bisa mencapai dasar.

Begitu turun, benar saja. Saya kesulitan mengambang karena sudah panik duluan kaki saya tidak bisa menjejak dasar laut. Ya iyalah, ini laut, bukan kolam renang. Seberapa pun dangkalnya, nggak mungkin orang snorkeling di tempat yang dangkal sampai bisa menjejakkan kaki di dasarnya.

Mulailah saya merasa aneh. Saya melihat sekeliling, tidak tampak pantai. Saya mengedarkan pandangan ke arah lain, kapal yang tadi mengangkut kami perlahan menjauh. Hanya sementara, sambil menunggu para peserta selesai main di air, tapi saya semakin panik. Apalagi orang-orang juga berpencar, yang membuat saya merasa sendirian di tengah laut.

Phi Phi Island Thailand Memang Mendebarkan Hati

Ini kisah traveling saya yang lumayan bikin terkaget-kaget. Ketika diajak ke Phuket, Thailand, saya belum terlalu antusias karena belum kelihatan bisa cuti atau nggaknya.
Dua teman saya, langsung beli tiket karena sedang ada promo. Mendekati hari H dan beres mengajukan cuti, barulah saya cari tiket ke Phuket. Sudah nggak ada promo lagi sih, tapi nggak apa-apa. Yang penting main saja di Bali-nya Thailand itu.

Salah satu itinerary yang dibuat oleh kedua teman saya adalah main ke Phi Phi Island, lokasi akting Leonardo DiCaprio di film The Beach. Pulau ini dengan Pantai Maya-nya juga pernah menjadi lokasi syuting film James Bond. Saya yang tanpa ekspektasi apa pun selain ingin main di pantai milik Thailand ini, santai saja ikutan jadwal yang sudah disusun.

Saya dan teman-teman transit dahulu di Kuala Lumpur dan menginap satu malam. Paginya, langsung lanjut ke Phuket. Begitu menjejakkan kaki di Phuket, saya langsung terkesan dengan keramahan orang-orang Thailand.

Ini kali kedua saya main ke Negeri Gajah Putih ini. Namun, terasa beda banget suasananya. Lebih ceria, lebih semangat, dan orang-orangnya lebih ramah. Mungkin karena Phuket adalah pulau tujuan wisata dan bukan untuk bekerja.

Salah satu teman sudah booking perjalanan keliling Phi Phi Island dengan naik boat. Jadi, pagi-pagi kami dijemput untuk menuju dermaga.

Di sini sudah banyak orang yang juga ikut rombongan. Pesertanya sangat banyak dan tentu saja harus ditempatkan pada beberapa kapal.

Saat memasuki area, semua peserta diberi pita dengan warna tertentu. Pemandu wisatanya menggunakan pita di bagian dada dan lengan. Peserta harus mengikuti pemandu wisata yang pitanya berwarna sama.

Saya mengikuti pemandu wisata laki-laki berambut lurus hitam panjang. Laki-laki cantik, menurut saya.

Tibalah saatnya saya dan dua teman naik ke kapal. Kapal bermesin ini pun membawa kami ke tengah laut.

Dalam satu kapal ada sekitar dua puluh penumpang. Sepanjang jalan, kami boleh memberi makan ikan. Ada satu penumpang yang sengaja menyediakan setumpuk roti tawar untuk dilempar ke laut sebagai makanan ikan.

Saat roti terlempar ke udara kemudian mendarat di laut, beberapa ikat tampak lompat menyambutnya. Ini menjadi pemandangan yang seru bagi saya.

Saya yang sebenarnya takut pada kedalaman air laut, mulai deg-degan. Saya nggak berani melongok ke laut karena sejauh mata memandang, yang tampak hanya air.

Kapal kecil ini pun bergerak lincah, menciptakan gelombang air laut yang tertinggal di belakang kapal. Dari sini, saya naluri saya mulai berpikir agar lebih hati-hati. Sudah gitu, saya berada di tengah samudra. Hal-hal aneh bisa saja terjadi tanpa peringatan.

Agak ke tengah, pemandangan berganti. Kali ini berupa tebing-tebing hijau yang sangat cantik. Pemandangan yang biasanya hanya tampak di adegan film, kali ini nyata di depan mata.

Semakin menakjubkan. Semua peserta trip berdecak kagum. Kapal pun berjalan lebih lambat. Sang nakhoda sengaja memperlambat kapal agar para peserta bisa menikmati pemandangan lebih lama juga agar leluasa berfoto-foto dari atas kapal.

Pada sebuah titik di atas laut, kapal berhenti. Seluruh penumpang diperbolehkan turun ke air untuk snorkeling. Saya ikut-ikutan.

Inilah saatnya. Saya yang hanya sebagai penikmat pemandangan laut, seharusnya tidak ikut-ikutan turun untuk mencoba snorkeling. Terlebih, saya yang bisa berenang tapi sering panik kalau kaki saya tidak bisa mencapai dasar.

Begitu turun, benar saja. Saya kesulitan mengambang karena sudah panik duluan kaki saya tidak bisa menjejak dasar laut. Ya iyalah, ini laut, bukan kolam renang. Seberapa pun dangkalnya, nggak mungkin orang snorkeling di tempat yang dangkal sampai bisa menjejakkan kaki di dasarnya.

Mulailah saya merasa aneh. Saya melihat sekeliling, tidak tampak pantai. Saya mengedarkan pandangan ke arah lain, kapal yang tadi mengangkut kami perlahan menjauh. Hanya sementara, sambil menunggu para peserta selesai main di air, tapi saya semakin panik. Apalagi orang-orang juga berpencar, yang membuat saya merasa sendirian di tengah laut.

Dua teman saya masih dekat jaraknya dengan saya. Mereka bersenang-senang dan tampak menikmati snorkeling-nya. Lalu, salah satu teman memberikan ponselnya pada saya. Ponsel itu sudah dilapisi plastik khusus agar ponsel aman tidak terkena air.

"Fotoin ya," kata dia sambil menjauh agar mendapatkan pemandangan yang pas.

Begitu dia menjauh, saya merasa panik lagi. Lelah mencari-cari pijakan kaki, ditambah orang-orang yang jaraknya semakin jauh, membuat saya semakin merasa tenggelam di laut.

Teman itu kemudian melambai-lambaikan tangannya. Saya menangkapnya sebagai lempar sini ponselnya! Tapi ternyata maksud teman saya adalah, "Ayo fotoin!"

Sabtu, 28 Maret 2020

Sudah Dilarang, Warga Washington Nekat Saksikan Sakura Mekar

Selain Jepang, momen mekarnya bunga sakura juga dinikmati warga Washington, Amerika Serikat meskipun kini tengah terjadi pandemi Corona.
Warga Washington sendiri sebenarnya telah dilarang oleh otoritas setempat untuk datang ke taman bunga sakura. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menghindari munculnya kerumunan orang yang dapat berpotensi menularkan Corona.

Pejabat setempat bahkan meluncurkan gerakan #StayHomeCherryBlossomsChallange agar kunjungan ke taman-taman menjadi rendah. Walikota Washington, Muriel Bowser juga berharap agar baik warganya maupun pendatang untuk tinggal di rumah saja meskipun cuaca cerah. Selain itu, ada pula aturan agar orang-orang saling menjaga jarak sekitar 6 kaki atau sekitar hampir 2 meter agar virus ini tak menulari lebih banyak orang.

Dilansir dari Associated Press, Jumat (27/3/2020), Departemen Kepolisian Metropolitan telah menutup belasan jalan, jembatan, dan lalu lintas guna membatasi kerumunan orang di Jefferson Memorial dan Tidal Basin. Sistem kereta Metro juga menutup stasiun-stasiun yang dekat dengan kawasan Tidal Basin untuk mengurangi gerombolan orang berdatangan ke taman sakura itu.

Namun sejumlah orang tetap saja datang untuk memandangi bunga sakura yang mekar. Masa puncak bunga sakura mekar ini adalah pada hari Jumat (21/3) dan akan bertahan selama 10 hari.

Kendati orang-orang tetap berdatangan ke taman, mereka berkumpul dalam kelompok kecil yang terdiri atas tiga atau empat orang. Mereka tidak datang bergerombol dalam kelompok besar.

Sementara itu orang-orang juga tampak menjaga diri mereka dari terpaan virus, seperti salah seorang remaja berusia 17 tahun yang menggunakan pakaian hazmat berwarna kuning, lengkap dengan masker gas, sepatu boots dan sarung tangan.

Remaja yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan. "Saya tak khawatir karena saya masih muda."

"Saya menggunakan (hazmat) untuk berjaga-jaga jika saya kontak dengan orang yang lebih tua, saya tak akan menulari mereka," ia menjelaskan.

Di sisi lain ada juga pengunjung Asia bernama Milla Tang dan Aaron Chen yang datang melihat bunga sakura sambil mengenakan masker.

"Saya dengar orang bilang, mengenakan masker itu lucu,"kata Tang.

"Itu membuat saya sedih, masker bukanlah barang becandaan, itu (masker) akan membuat orang-orang tetap aman. Kami ingin diperlakukan sama seperti orang lain, bukan seperti orang Asia yang berbahaya," lanjutnya.

Bagi kebanyakan orang terutama yang usianya masih muda, virus Corona hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang seperti demam dan batuk. Sementara bagi orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan, virus ini dapat menyebabkan penyakit yang diderita mereka menjadi makin parah, termasuk menimbulkan pneumonia.

Menurut WHO, orang yang sakit ringan dapat sembuh dalam waktu sekitar 2 minggu sedangkan yang sakit parah membutuhkan waktu 3-6 minggu untuk pulih. Amerika kini menjadi negara dengan kasus positif Corona terbanyak di dunia. Total ada 85.505 kasus, melebihi China 81.782 orang.

Bukannya di Rumah, Warga Italia Malah Main Ping Pong di Pantai

 Italia sudah lebih dulu menerapkan kebijakan lockdown. Namun masih saja ada warganya yang tidak peduli. Walikota Bari di Italia, Antonio Decaro, blusukan untuk memastikan warganya taat untuk tinggal di rumah. Tapi Antionio justru dibuat kesal.

Antonio mendapati warganya masih banyak yang nongkrong dan berkumpul untuk hal yang tidak penting. Bahkan masih ada warga yang main ping pong di pinggir pantai.

ABC News
@ABC
"Go and play with your PlayStation at home."

The mayor of the southern Italian city of Bari angrily confronted citizens who refuse to obey lockdown rules. https://abcn.ws/2UeRP6n 

Video terlekat
297
17.47 - 25 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
121 orang memperbincangkan tentang ini

"Ping pong tidak diperbolehkan saat ini. Kalian tidak boleh main tenis meja. Ayo pulang!," teriak Antonio, gregetan.

Sambil mendatangi mereka satu persatu, Antonio meminta mereka untuk pulang. Kalau mereka tak mau menurut maka akan ada polisi yang mengangkut mereka.

"Ini keputusan negara, saya adalah walikota dan saya akan membuat warga untuk mentaati keputusan tersebut. Kalian harus pulang sekarang. Saya tidak mau ada seorang pun di sini," tegas Antonio kepada warga.

Antonio menjelaskan bahwa dirinya kerap mendapat pesan bahwa masih banyak warga yang tidak mentaati peraturan untuk diam di rumah. Antonio berkeliling Kota Bari untuk memastikan warga untuk tetap diam di rumah sampai waktu yang ditentukan.

"Ini darurat nasional, ini bukan permainan. Gambar tersebut bukan dari film, orang-orang sekarat. Bagaimana saya menjelaskan ini? Kalian benar-benar membuat saya sakit. Kalian akan membuat saya kena serangan jantung," ujar Antonio kesal.

Italia sendiri menjadi negara terparah di Eropa yang menghadapi pandemi Corona. Totalnya sudah ada 74.386 kasus yang ditangani oleh Italia.

"Bermainlah dengan playstation di rumah. Ayo pulang," pinta Antonio kepada warganya.

Sudah Dilarang, Warga Washington Nekat Saksikan Sakura Mekar

Selain Jepang, momen mekarnya bunga sakura juga dinikmati warga Washington, Amerika Serikat meskipun kini tengah terjadi pandemi Corona.
Warga Washington sendiri sebenarnya telah dilarang oleh otoritas setempat untuk datang ke taman bunga sakura. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menghindari munculnya kerumunan orang yang dapat berpotensi menularkan Corona.

Pejabat setempat bahkan meluncurkan gerakan #StayHomeCherryBlossomsChallange agar kunjungan ke taman-taman menjadi rendah. Walikota Washington, Muriel Bowser juga berharap agar baik warganya maupun pendatang untuk tinggal di rumah saja meskipun cuaca cerah. Selain itu, ada pula aturan agar orang-orang saling menjaga jarak sekitar 6 kaki atau sekitar hampir 2 meter agar virus ini tak menulari lebih banyak orang.

Dilansir dari Associated Press, Jumat (27/3/2020), Departemen Kepolisian Metropolitan telah menutup belasan jalan, jembatan, dan lalu lintas guna membatasi kerumunan orang di Jefferson Memorial dan Tidal Basin. Sistem kereta Metro juga menutup stasiun-stasiun yang dekat dengan kawasan Tidal Basin untuk mengurangi gerombolan orang berdatangan ke taman sakura itu.

Namun sejumlah orang tetap saja datang untuk memandangi bunga sakura yang mekar. Masa puncak bunga sakura mekar ini adalah pada hari Jumat (21/3) dan akan bertahan selama 10 hari.

Kendati orang-orang tetap berdatangan ke taman, mereka berkumpul dalam kelompok kecil yang terdiri atas tiga atau empat orang. Mereka tidak datang bergerombol dalam kelompok besar.

Sementara itu orang-orang juga tampak menjaga diri mereka dari terpaan virus, seperti salah seorang remaja berusia 17 tahun yang menggunakan pakaian hazmat berwarna kuning, lengkap dengan masker gas, sepatu boots dan sarung tangan.

Remaja yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan. "Saya tak khawatir karena saya masih muda."

"Saya menggunakan (hazmat) untuk berjaga-jaga jika saya kontak dengan orang yang lebih tua, saya tak akan menulari mereka," ia menjelaskan.

Gegara Corona, Pesawat Boeing Dreamliner Isinya Cuma 4 Orang

Wabah virus Corona benar-benar mengguncang dunia penerbangan. Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner dengan 275 kursi, penumpangnya cuma 4 orang.

Ada cerita sedih terkait dunia penerbangan yang sedang dihantam pandemi Corona. Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner miik maskapai Air New Zealand sepi penumpang. Pesawat yang seharusnya bisa memuat hingga 275 penumpang, sekarang cuma diisi 4 penumpang saja.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (27/3/2020), pesawat dengan nomor penerbangan NZ283 itu membawa 4 orang penumpang terbang dari Singapura menuju ke Auckland, Selandia Baru. Penerbangan itu termasuk salah satu penerbangan terakhir dari maskapai Air New Zealand.

Foto penerbangan yang isinya cuma 4 orang penumpang ini dibagikan oleh Philip Kirk, pilot Air New Zealand yang menerbangkan pesawat tersebut. Foto Philip ini pun jadi viral, mendapat puluhan retweet dan ratusan likes.


Our 4 pax SIN AKL on their own corporate jet. A bloody big one too! pic.twitter.com/D98lrQAbBZ
— Philip Kirk (@philipkirk6) March 25, 2020


"4 Pax Singapura-Auckland kami duduk di pesawat jet perusahaan. Besar banget pula!" cuit Philip.

Karena cuma berisi 4 orang penumpang, mereka semua pun mendapat upgrade dari pihak maskapai. Dari duduk di kelas ekonomi jadi pindah ke kelas bisnis semua.

Selain 4 orang penumpang ini, pesawat tersebut juga membawa 10 kru kabin. Itu berarti jumlah kru kabinnya lebih banyak dari jumlah penumpang yang dibawa.

Meski cuma berisi 4 orang penumpang, pesawat tersebut tetap terbang dan membawa 4 orang ini pulang kembali ke Selandia Baru. Pesawat juga memuat kargo berisi makanan dan suplai obat-obatan.

Terhitung Kamis (26/3) tengah malam, Selandia Baru akan menutup perbatasan untuk semua traveler, baik itu warga negara Selandia Baru, penduduk tetap, apalagi wisatawan.

Pada Rabu (25/3) kemarin, maskapai Air New Zealand sudah mengumumkan akan mengurangi operasional rute internasional mereka hingga 95%. Dari sekian banyak rute internasional, Air New Zealand cuma akan terbang ke 11 rute yang penting saja.

Bukannya di Rumah, Warga Italia Malah Main Ping Pong di Pantai

 Italia sudah lebih dulu menerapkan kebijakan lockdown. Namun masih saja ada warganya yang tidak peduli. Walikota Bari di Italia, Antonio Decaro, blusukan untuk memastikan warganya taat untuk tinggal di rumah. Tapi Antionio justru dibuat kesal.

Antonio mendapati warganya masih banyak yang nongkrong dan berkumpul untuk hal yang tidak penting. Bahkan masih ada warga yang main ping pong di pinggir pantai.

ABC News
@ABC
"Go and play with your PlayStation at home."

The mayor of the southern Italian city of Bari angrily confronted citizens who refuse to obey lockdown rules. https://abcn.ws/2UeRP6n 

Video terlekat
297
17.47 - 25 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
121 orang memperbincangkan tentang ini

"Ping pong tidak diperbolehkan saat ini. Kalian tidak boleh main tenis meja. Ayo pulang!," teriak Antonio, gregetan.

Sambil mendatangi mereka satu persatu, Antonio meminta mereka untuk pulang. Kalau mereka tak mau menurut maka akan ada polisi yang mengangkut mereka.

"Ini keputusan negara, saya adalah walikota dan saya akan membuat warga untuk mentaati keputusan tersebut. Kalian harus pulang sekarang. Saya tidak mau ada seorang pun di sini," tegas Antonio kepada warga.

Antonio menjelaskan bahwa dirinya kerap mendapat pesan bahwa masih banyak warga yang tidak mentaati peraturan untuk diam di rumah. Antonio berkeliling Kota Bari untuk memastikan warga untuk tetap diam di rumah sampai waktu yang ditentukan.

"Ini darurat nasional, ini bukan permainan. Gambar tersebut bukan dari film, orang-orang sekarat. Bagaimana saya menjelaskan ini? Kalian benar-benar membuat saya sakit. Kalian akan membuat saya kena serangan jantung," ujar Antonio kesal.

Italia sendiri menjadi negara terparah di Eropa yang menghadapi pandemi Corona. Totalnya sudah ada 74.386 kasus yang ditangani oleh Italia.

"Bermainlah dengan playstation di rumah. Ayo pulang," pinta Antonio kepada warganya.

Merdeka Square, Saksi Sejarah Malaysia

Wisata sejarah di Malaysia yang bisa kamu kunjungi adalah Merdeka Square. Di sinilah dideklarasikannya kemerdekaan negeri Malaysia.

Merdeka Square atau Dataran Merdeka merupakan tempat bersejarah bagi Malaysia karena di sinilah bendera Malaysia dikibarkan untuk pertama kalinya pada tanggal 31 Agustus 1957.

Ya, di sinilah tempat kemerdekaan negara Malaysia diproklamasikan. Di lokasi ini pula terpancang tiang bendera tertinggi dunia yang memiliki tinggi 100 meter.

Nama Dataran Merdeka ini diberikan pada tanggal 1 Januari 1990 saat dicanangkan Malaysia Visit Year 1990. Terdapat banyak bangunan yang juga bersejarah di sekitar lokasi ini.

Diantaranya adalah Sultan Abdul Samad building, National History, Kuala Lumpur City Gallery, Royal Selangor Club, dan St. Mary's Anglican Cathedral. Selain itu, terdapat juga Mesjid Jamek dan Central Market.

Di siang hari tempat ini terasa sangat panas. Jadi sebaiknya d'traveler berkunjung di pagi atau sore hari. Dataran Merdeka ini bisa diakses dengan berjalan kaki dari Masjid Jamek LRT Station.

Gegara Corona, Pesawat Boeing Dreamliner Isinya Cuma 4 Orang

Wabah virus Corona benar-benar mengguncang dunia penerbangan. Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner dengan 275 kursi, penumpangnya cuma 4 orang.

Ada cerita sedih terkait dunia penerbangan yang sedang dihantam pandemi Corona. Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner miik maskapai Air New Zealand sepi penumpang. Pesawat yang seharusnya bisa memuat hingga 275 penumpang, sekarang cuma diisi 4 penumpang saja.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (27/3/2020), pesawat dengan nomor penerbangan NZ283 itu membawa 4 orang penumpang terbang dari Singapura menuju ke Auckland, Selandia Baru. Penerbangan itu termasuk salah satu penerbangan terakhir dari maskapai Air New Zealand.

Foto penerbangan yang isinya cuma 4 orang penumpang ini dibagikan oleh Philip Kirk, pilot Air New Zealand yang menerbangkan pesawat tersebut. Foto Philip ini pun jadi viral, mendapat puluhan retweet dan ratusan likes.


Our 4 pax SIN AKL on their own corporate jet. A bloody big one too! pic.twitter.com/D98lrQAbBZ
— Philip Kirk (@philipkirk6) March 25, 2020


"4 Pax Singapura-Auckland kami duduk di pesawat jet perusahaan. Besar banget pula!" cuit Philip.

Karena cuma berisi 4 orang penumpang, mereka semua pun mendapat upgrade dari pihak maskapai. Dari duduk di kelas ekonomi jadi pindah ke kelas bisnis semua.

Selain 4 orang penumpang ini, pesawat tersebut juga membawa 10 kru kabin. Itu berarti jumlah kru kabinnya lebih banyak dari jumlah penumpang yang dibawa.

Meski cuma berisi 4 orang penumpang, pesawat tersebut tetap terbang dan membawa 4 orang ini pulang kembali ke Selandia Baru. Pesawat juga memuat kargo berisi makanan dan suplai obat-obatan.

Terhitung Kamis (26/3) tengah malam, Selandia Baru akan menutup perbatasan untuk semua traveler, baik itu warga negara Selandia Baru, penduduk tetap, apalagi wisatawan.

Pada Rabu (25/3) kemarin, maskapai Air New Zealand sudah mengumumkan akan mengurangi operasional rute internasional mereka hingga 95%. Dari sekian banyak rute internasional, Air New Zealand cuma akan terbang ke 11 rute yang penting saja.

Emirates Hentikan Layanan Terbang Sedunia, Imbas Corona

Maskapai Emirates mengambil kebijakan untuk menghentikan layanan penumpang di seluruh dunia. Ini salah satu kebijakan dalam menyikapi pandemi Corona.

Dari rilis yang diterima detikcom, Jumat (27/3/2020) Emirates dan layanan kargonya, dnata, menyesuaikan layanan operasional semenjak ada wabah COVID-19. Salah satu kebijakan yang mereka ambil adalah menghentikan layanan penumpang di seluruh dunia.

Emirates bertujuan untuk mempertahankan penerbangan penumpang selama masih memungkinkan untuk membantu wisatawan kembali ke rumah di tengah meningkatnya aturan larangan perjalanan, pembatasan dan lockdown negara di seluruh dunia. Emirates akan tetap menjalankan layanan kargo internasional yang sangat penting terhadap ekonomi dan publik melalui armada kargo 777 untuk transportasi barang penting seperti perlengkapan medis ke seluruh dunia.

Dengan banyak berkurangnya frekuensi layanan penerbangan penumpang hingga menghentikan layanan tersebut, dnata juga telah mengurangi layanan operasionalnya secara signifikan, seperti menutup sementara beberapa kantor di seluruh jaringan internasionalnya.

Chairman and Chief Executive of Emirates Group, Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum mengatakan bahwa COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan pada finansial Emirates.

"Dunia sudah masuk ke dalam masa karantina karena wabah COVID-19. Hal ini merupakan situasi krisis yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam jangkauan dan skalanya. Baik dari sisi geografis, kesehatan, sosial maupun ekonomi. Sampai dengan Januari 2020, Emirates Group dapat mencapai target finansial tahunan. Namun, COVID-19 memberikan dampak secara tiba-tiba dan signifikan selama 6 minggu belakangan ini," katanya.

Sheikh Ahmed menambahkan bahwa kebijakan ini demi menghadapi wabah dan menuju layanan normal nantinya.

"Emirates Group memiliki neraca keuangan yang kuat dan likuiditas kas yang besar. Kami dapat, dan akan, bertahan melewati masa pengurangan jadwal penerbangan yang lebih panjang dengan tindakan yang sesuai dan tepat, agar siap dan mampu untuk kembali menjalankan layanan secara normal." tutupnya.

Merdeka Square, Saksi Sejarah Malaysia

Wisata sejarah di Malaysia yang bisa kamu kunjungi adalah Merdeka Square. Di sinilah dideklarasikannya kemerdekaan negeri Malaysia.

Merdeka Square atau Dataran Merdeka merupakan tempat bersejarah bagi Malaysia karena di sinilah bendera Malaysia dikibarkan untuk pertama kalinya pada tanggal 31 Agustus 1957.

Ya, di sinilah tempat kemerdekaan negara Malaysia diproklamasikan. Di lokasi ini pula terpancang tiang bendera tertinggi dunia yang memiliki tinggi 100 meter.

Nama Dataran Merdeka ini diberikan pada tanggal 1 Januari 1990 saat dicanangkan Malaysia Visit Year 1990. Terdapat banyak bangunan yang juga bersejarah di sekitar lokasi ini.

Diantaranya adalah Sultan Abdul Samad building, National History, Kuala Lumpur City Gallery, Royal Selangor Club, dan St. Mary's Anglican Cathedral. Selain itu, terdapat juga Mesjid Jamek dan Central Market.

Di siang hari tempat ini terasa sangat panas. Jadi sebaiknya d'traveler berkunjung di pagi atau sore hari. Dataran Merdeka ini bisa diakses dengan berjalan kaki dari Masjid Jamek LRT Station.

Fenomena Turis 'Mudik' Penuhi Penerbangan Qatar Airways

Virus Corona bikin dunia penerbangan tak menentu. Apalagi dalam beberapa hari terakhir banyak penutupan lintas negara. Maskapai Qatar Airways pun fokus ke pemulangan turis.
Dalam rilis resmi, Jumat (27/3/2020), Qatar Airways masih terus beroperasi. Fokus maskapai adalah memulangkan para penumpang sebisa mungkin dalam situasi sulit ini dengan jumlah armada yang signifikan.

Dalam tujuh hari terakhir menunjukkan adanya load factor atau tingkat keterisian pesawat lebih dari 80%. Penumpangnya adalah mereka yang akan pulang kampung ke Inggris, Prancis, dan Jerman.

"36% untuk pelayanan keluar dari negara-negara tersebut. Hal ini mengilustrasikan tingginya permintaan untuk perjalanan kembali ke negara-negara itu," jelas Qatar Airways.

"Qatar Airways telah memulangkan lebih dari 100,000 penumpang dalam tujuh hari terakhir. 72% penumpang yang terbang berkewarganegaraan negara yang mereka tuju," imbuhnya.

Bekerja sama dengan kedutaan besar seluruh dunia, Qatar Airways telah mengoperasikan layanan tambahan sekali jalan dari destinasi-destinasi, seperti Phnom Penh, Denpasar, Manila, dan Kuala Lumpur ke Eropa.

Qatar Airways sekarang ini beroperasi ke 75 destinasi di seluruh dunia. Angka ini dapat berkurang karena berbagai negara mulai memberlakukan pembatasan.

"Hingga 25 Maret, Qatar Airways masih terus terbang dari Jakarta dan Denpasar untuk melayani para penumpang yang ingin kembali pulang ke negaranya," kata maskapai.

Komitmen memulangkan penumpang meningkat dari tanggal 24 Maret dengan rincian sebagai berikut:

1. Menambahkan 10.000 ekstra kursi di seluruh jaringan
2. Menyediakan layanan carter ke Eropa dan Amerika dari Asia
3. Penambahan penerbangan ke Paris, Perth, dan Dublin dari Doha
4. Peningkatan pelayanan dari Frankfurt, London Heathrow, dan Perth dengan menambahkan Airbus A380 pada rute-rute tersebut.

