Di masa pandemi, banyak pejuang UKM (Usaha Kecil Menengah) yang mengalami tantangan baru. dr Tirta pun menyampaikan pandangannya mengenai hal ini.
Sering dikenal karena kerap berbicara mengenai COVID-19, dr Tirta ternyata juga merupakan pegiat UKM. Ia sendiri memiliki bisnis Shoes and Care, jasa perawatan dan cuci sepatu premium.
"UMKM kehilangan market. Ini yang saya lihat begitu saya turun ke lapangan bareng teman-teman Ninja Xpress marketnya shifting dari yang awalnya ketemu customer sekarang online, di podcast juga diskusi sama brand lokal rata-rata mereka gede-nya di ecommerce," tutur dr Tirta, di sela acara 'Obsesi Ninja Xpress: Dengar Suara UKM Negeri', Jumat (18/12/2020).
Ia pun mengingat perjuangannya untuk membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 terutama pada masa awal pandemi melanda Indonesia. Kebutuhan Alat Perlindung Diri (APD) sempat terancam karena kurangnya pasokan, dan sekalipun ada, terhalang oleh biaya logistik yang tidaklah murah.
"Maret-April saya kirim 45 ton APD, saat itu Ninja menggratiskan ongkirnya dengan total Rp 500 jutaan, ini awal kolaborasi kita. Di tengah lapangan ini kok jebol UMKM, gimana kalau kita buat program kebangkitan UMKM sekalian," cetusnya.
Dari sanalah, Ninja Xpress mulai melakukan banyak kegiatan untuk mendukung salah satunya lewat Ninja Aksilerasi. Lewat program ini, mereka diajarkan beragam soft skill untuk mendorong keinginan masyarakat membeli produk yang ditawarkan misalnya dengan teknik copy writing yang menarik.
"Menurut riset dari MarkPlus ternyata 64% dari seluruh responden mengalami penurunan pendapatan, umumnya diakibatkan daya beli yang melemah. Sudah pendapatan turun, daya beli masyarakat turun, remuk lah mereka," tutupnya.
https://trimay98.com/movies/the-secret-suster-ngesot-urban-legend/
Vivo Kerja Sama dengan ZEISS Kembangkan Teknologi Mobile Imaging
Vivo dan ZEISS menjalin kemitraan untuk mempromosikan dan mengembangkan inovasi teknologi mobile imaging atau pencitraan gambar seluler. Kerja sama ini menghasilkan sistem Vivo ZEISS Co-engineered Imaging System yang akan ditampilkan dalam flagship terbaru Vivo.
Wakil Presiden Senior dan CMO Vivo, Spark Ni mengatakan melalui kemitraan ini, teknologi mobile imaging ZEISS akan dapat dinikmati lebih banyak konsumen. Ia juga mengungkapkan kemitraan strategis ini sebagai titik awal dalam menciptakan peluang baru di dunia mobile imaging.
"Berdasarkan sinergi yang saling melengkapi dalam spesialisasi optik dan teknologi digital terbaru, Vivo dan ZEISS ingin menjadikan kemitraan strategis ini sebagai titik awal untuk menciptakan peluang baru dalam mobile imaging yang memungkinkan eksplorasi kreatif, yang lebih luas, sekaligus mendukung pengembangan jangka panjang di berbagai industri," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).
Vivo dan ZEISS rencananya juga akan membangun Vivo ZEISS Imaging Lab, sebuah program R&D bersama untuk mendorong inovasi teknologi mobile imaging di smartphone flagship Vivo. Kerja sama Vivo bersama Zeiss ini membuka kesempatan keduanya dalam memperkuat dan memajukan teknologi mobile photography atau fotografi seluler.
Melanjutkan program R&D bersama, Vivo dan ZEISS juga akan meluncurkan kampanye 'Vivo ZEISS Master Photography' untuk mempromosikan Vivo ZEIZZ Co-engineered Imaging System sekaligus menginspirasi pengguna agar dapat menikmati kreativitas mereka dengan smartphone Vivo.
Sementara itu, Head of ZEISS Consumer Products, Joerg Schmitz mengatakan fokus kemitraan antara Vivo dan ZEISS adalah mobile imaging. Menurutnya pengalaman ZEISS selama puluhan tahun dalam aspek teknologi optik dan pencitraan akan memungkinkan Vivo meningkatkan performa penciptaan gambar pada seri premiumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar