Fetish memang kerap berhubungan dengan sesuatu yang dinilai aneh. Seseorang bisa menjadi begitu bergairah dengan objek-objek, seperti sepatu hingga celana dalam atau perilaku tertentu, seperti menampilkan organ intim di depan umum yang dikenal eksibisionisme.
"Fetish itu penyimpangan seksual, jadi penyimpangan seksual kita kenal dengan paraphilia. Paraphilia itu keterangsangan seseorang sampai dia orgasme itu dengan objek-objek yang tidak biasa," jelas pakar seks dr Boyke Dian Nugraha kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Namun, baru-baru ini viral seorang suami ingin kaki istrinya terlihat seperti diamputasi setiap bercinta. Saat mereka berhubungan seksual, sang istri terpaksa menutupi sebelah kakinya dengan handuk, persis seperti orang yang diamputasi.
Menurut penuturan sang istri yang tak disebutkan namanya, ia sebelumnya menjalani hidup bahagia dengan suami selama 6 tahun. Ia mengaku suami memang memiliki beragam fetish, tetapi fetish satu ini membuat dirinya merasa resah dan tak bisa lagi menerima semua fetishnya.
"Tiga bulan lalu, dia meminta untuk bermain peran, di mana kami menyembunyikan kaki saya di bawah handuk untuk memberikan kesan melakukan amputasi di bawah lutut, yang menurutnya adalah favoritnya," cerita wanita tersebut, dikutip dari Metro UK.
"Aku tidak menyukainya, tapi aku terus melakukannya. Tapi sekarang banyak hal menjadi terlalu berat bagiku. Dia baru-baru ini mengatakan kepada saya bahwa dia tidak hanya menganggap orang yang diamputasi menarik, tetapi dia ingin menjadi salah satunya (yang diamputasi)," ceritanya.
Sang istri akhirnya disarankan untuk berkonsultasi dengan psikoterapis dan melihat apakah fetish suami sudah berlebihan sehingga bercerai adalah jalan keluar yang tepat. Ketertarikan seksual pada orang yang diamputasi dikenal sebagai akrotomofilia.
Sementara hasrat seksual untuk diamputasi dikenal apotemnophilia. Pakar menyebut gangguan ini jarang terjadi, mereka meyakini keinginan untuk melukai diri atau pasangan kemungkinan besar di bawah kesadaran mereka.
https://indomovie28.net/movies/next-door-sisters/
Penyerang Mabes Polri Ditembak di Jantung, Kenali Efek Fatal Tembakan Peluru
Seorang wanita bersenjata ditembak mati setelah melakukan penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Wanita bernama Zakiah Aini tersebut terkena tembakan mematikan di jantung.
"Hasilnya nanti kami sampaikan ke penyidik tapi meninggal karena tembakan ya. Yang mematikan di jantung," ujar Wakarumkit RS Polri Kombes Umar Shahab di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).
Sebelum dilumpuhkan dengan tembakan mematikan, Zakiah sempat melepas enam tembakan dalam tiga kesempatan. Dua tembakan dilepaskan ke petugas di dalam pos jaga, dua tembakan lagi dilepaskan ke petugas di luar pos jaga.
"Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Apa yang terjadi ketika tubuh terkena terjangan peluru?
Dikutip dari Medicinenet, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan tubuh akibat terjangan peluru. Bentuk dan cara kerja peluru termasuk di antaranya.
Jika pelurunya kecil, maka kemungkinan bisa menembus tubuh tanpa menyebabkan kerusakan tambahan. Tetapi jika peluru hancur saat kontak dengan target, maka kerusakan yang lebih fatal bisa terjadi. Begitu pula jika peluru bergerak dengan pola tertentu, maka kerusakan bisa lebih parah.
Selain itu, kombinasi antara velositas dan dinamika gerak peluru, serta lokasi tubuh yang terkena tembakan, juga mempengaruhi tingkat kerusakan tubuh yang dipicu oleh terjangan peluru.
Kerusakan apa saja yang terjadi?
Ada dua jenis kerusakan yang terjadi akibat terjangan peluru. Pertama, kerusakan sebagai akibat langsung dari hantaman laju peluru. Jalur yang dilalui peluru akan menyisakan rongga permanen. Jika peluru bergerak dengan pola tertentu, transfer energi meningkat dan rongga makin besar.
Kerusakan kedua disebabkan oleh shock wave. Jaringan di sekitar jalur terjangan peluru bisa tertarik, kembali ke bentuk semula, dan terjadi berulang kali seperti riak di air. Makin tinggi velositas peluru, risiko kerusakan semacam ini juga lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar