Selasa, 30 Juni 2020

WHO Ingatkan Kondisi Terburuk Pandemi Corona Belum Terjadi, Ini Alasannya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan pandemi Corona masih belum akan berakhir dalam waktu dekat. Kondisi terburuk dari pandemi Corona masih bisa terjadi.
Dikutip dari BBC, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus Corona akan menginfeksi lebih banyak orang. Terlebih saat pemerintah di setiap negara tidak melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Tes, lacak, isolasi dan karantina," pesan Tedros.

Lebih dari 10 juta kasus telah dicatat di seluruh dunia sejak wabah Corona muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu. Jumlah pasien yang meninggal sekarang di atas 500 ribu kasus.

Sebagian kasus dunia ada di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Virus Corona juga menyerang Asia Selatan dan Afrika, di mana diperkirakan tidak akan mencapai puncaknya hingga akhir Juli.

"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita. Tetapi kenyataan sulitnya adalah ini bahkan belum dekat untuk berakhir. Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan. Dengan 10 juta kasus Corona saat ini dan setengah juta kematian, kecuali kita mengatasi masalah yang sudah kita identifikasi di WHO," jelas Tedros.

"Kurangnya persatuan nasional dan kurangnya solidaritas global dan dunia yang terpecah yang sebenarnya membantu virus menyebar, yang terburuk belum datang," kata Tedros.

"Aku minta maaf untuk mengatakan itu, tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini kita takut yang terburuk," lanjut Tedros.

Tedros juga mendesak lebih banyak pemerintah untuk mengikuti langkah-langkah yang dilakukan Jerman, Korea Selatan, dan Jepang. Di mana menjaga penyebaran virus Corona melalui kebijakan-kebijakan yang mencakup pengujian dan tracing yang diteliti.

Daftar Olahraga Efisien dan Sehat Sebelum Berangkat ke Kantor

Aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan belajar harus dimulai dengan semangat. Olahraga bisa menjadi salah satu cara agar tubuh lebih sehat dan enerjik. Namun banyak orang yang enggan melakukannya dengan alasan waktu yang tidak ada.
Melansir Bustle dan beberapa sumber lain, beberapa olahraga yang sehat ini bisa dilakukan di sela-sela waktu senggang bahkan bisa dilakukan sebelum kamu berangkat kerja. Terlebih di saat New Normal ini, kamu juga harus rajin berolahraga agar tubuh tetap fit dan sehat.

Jogging Keliling Komplek

Jogging bisa jadi salah satu pilihan olahraga di pagi hari. Cukup 30 menit jogging untuk membuat tubuhmu lebih segar. Tak perlu jauh-jauh ke tempat olahraga, kamu bisa jogging keliling komplek 2 sampai 3 kali putaran.

Naik Turun Tangga

Jika kamu tinggal di rumah berlantai dua atau gedung apartemen, kamu bisa melakukan olahraga naik turun tangga. Jenis olahraga ini bagus untuk meningkatkan detak jantung dalam waktu singkat, tanpa pergi ke gym. Naik dan turun tangga juga melatih kekuatan serta otot bagian pantat.

Skipping

Olahraga ini juga tak membutuhkan effort yang besar. Hanya bermodal tali skipping dan kemauan, olahraga ini sangat mudah dilakukan. Kamu juga bisa mengajak anak-anak untuk berolahraga bersama di pagi hari. Skipping baik untuk kesehatan jantung dan bisa membantu proses pertumbuhan tinggi badan.

Stretching

Melakukan peregangan atau stretching setiap pagi bisa memperbaiki postur tubuh seseorang, meredakan nyeri otot dan persendian dan meningkatkan aliran darah ke otak. Hal ini bisa meningkatkan fokus dan energi saat mulai bekerja.

Nah, sekarang nggak ada alasan buat kamu untuk menunda olahraga, kan? Keempat olahraga di atas mampu membuat tubuh lebih segar dan siap menjalani aktivitas sehari-hari seperti bekerja di era new normal.

Selain itu, olahraga juga bisa membakar lemak dan kolesterol jahat yang mengancam kesehatan tubuh. Kolesterol bisa sangat berbahaya bagi tubuh karena merupakan salah satu faktor penyebab penyakit jantung.
https://kamumovie28.com/star/mirai-shida/

Jangan Sepelekan! Ini Pentingnya Serat untuk Pencernaan Anda

Diet serat menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya dapat menguntungkan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Seperti dikutip dari Healthline, serat makanan merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Serat berfungsi dalam meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena dapat menyerap air dan membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui anus.

Feses yang keras bisa menjadi tanda bahwa Anda kurang mengonsumsi makanan berserat. Diet kaya akan serat ini banyak terdapat di buah, sayur, makanan fermentasi. Itulah mengapa mengonsumsi serat sangatlah penting untuk kesehatan pencernaan. Meskipun begitu, masyarakat Indonesia nampaknya masih banyak yang belum paham akan pentingnya mengonsumsi serat.

"9 dari 10 penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi serat 7gr per hari dari kebutuhan sekitar 30 gr per hari serat makanan dari sayur dan buah-buahan," ujar Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita kepada detikHealth baru-baru ini.

Padahal, serat sangatlah penting untuk membantu kerja sistem pencernaan. Bahkan, dr Adeline menambahkan, serat juga dapat mengikat kolesterol dan asam empedu sehingga berpengaruh pada sirkulasi enterohepatik kolesterol.

Dalam usus besar, serat dapat dimetabolisme oleh bakteri kolon dan dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi glukoneogenesis.

"Banyak sekali manfaat serat untuk tubuh kita, oleh karena itu kita harus memperbanyak mengkonsumsi serat yang juga akan membantu tubuh dalam menyerap kolesterol jahat dan menyerap racun yang terdapat dalam makanan," jelasnya.

Dalam memenuhi kebutuhan serat harian, Anda dapat menambah asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran, buah, umbi-umbian, serta kacang-kacangan. Anda juga bisa mulai dengan cara menambah porsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat agar saluran pencernaan manusia bekerja lebih optimal.

Agar lebih praktis, Anda bisa konsumsi Nutrive Fibershot berupa serat 5 gr yang diformulasikan mengandung 16 ekstrak buah dan sayur serta rendah gula 8 gr. Dengan konsumsi 2 botol Nutrive FiberShot dapat membantu kita dalam pemenuhan kebutuhan serat hingga 10 gr sehingga dapat membantu menjaga fungsi pencernaan tubuh.

WHO Ingatkan Kondisi Terburuk Pandemi Corona Belum Terjadi, Ini Alasannya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan pandemi Corona masih belum akan berakhir dalam waktu dekat. Kondisi terburuk dari pandemi Corona masih bisa terjadi.
Dikutip dari BBC, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus Corona akan menginfeksi lebih banyak orang. Terlebih saat pemerintah di setiap negara tidak melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Tes, lacak, isolasi dan karantina," pesan Tedros.

Lebih dari 10 juta kasus telah dicatat di seluruh dunia sejak wabah Corona muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu. Jumlah pasien yang meninggal sekarang di atas 500 ribu kasus.

Sebagian kasus dunia ada di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Virus Corona juga menyerang Asia Selatan dan Afrika, di mana diperkirakan tidak akan mencapai puncaknya hingga akhir Juli.

"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita. Tetapi kenyataan sulitnya adalah ini bahkan belum dekat untuk berakhir. Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan. Dengan 10 juta kasus Corona saat ini dan setengah juta kematian, kecuali kita mengatasi masalah yang sudah kita identifikasi di WHO," jelas Tedros.

"Kurangnya persatuan nasional dan kurangnya solidaritas global dan dunia yang terpecah yang sebenarnya membantu virus menyebar, yang terburuk belum datang," kata Tedros.

"Aku minta maaf untuk mengatakan itu, tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini kita takut yang terburuk," lanjut Tedros.

Tedros juga mendesak lebih banyak pemerintah untuk mengikuti langkah-langkah yang dilakukan Jerman, Korea Selatan, dan Jepang. Di mana menjaga penyebaran virus Corona melalui kebijakan-kebijakan yang mencakup pengujian dan tracing yang diteliti.
https://kamumovie28.com/star/siobhan-hewlett/

Benarkah Konsumsi Vitamin D Bisa Cegah Virus Corona?

Meskipun vitamin D memiliki banyak manfaat bagi tubuh, para ahli ragu jika mengonsumsi vitamin D bisa mencegah atau mengobati virus Corona. Setidaknya ada lima studi yang diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah vitamin D benar-benar bisa mencegah virus Corona.
Kelima studi tersebut menunjukkan keterkaitan manfaat vitamin D melawan virus Corona. Benarkah vitamin D bisa mencegah virus Corona?

Dikutip dari The Guardian, para ahli kesehatan masyarakat Inggris menyimpulkan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa vitamin D bisa mencegah seseorang terkena virus Corona. Hal ini juga dikaitkan dengan keyakinan berjemur dapat mencegah virus Corona, para ahli meyakini kadar melanin yang lebih tinggi di kulit bahkan menyebabkan lebih sedikit penyerapan vitamin D dari sinar matahari.

"Meskipun ada manfaat kesehatan yang terkait dengan vitamin D, ringkasan bukti cepat kami tidak mengidentifikasi bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan suplemen vitamin D untuk pengobatan atau pencegahan COVID-19," kata Paul Chrisp, direktur National Institute for Health and Care Excellence (NICE).

"Kami tahu bahwa penelitian tentang hal ini sedang berlangsung dan NICE terus memantau bukti yang baru diterbitkan," lanjut Paul.

Komite Penasihat Ilmiah Gizi (SACN) mencapai kesimpulan yang sama. Dikatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung atau merekomendasikan suplemen vitamin D untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut. Namun, baik NICE dan SACN menyarankan untuk tetap mengonsumsi vitamin D yang cukup per hari-nya demi menjaga kesehatan tulang dan otot.

Jangan Sepelekan! Ini Pentingnya Serat untuk Pencernaan Anda

Diet serat menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya dapat menguntungkan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Seperti dikutip dari Healthline, serat makanan merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Serat berfungsi dalam meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena dapat menyerap air dan membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui anus.

Feses yang keras bisa menjadi tanda bahwa Anda kurang mengonsumsi makanan berserat. Diet kaya akan serat ini banyak terdapat di buah, sayur, makanan fermentasi. Itulah mengapa mengonsumsi serat sangatlah penting untuk kesehatan pencernaan. Meskipun begitu, masyarakat Indonesia nampaknya masih banyak yang belum paham akan pentingnya mengonsumsi serat.

"9 dari 10 penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi serat 7gr per hari dari kebutuhan sekitar 30 gr per hari serat makanan dari sayur dan buah-buahan," ujar Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita kepada detikHealth baru-baru ini.

Padahal, serat sangatlah penting untuk membantu kerja sistem pencernaan. Bahkan, dr Adeline menambahkan, serat juga dapat mengikat kolesterol dan asam empedu sehingga berpengaruh pada sirkulasi enterohepatik kolesterol.

Dalam usus besar, serat dapat dimetabolisme oleh bakteri kolon dan dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi glukoneogenesis.

"Banyak sekali manfaat serat untuk tubuh kita, oleh karena itu kita harus memperbanyak mengkonsumsi serat yang juga akan membantu tubuh dalam menyerap kolesterol jahat dan menyerap racun yang terdapat dalam makanan," jelasnya.

Dalam memenuhi kebutuhan serat harian, Anda dapat menambah asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran, buah, umbi-umbian, serta kacang-kacangan. Anda juga bisa mulai dengan cara menambah porsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat agar saluran pencernaan manusia bekerja lebih optimal.
https://kamumovie28.com/star/natasha-goubskaya/

Peneliti Inggris Sebut Obat HIV Tak Efektif untuk Pengobatan Pasien Corona

Kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk pengobatan HIV disebut tidak memiliki efek menjanjikan pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Para ilmuwan di Inggris yang menjalankan uji coba RECOVERY Trial di mengatakan lopinavir-ritonavir tidak bermakna bagi pasien virus Corona yang diteliti pada studi tersebut.

Setelah membandingkan 1.596 pasien yang diberi lopinavir-ritonavir dengan 3.376 pasien dalam kelompok kontrol, para ilmuwan tidak menemukan perbedaan dalam mortalitas, lama tinggal di rumah sakit atau risiko memakai ventilator.

"Hasil awal ini menunjukkan bahwa untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 dan tidak menggunakan ventilator, lopinavir-ritonavir bukan pengobatan yang efektif," kata Peter Horby, Kepala Peneliti RECOVERY Trial dikutip dari Reuters.

Para ilmuwan tidak dapat menarik kesimpulan tentang efektivitas kombinasi obat tersebut pada pasien dengan ventilator karena kesulitan pemberiannya.

Sebelumnya obat HIV kombinasi lopinavir-ritonavir menjadi salah satu kandidat obat yang efektif untuk menyembuhkan pasien Corona. Obat HIV kombinasi Lopinavir-ritonavir juga sedang dipelajari dalam percobaan untuk pasien Corona oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Percobaan RECOVERY Trial yang berbasis di University of Oxford, Inggris, telah memeriksa efektivitas dari enam kemungkinan pengobatan untuk pasien COVID-19 dan telah menguji 11.800 pasien secara keseluruhan.

RECOVERY Trial beberapa waktu lalu juga menguji dexamethasone yang ternyata mampu mengurangi tingkat kematian pasien dengan bantuan oksigen dan ventilator.

Benarkah Konsumsi Vitamin D Bisa Cegah Virus Corona?

Meskipun vitamin D memiliki banyak manfaat bagi tubuh, para ahli ragu jika mengonsumsi vitamin D bisa mencegah atau mengobati virus Corona. Setidaknya ada lima studi yang diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah vitamin D benar-benar bisa mencegah virus Corona.
Kelima studi tersebut menunjukkan keterkaitan manfaat vitamin D melawan virus Corona. Benarkah vitamin D bisa mencegah virus Corona?

Dikutip dari The Guardian, para ahli kesehatan masyarakat Inggris menyimpulkan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa vitamin D bisa mencegah seseorang terkena virus Corona. Hal ini juga dikaitkan dengan keyakinan berjemur dapat mencegah virus Corona, para ahli meyakini kadar melanin yang lebih tinggi di kulit bahkan menyebabkan lebih sedikit penyerapan vitamin D dari sinar matahari.

"Meskipun ada manfaat kesehatan yang terkait dengan vitamin D, ringkasan bukti cepat kami tidak mengidentifikasi bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan suplemen vitamin D untuk pengobatan atau pencegahan COVID-19," kata Paul Chrisp, direktur National Institute for Health and Care Excellence (NICE).

"Kami tahu bahwa penelitian tentang hal ini sedang berlangsung dan NICE terus memantau bukti yang baru diterbitkan," lanjut Paul.

Komite Penasihat Ilmiah Gizi (SACN) mencapai kesimpulan yang sama. Dikatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung atau merekomendasikan suplemen vitamin D untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut. Namun, baik NICE dan SACN menyarankan untuk tetap mengonsumsi vitamin D yang cukup per hari-nya demi menjaga kesehatan tulang dan otot.
https://kamumovie28.com/star/jonathan-billions/

4 Kebiasaan Sehat yang Bisa Bikin Awet Muda Seperti Vera Wang

Desainer asal Amerika Serikat, Vera Wang, membuat heboh jagat maya. Di usianya yang telah mencapai 71 tahun, Vera Wang justru masih terlihat seperti wanita berusia 30-an.

Selain tubuhnya yang masih ramping dan bugar, tak nampak sedikit pun ada kerutan atau keriput di wajahnya. Vera Wang mengaku, ia rutin menjalani gaya hidup sehat, seperti mengatur asupan gizi, berolahraga, dan menjaga kesehatan mental.

Menurut ahli gizi holistik, Meghan Telpner, penuaan kerap kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Karena itu, berikut adalah 4 kebiasaan-kebiasaan yang bisa kamu coba agar bisa awet muda seperti Vera Wang, dikutip dari Best Health.

1. Tidur cukup
"Tidur adalah waktu tubuh untuk beristirahat dan melakukan perbaikan," kata Telpner.

Telpner menyarankan tidurlah setidaknya delapan jam dalam sehari. Sebab, kurang tidur akan membuatmu mudah terserang penyakit dan mengalami stres.

"Tanpa tidur yang cukup, daya tahan tubuh kita akan menjadi lemah," ujarnya.

2. Aktif bergerak
Rutin melakukan olahraga ringan akan jauh lebih baik, daripada olahraga berat, tapi jarang dilakukan.

"Olahraga intensitas sedang jauh lebih baik untuk jangka panjang," ucap Telpner.

3. Terhidrasi
Telpner menegaskan, penting bagi kita untuk menjaga asupan cairan ke dalam tubuh. Sebab, dehidrasi bisa membuat seseorang mengalami penuaan. Karena itu, minumlah delapan gelas air putih dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.

"Ketika dehidrasi, kita sebenarnya terlihat jadi lebih keriput," katanya.

4. Konsumsi makanan kaya antioksidan
"Jika penuaan disebabkan karena adanya sirkulasi radikal bebas di tubuh kita, maka mereka dapat dilawan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi," jelas Telpner.

Menurut Telpner, ada beberapa makanan yang mengandung tinggi antioksidan, seperti buah-buahan (buah beri), kacang-kacangan (kacang kenari dan biji labu), rempah-rempah (kunyit, kayu manis, dan daun oregano), dan sayuran.

Peneliti Inggris Sebut Obat HIV Tak Efektif untuk Pengobatan Pasien Corona

Kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk pengobatan HIV disebut tidak memiliki efek menjanjikan pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Para ilmuwan di Inggris yang menjalankan uji coba RECOVERY Trial di mengatakan lopinavir-ritonavir tidak bermakna bagi pasien virus Corona yang diteliti pada studi tersebut.

Setelah membandingkan 1.596 pasien yang diberi lopinavir-ritonavir dengan 3.376 pasien dalam kelompok kontrol, para ilmuwan tidak menemukan perbedaan dalam mortalitas, lama tinggal di rumah sakit atau risiko memakai ventilator.

"Hasil awal ini menunjukkan bahwa untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 dan tidak menggunakan ventilator, lopinavir-ritonavir bukan pengobatan yang efektif," kata Peter Horby, Kepala Peneliti RECOVERY Trial dikutip dari Reuters.

Para ilmuwan tidak dapat menarik kesimpulan tentang efektivitas kombinasi obat tersebut pada pasien dengan ventilator karena kesulitan pemberiannya.

Sebelumnya obat HIV kombinasi lopinavir-ritonavir menjadi salah satu kandidat obat yang efektif untuk menyembuhkan pasien Corona. Obat HIV kombinasi Lopinavir-ritonavir juga sedang dipelajari dalam percobaan untuk pasien Corona oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Percobaan RECOVERY Trial yang berbasis di University of Oxford, Inggris, telah memeriksa efektivitas dari enam kemungkinan pengobatan untuk pasien COVID-19 dan telah menguji 11.800 pasien secara keseluruhan.

RECOVERY Trial beberapa waktu lalu juga menguji dexamethasone yang ternyata mampu mengurangi tingkat kematian pasien dengan bantuan oksigen dan ventilator.
https://kamumovie28.com/star/shigezou-sasaoka/

Ganjar Ungkap Data Kematian Pasien Corona, Terbanyak Idap Hipertensi

 Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo memaparkan kondisi terkini pandemi COVID-19 di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam paparannya Ganjar menyebutkan hasil analisis penyakit bawaan pasien COVID-19 yang meninggal dan tertinggi adalah Hipertensi.
Ganjar mengawali dengan kondisi jumlah pasien Corona di Jateng yang diupdate hari ini pukul 08.06 WIB. Orang daam pantauan ada 50.588 orang, pasien dalam pengawasan ada 8.683 orang. Kemudian positif ada 3.996 orang dengan rindian yang dirawat 1.818 orang,yang sembuh 1.856 orang, serta yang meninggal 322 orang.

"Ini jumlah kasus baru meninggal. Kami coba untuk melakukan satu analisis dari pasien yang meninggal," kata Ganjar dalam kunjungan Presiden di gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Selasa (30/6/2020).

Ganjar menjelaskan, dari analisis penyakit pasien COVID-19, Ganjar menyebut data sebagai berikut:

Hipertensi 39,6 persen
Diabetes Melitus 36,0 persen
Ginjal Kronis 5,5 persen
Gagal Jantung 5,5 persen
Jantung Koroner 3,9 persen
Asma 3,1 persen
Stroke 2,8 persen
dan lainnya.
"Ternyata dari kasus kematian tinggi, kami melakukan analisis riwayat penyakit. Tertinggi karena Hipertensi, Diabetes, Ginjal Kronis, Gagal Jantung, dan lain lain. Ini kondisi yang butuh perhatian, maka identifikasi sejak awal ini yang kita lakukan," jelasnya.

Dalam paparannya Ganjar juga menegaskan Kota Semarang dan Kabupaten Demak masih masuk zona merah dan daerah lainnya juga masih dalam pengawasan. Ia meminta Kepala daerah yang zonanya kuning juga tetap waspada.

"Kemarin kita sudah putuskan akhirnya pada daerah ini akan kami dampingi. Langkah kami akan bentuk Korwil di enam eks Karisidenan. Sehingga saat ada usulan sudah bebas, saya bilang jangan dulu, pastikan dalam 14 hari berturut-turut tidak ada penambahan," jelasnya.

4 Kebiasaan Sehat yang Bisa Bikin Awet Muda Seperti Vera Wang

Desainer asal Amerika Serikat, Vera Wang, membuat heboh jagat maya. Di usianya yang telah mencapai 71 tahun, Vera Wang justru masih terlihat seperti wanita berusia 30-an.

Selain tubuhnya yang masih ramping dan bugar, tak nampak sedikit pun ada kerutan atau keriput di wajahnya. Vera Wang mengaku, ia rutin menjalani gaya hidup sehat, seperti mengatur asupan gizi, berolahraga, dan menjaga kesehatan mental.

Menurut ahli gizi holistik, Meghan Telpner, penuaan kerap kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Karena itu, berikut adalah 4 kebiasaan-kebiasaan yang bisa kamu coba agar bisa awet muda seperti Vera Wang, dikutip dari Best Health.

1. Tidur cukup
"Tidur adalah waktu tubuh untuk beristirahat dan melakukan perbaikan," kata Telpner.

Telpner menyarankan tidurlah setidaknya delapan jam dalam sehari. Sebab, kurang tidur akan membuatmu mudah terserang penyakit dan mengalami stres.

"Tanpa tidur yang cukup, daya tahan tubuh kita akan menjadi lemah," ujarnya.

2. Aktif bergerak
Rutin melakukan olahraga ringan akan jauh lebih baik, daripada olahraga berat, tapi jarang dilakukan.

"Olahraga intensitas sedang jauh lebih baik untuk jangka panjang," ucap Telpner.

3. Terhidrasi
Telpner menegaskan, penting bagi kita untuk menjaga asupan cairan ke dalam tubuh. Sebab, dehidrasi bisa membuat seseorang mengalami penuaan. Karena itu, minumlah delapan gelas air putih dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.

"Ketika dehidrasi, kita sebenarnya terlihat jadi lebih keriput," katanya.

4. Konsumsi makanan kaya antioksidan
"Jika penuaan disebabkan karena adanya sirkulasi radikal bebas di tubuh kita, maka mereka dapat dilawan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi," jelas Telpner.

Menurut Telpner, ada beberapa makanan yang mengandung tinggi antioksidan, seperti buah-buahan (buah beri), kacang-kacangan (kacang kenari dan biji labu), rempah-rempah (kunyit, kayu manis, dan daun oregano), dan sayuran.
https://kamumovie28.com/cast/nikki-reed/

Ratusan Pengunjung Gym Harus Karantina Usai Seorang Anggota Positif Corona

Ratusan pengunjung olahraga di pusat kebugaran Amerika Serikat (AS) terpaksa harus dikarantina usai salah satu anggota di tempat gym dinyatakan positif virus Corona COVID-19. Planet Fitness, pusat kebugaran di Virginia Barat, AS, mendesak orang-orang yang hadir untuk segera dites Corona terlebih jika menunjukkan gejala.
Dikutip dari CNN International, lebih dari 200 pengunjung olahraga di Virginia Barat akhirnya diimbau untuk karantina karena dicurigai telah melakukan kontak bersama anggota gym yang dinyatakan positif Corona.

"Siapa pun yang berada di Planet Fitness antara jam 9 pagi dan 3 sore hari Rabu, 24 Juni harus tinggal di rumah selama 14 hari sejak terekspos, yang akan sampai hari Rabu, 8 Juli," jelas sebuah pernyataan oleh Departemen Kesehatan Kabupaten Mongolia yang menekankan sekitar 205 orang perlu dikarantina.

"Kami mendesak orang untuk melakukan tes jika mereka menjadi simtomatik," kata juru bicara departemen kesehatan Mary Wade Burnside ke CNN.

Memang kembali ke berolahraga di fasilitas umum seperti pusat kebugaran adalah hal yang menyenangkan. Namun, tetap ingat protokol kesehatan yang harus selalu diterapkan sebagai berikut.

Saat berolahraga

1. Disarankan mandi terlebih dahulu sebelum berlatih di pusat kebugaran.
2. Tidak melakukan olahraga kontak, yaitu olahraga yang bersentuhan langsung dengan orang lain.
3. Wajib menggunakan masker di area pusat kebugaran dan disarankan mengganti masker yang dipakai dari luar.
4. Hanya melakukan olahraga intensitas sedang (masih dapat berbicara ketika berolahraga).
5. Masker dapat dilepas saat melakukan latihan intensitas berat dengan memperhatikan jarak antar anggota dan dikenakan kembali ketika selesai berlatih.

Setelah berolahraga

1. Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer setelah berlatih.
2. Apabila menggunakan alat olahraga, tidak digunakan secara bersama dan bersihkan dengan disinfektan sebelum dan sesudah digunakan.
3. Mandi dan berganti pakaian setelah selesai berlatih.

Ganjar Ungkap Data Kematian Pasien Corona, Terbanyak Idap Hipertensi

 Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo memaparkan kondisi terkini pandemi COVID-19 di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam paparannya Ganjar menyebutkan hasil analisis penyakit bawaan pasien COVID-19 yang meninggal dan tertinggi adalah Hipertensi.
Ganjar mengawali dengan kondisi jumlah pasien Corona di Jateng yang diupdate hari ini pukul 08.06 WIB. Orang daam pantauan ada 50.588 orang, pasien dalam pengawasan ada 8.683 orang. Kemudian positif ada 3.996 orang dengan rindian yang dirawat 1.818 orang,yang sembuh 1.856 orang, serta yang meninggal 322 orang.

"Ini jumlah kasus baru meninggal. Kami coba untuk melakukan satu analisis dari pasien yang meninggal," kata Ganjar dalam kunjungan Presiden di gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Selasa (30/6/2020).

Ganjar menjelaskan, dari analisis penyakit pasien COVID-19, Ganjar menyebut data sebagai berikut:

Hipertensi 39,6 persen
Diabetes Melitus 36,0 persen
Ginjal Kronis 5,5 persen
Gagal Jantung 5,5 persen
Jantung Koroner 3,9 persen
Asma 3,1 persen
Stroke 2,8 persen
dan lainnya.
"Ternyata dari kasus kematian tinggi, kami melakukan analisis riwayat penyakit. Tertinggi karena Hipertensi, Diabetes, Ginjal Kronis, Gagal Jantung, dan lain lain. Ini kondisi yang butuh perhatian, maka identifikasi sejak awal ini yang kita lakukan," jelasnya.

Dalam paparannya Ganjar juga menegaskan Kota Semarang dan Kabupaten Demak masih masuk zona merah dan daerah lainnya juga masih dalam pengawasan. Ia meminta Kepala daerah yang zonanya kuning juga tetap waspada.

"Kemarin kita sudah putuskan akhirnya pada daerah ini akan kami dampingi. Langkah kami akan bentuk Korwil di enam eks Karisidenan. Sehingga saat ada usulan sudah bebas, saya bilang jangan dulu, pastikan dalam 14 hari berturut-turut tidak ada penambahan," jelasnya.
https://kamumovie28.com/star/ric-young/

Mengenal Terapi Tertawa untuk Kesehatan dan Manfaatnya

 Tertawa biasanya terjadi saat melihat sebuah hal lucu. Namun, ternyata tertawa bisa menjadi terapi untuk kesehatan karena memiliki banyak manfaat.
Dikutip dari buku 'Ingin Sehat, Jangan Bad Mood' terbitan Elex Media Komputindo, tertawa bisa mengurangi hormon stres adrenalin dan kortisol. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih mudah untuk dijalani.

Berikut fakta-fakta tentang terapi tertawa:

1. Ditemukan oleh Norman Cousins
Terapi tertawa ditemukan oleh Norman Cousins dan ditulis ke dalam buku berjudul 'Anatomy of an Illness'. Buku yang diterbitkan pada tahun 1979 itu menuliskan bahwa tertawa bisa memunculkan rasa gembira, harapan, percaya diri, hingga cinta.

Selain itu, demi membuktikan manfaat tertawa tersebut, Cousins juga mendirikan The Humor Research Task Force, yakni lembaga untuk koordinasi dan mendukung penelitian mengenai humor di seluruh dunia.

Terapi tertawa terus berkembang hingga akhirnya ditiru oleh Hunter 'Patch' Adams, dokter spesialis anak dari Virginia Barat, Amerika Serikat. Ia membawa terapi humor dalam pengobatan dengan memakai kostum badut saat mengunjungi pasien anak.

Terbukti, Adams menilai terapi tertawa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan obat-obatan. Bahkan, cerita ini sempat difilmkan di tahun 1999.

2. Manfaat Tertawa
- Mengurangi Stres

Tertawa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar stres seseorang. Penelitian dari Loma Linda University School of Medicine di California yang diterbitkan tahun 1988 menyebutkan terjadi penurunan hormon stres, adrenalin dan kortisol pada orang yang menonton film lucu selama 60 menit.

Pasalnya, tingginya hormon stres bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hormon tersebut bisa melumpuhkan sistem imun dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

- Meningkatkan Imun

Para peneliti menemukan tertawa bisa mencegah kerusakan sistem kekebalan tubuh karena jumlah sel-sel yang bertugas mengatasi infeksi atau Sel T dan sel B bisa meningkat. Dengan begitu, jumlah sel dalam tubuh bisa seimbang

- Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Terapi tertawa untuk untuk hipertensi juga bisa menjadi solusi. Pasalnya, tertawa bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah dan turut dapat membantu pernapasan. Hal ini tentu baik juga bagi lansia yang memiliki masalah pada tekanan darah.

3. Cara Melatih Terapi Tertawa
Pada dasarnya tertawa tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, setiap orang memiliki masalahnya sendiri dan sisi humor yang berbeda.

Namun, semakin sering melihat hal-hal yang membuat tertawa akan menjadikan seseorang jauh lebih kuat, positif, dan memiliki harapan. Maka dari itu ada baiknya melatih terapi tertawa dengan lebih banyak menonton kartun, parodi, lawakan, buku yang bersifat humor, hingga film komedi.

Adapun, tertawa 5 sampai dengan 10 menit bisa merangsang pengeluaran hormon endorfin dan serotonin yang baik untuk otak. Bukan berarti sendiri juga tidak bisa, ambil cermin dan tertawa lah, katakan kita sedang mengendalikan diri kita.

Selamat mencoba terapi tertawa!
https://kamumovie28.com/star/osric-chau/

4 Fakta Virus G4, Varian Baru Flu Babi yang Disebut Potensial Jadi Pandemi

Para ilmuwan di China menemukan virus baru yang disebut bisa berpotensi untuk memicu pandemi selanjutnya. Virus tersebut ditemukan pada babi, tapi bisa menginfeksi ke manusia.
Meskipun belum akan jadi ancaman dalam waktu dekat, virus ini harus dipantau dengan sangat ketat. Para ilmuwan menyebut virus ini dengan nama virus G4. Berikut 4 fakta yang dirangkum detikcom tentang virus G4.

1. Ditemukan oleh ilmuwan China dan kerabat dekat dengan flu babi
Para ilmuwan dari China Agricultural University (CAU) pada tahun 2011 sampai 2018 menemukan 179 virus flu babi yang didapatkan dari 30.000 hasil swab babi, yang sebagian besar adalah jenis G4. Jenis G4 ini merupakan kerabat dekat dengan flu babi, yaitu H1N1.

"Virus G4 telah menunjukkan peningkatan tajam sejak 2016 dan merupakan genotipe dominan dalam sirkulasi pada babi yang terdeteksi di setidaknya 10 provinsi," kata penulis utama Sun Honglei dikutip dari Science Mag.

2. Sangat menular
Berdasarkan sejumlah eksperimen yang dilakukan pada ferret (Mustela putorius furo) atau mamalia yang umumnya dipakai dalam riset flu, hasilnya menunjukkan bahwa virus G4 ini sangat menular. Selain itu, bisa bereplikasi pada sel-sel manusia dan menyebabkan gejala serius pada ferret dibanding virus lainnya.

3. Menular dari binatang ke manusia
Dari tes antibodi yang dilakukan, 10,4 persen pekerja di industri dan rumah potong babi telah terinfeksi. Tes tersebut juga menunjukkan bahwa 4,4 persen dari populasi umum sudah terpapar.

Meski virus yang para ilmuwan sebut dengan G4 EA H1N1 ini terbukti menular dari binatang ke manusia, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya penularan dari orang ke orang.

"Saat ini kita teralihkan oleh virus Corona dan memang demikian. Tapi kita tidak boleh abai dengan virus baru yang potensial berbahaya," kata Prof Kin-Chow Chang dari Nottingham University, dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2020).

4. Manusia belum memiliki imunitas untuk virus ini
Meskipun belum menjadi masalah dalam waktu dekat, virus yang tergolong baru ini harus terus dipantau. Hal ini karena imunitas manusia terhadap virus baru ini diyakini masih sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali. Para ilmuwan juga khawatir virus ini akan bermutasi hingga bisa menular dari orang ke orang, yang bisa menjadi pandemi global selanjutnya.

Mengenal Terapi Tertawa untuk Kesehatan dan Manfaatnya

 Tertawa biasanya terjadi saat melihat sebuah hal lucu. Namun, ternyata tertawa bisa menjadi terapi untuk kesehatan karena memiliki banyak manfaat.
Dikutip dari buku 'Ingin Sehat, Jangan Bad Mood' terbitan Elex Media Komputindo, tertawa bisa mengurangi hormon stres adrenalin dan kortisol. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih mudah untuk dijalani.

Berikut fakta-fakta tentang terapi tertawa:

1. Ditemukan oleh Norman Cousins
Terapi tertawa ditemukan oleh Norman Cousins dan ditulis ke dalam buku berjudul 'Anatomy of an Illness'. Buku yang diterbitkan pada tahun 1979 itu menuliskan bahwa tertawa bisa memunculkan rasa gembira, harapan, percaya diri, hingga cinta.

Selain itu, demi membuktikan manfaat tertawa tersebut, Cousins juga mendirikan The Humor Research Task Force, yakni lembaga untuk koordinasi dan mendukung penelitian mengenai humor di seluruh dunia.