"Pesawat kami dilengkapi dengan sistem filter udara yang canggih serta dikombinasikan dengan penyaringan bio-keamanan (bio-security screening) oleh karyawan kami," jelas Qatar Airways mengenai jaminan kebersihan kabinnya.

Emirates Hentikan Layanan Terbang Sedunia, Imbas Corona

Maskapai Emirates mengambil kebijakan untuk menghentikan layanan penumpang di seluruh dunia. Ini salah satu kebijakan dalam menyikapi pandemi Corona.

Dari rilis yang diterima detikcom, Jumat (27/3/2020) Emirates dan layanan kargonya, dnata, menyesuaikan layanan operasional semenjak ada wabah COVID-19. Salah satu kebijakan yang mereka ambil adalah menghentikan layanan penumpang di seluruh dunia.

Emirates bertujuan untuk mempertahankan penerbangan penumpang selama masih memungkinkan untuk membantu wisatawan kembali ke rumah di tengah meningkatnya aturan larangan perjalanan, pembatasan dan lockdown negara di seluruh dunia. Emirates akan tetap menjalankan layanan kargo internasional yang sangat penting terhadap ekonomi dan publik melalui armada kargo 777 untuk transportasi barang penting seperti perlengkapan medis ke seluruh dunia.

Dengan banyak berkurangnya frekuensi layanan penerbangan penumpang hingga menghentikan layanan tersebut, dnata juga telah mengurangi layanan operasionalnya secara signifikan, seperti menutup sementara beberapa kantor di seluruh jaringan internasionalnya.

Chairman and Chief Executive of Emirates Group, Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum mengatakan bahwa COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan pada finansial Emirates.

"Dunia sudah masuk ke dalam masa karantina karena wabah COVID-19. Hal ini merupakan situasi krisis yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam jangkauan dan skalanya. Baik dari sisi geografis, kesehatan, sosial maupun ekonomi. Sampai dengan Januari 2020, Emirates Group dapat mencapai target finansial tahunan. Namun, COVID-19 memberikan dampak secara tiba-tiba dan signifikan selama 6 minggu belakangan ini," katanya.

Sheikh Ahmed menambahkan bahwa kebijakan ini demi menghadapi wabah dan menuju layanan normal nantinya.

"Emirates Group memiliki neraca keuangan yang kuat dan likuiditas kas yang besar. Kami dapat, dan akan, bertahan melewati masa pengurangan jadwal penerbangan yang lebih panjang dengan tindakan yang sesuai dan tepat, agar siap dan mampu untuk kembali menjalankan layanan secara normal." tutupnya.

Candi Borobudur Akan Tutup Lebih Lama

Balai Konservasi Borobudur (BKB) memperpanjang pembatasan sementara kunjungan wisatawan di Candi Borobudur. Pembatasan kunjungan tersebut dengan lokasi zona 1 dalam (batas pagar) mulai 30 Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Adapun perpanjangan pembatasan kunjungan dalam pengumuman nomor : 0305/F7.14/HK/2020 tentang perpanjangan pembatasan kunjungan sementara Candi Borobudur 30 Maret 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembatasan kunjungan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang meluas.

Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, perpanjangan pembatasan kunjungan ini dengan memperhatikan maklumat Kapolri perihal tidak bolehnya berkumpulnya orang-orang. Kemudian juga surat dari Dirjenbud.

"Perpanjangan pembatasan kunjungan di Candi Borobudur mulai 30 Maret sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Tri saat dihubungi detikcom, Jumat (27/3/2020).

Sebagaimana diketahui, sebelumnya BKB telah melakukan pembatasan yang berlaku mulai 16-29 Maret atau selama 14 hari. Kemudian, tiga hari sebelum berakhirnya pembatasan, hari ini BKB melakukan evaluasi.

"Kami sudah melakukan evaluasi dengan memperhatikan perkembangan kondisi ya ada, kami memperpanjang pembatasan kunjungan di Candi Borobudur," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, pembatasan kunjungan di Candi Borobudur baik kunjungan umum, reguler, sunrise/sunset dan kunjungan Borobudur Manohara paket. Luasan yang dibatasi zona 1 atas Candi Borobudur dengan dibatasi pagar.

"Pembatasan itu mulai kita laksanakan besok Senin 16 Maret sampai 29 Maret 2020. Kemudian, setelah itu kita akan lakukan pembersihan di Candi Borobudur, pemeliharaan, perawatan, terus kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya kepada wartawan di Kantor BKB, Minggu (15/3/2020).

Fenomena Turis 'Mudik' Penuhi Penerbangan Qatar Airways

Virus Corona bikin dunia penerbangan tak menentu. Apalagi dalam beberapa hari terakhir banyak penutupan lintas negara. Maskapai Qatar Airways pun fokus ke pemulangan turis.
Dalam rilis resmi, Jumat (27/3/2020), Qatar Airways masih terus beroperasi. Fokus maskapai adalah memulangkan para penumpang sebisa mungkin dalam situasi sulit ini dengan jumlah armada yang signifikan.

Dalam tujuh hari terakhir menunjukkan adanya load factor atau tingkat keterisian pesawat lebih dari 80%. Penumpangnya adalah mereka yang akan pulang kampung ke Inggris, Prancis, dan Jerman.

"36% untuk pelayanan keluar dari negara-negara tersebut. Hal ini mengilustrasikan tingginya permintaan untuk perjalanan kembali ke negara-negara itu," jelas Qatar Airways.

"Qatar Airways telah memulangkan lebih dari 100,000 penumpang dalam tujuh hari terakhir. 72% penumpang yang terbang berkewarganegaraan negara yang mereka tuju," imbuhnya.

Bekerja sama dengan kedutaan besar seluruh dunia, Qatar Airways telah mengoperasikan layanan tambahan sekali jalan dari destinasi-destinasi, seperti Phnom Penh, Denpasar, Manila, dan Kuala Lumpur ke Eropa.

Qatar Airways sekarang ini beroperasi ke 75 destinasi di seluruh dunia. Angka ini dapat berkurang karena berbagai negara mulai memberlakukan pembatasan.

"Hingga 25 Maret, Qatar Airways masih terus terbang dari Jakarta dan Denpasar untuk melayani para penumpang yang ingin kembali pulang ke negaranya," kata maskapai.

Dampak COVID-19, Tempat Wisata di Gunungkidul Tutup Sementara

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Pariwisata (Dinpar) menutup sementara tempat wisata yang pengelolaannya di bawah Dinpar. Penutupan itu berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Mulai tanggal 24 (Maret), tempat wisata pantai dan tempat-tempat wisata lainnya di Gunungkidul ditutup sementara," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono saat dihubungi wartawan, Jumat (27/3/2020).

Harry menjelaskan, keputusan tersebut muncul setelah adanya koordinasi dengan pihak kepolisian terkait larangan untuk berkumpul akibat mewabahnya COVID-19. Harry juga mengaku belum bisa menentukan hingga kapan penutupan tersebut.

"Yang jelas penutupan ini (tempat wisata di Gunungkidul) sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Karena itu, pihaknya menyediakan layanan call center di 081228416625 bagi pelaku wisata jika ingin mengetahui perkembangan kebijakan terakhir terkait dengan virus Corona atau COVID-19. Hal itu agar para pelaku wisata dapat menerapkan setiap kebijakan yang diperbaharui oleh Pemerintah.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran, Mursidi mengatakan, penutupan sementara juga terjadi di kawasan Nglanggeran. Menurutnya, penutupan tersebut menindaklanjuti imbauan dari Pemda DIY.

"Penutupan ini (kawasan Nglanggeran) dilakukan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan," ucapnya melalui keterangan tertulis.

Penutupan tersebut meliputi tempat wisata Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang dan Kampung Pitu.

Candi Borobudur Akan Tutup Lebih Lama

Balai Konservasi Borobudur (BKB) memperpanjang pembatasan sementara kunjungan wisatawan di Candi Borobudur. Pembatasan kunjungan tersebut dengan lokasi zona 1 dalam (batas pagar) mulai 30 Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Adapun perpanjangan pembatasan kunjungan dalam pengumuman nomor : 0305/F7.14/HK/2020 tentang perpanjangan pembatasan kunjungan sementara Candi Borobudur 30 Maret 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembatasan kunjungan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang meluas.

Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, perpanjangan pembatasan kunjungan ini dengan memperhatikan maklumat Kapolri perihal tidak bolehnya berkumpulnya orang-orang. Kemudian juga surat dari Dirjenbud.

"Perpanjangan pembatasan kunjungan di Candi Borobudur mulai 30 Maret sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Tri saat dihubungi detikcom, Jumat (27/3/2020).

Sebagaimana diketahui, sebelumnya BKB telah melakukan pembatasan yang berlaku mulai 16-29 Maret atau selama 14 hari. Kemudian, tiga hari sebelum berakhirnya pembatasan, hari ini BKB melakukan evaluasi.

"Kami sudah melakukan evaluasi dengan memperhatikan perkembangan kondisi ya ada, kami memperpanjang pembatasan kunjungan di Candi Borobudur," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, pembatasan kunjungan di Candi Borobudur baik kunjungan umum, reguler, sunrise/sunset dan kunjungan Borobudur Manohara paket. Luasan yang dibatasi zona 1 atas Candi Borobudur dengan dibatasi pagar.

"Pembatasan itu mulai kita laksanakan besok Senin 16 Maret sampai 29 Maret 2020. Kemudian, setelah itu kita akan lakukan pembersihan di Candi Borobudur, pemeliharaan, perawatan, terus kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya kepada wartawan di Kantor BKB, Minggu (15/3/2020).