Terapi tertawa terus berkembang hingga akhirnya ditiru oleh Hunter 'Patch' Adams, dokter spesialis anak dari Virginia Barat, Amerika Serikat. Ia membawa terapi humor dalam pengobatan dengan memakai kostum badut saat mengunjungi pasien anak.

Terbukti, Adams menilai terapi tertawa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan obat-obatan. Bahkan, cerita ini sempat difilmkan di tahun 1999.

2. Manfaat Tertawa
- Mengurangi Stres

Tertawa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar stres seseorang. Penelitian dari Loma Linda University School of Medicine di California yang diterbitkan tahun 1988 menyebutkan terjadi penurunan hormon stres, adrenalin dan kortisol pada orang yang menonton film lucu selama 60 menit.

Pasalnya, tingginya hormon stres bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hormon tersebut bisa melumpuhkan sistem imun dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
https://kamumovie28.com/star/steve-oram/

Ahli Temukan Mutasi Virus Corona yang Mudah Menular

 Virus Corona kini semakin marak dibicarakan karena mutasinya. Mutasi kerap disebut membuat virus lebih mudah menular dan menyebar ke banyak wilayah di dunia, sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, akhir 2019 lalu.
Egon Ozer, ahli spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Illinois, telah memeriksa struktur genetik sampel virus pada pasien di wilayah tersebut. Ia menemukan bahwa virus yang menyebar di Eropa telah bermutasi. Struktur pada virus tersebut mengalami perubahan dengan munculnya mahkota yang bisa membantu virus memasuki sel manusia.

Dari sekitar 50.000 genom virus baru yang ditemukan peneliti di seluruh dunia, sekitar 70 persennya telah bermutasi dan disebut dengan D614G. 'D' merupakan kode asam amino untuk asam aspartat dan 'G' untuk glisin.

Penelitian para ilmuwan di empat percobaan laboratorium yang berbeda menunjukkan mutasi membuat virus lebih menular. Studi lain yang dilakukan para ilmuwan di Los Alamos National Laboratory menegaskan, pasien dengan mutasi virus D614G ini lebih berpotensi untuk menularkan ke orang lain.

"Studi epidemiologi dan data kami benar-benar menjelaskan bahwa mutasi virus itu (D614G) menyebar di Eropa dan AS dengan sangat cepat," kata Hyeryun Choe, ahli virologi di Scripps Research, yang dikutip dari Washington Post, Selasa (30/6/2020).

Saat mempelajari mutasi gen virus tersebut, Choe dan rekannya menemukan bahwa virus dengan varian D614G memiliki lebih banyak protein lonjakan, dan bagian luar dari protein tidak mudah pecah. Hal ini yang membuat virus tersebut 10 kali lebih menular dalam percobaan di laboratorium.

Meskipun mudah menyebar, Choe mengatakan mutasi virus ini tidak memperburuk kondisi pasien COVID-19. Menurutnya, virus ini tidak mengubah antibodi pada manusia dan bisa diatasi secara efektif dengan vaksin.

Ahli genetika di New York Genome Center dan New York University, Neville Sanjana, pun mencoba mencari tahu gen yang bisa mempermudah virus Corona untuk menyerang manusia. Setelah dilakukan percobaan, ia terkejut saat mengetahui D614G atau lebih dikenal para peneliti dengan varian 'G' mudah menular.

"Kami terkejut. Itu membuat peningkatan dalam transduksi virus ini, varian ini berkali-kali lebih menular dan menyerang sel manusia," katanya.

Peneliti lain dari Inggris juga menemukan bukti yang serupa. Mereka menemukan bahwa orang yang terinfeksi mutasi virus varian D614G memiliki lebih banyak partikel virus di dalam tubuh mereka, tapi tidak memperburuk kondisi kesehatan para pasien. Mereka dengan mutasi varian tersebut lebih cenderung mudah menginfeksi orang lain.

Meski begitu, mutasi ini bisa membantu para ilmuwan memahami perilaku dan memungkinkan untuk melacak penyebaran virus. Selain itu, dengan ditemukannya mutasi bisa membantu untuk mengetahui cara untuk mengatasinya. Selain dengan vaksin, pemahaman dasar genom juga akan membantu untuk menentukan waktu berkembangnya resistensi obat.

"Memahami bagaimana transmisi terjadi bukan menjadi cara yang ampuh untuk mengatasinya, tetapi itu akan membantu kita untuk meresponnya lebih baik. Kita sedang berlomba melawan waktu," kata Pardis Sabeti, seorang ahli biologi komputasi di Universitas Harvard dan Broad Institute.
https://kamumovie28.com/star/larry-sullivan/

Senin, 29 Juni 2020

Marahnya Jokowi, Anggaran Kesehatan Rp 75 T Baru Terpakai 1,53 Persen

Dalam sebuah video yang beredar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kejengkelannya saat membuka rapat terbatas bersama para menteri pada 18 Juni. Salah satu yang disinggung adalah soal belanja kesehatan.
"Untuk pemulihan ekonomi nasional, misalnya saya berikan contoh bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," kata Jokowi.

Video tersebut menjadi perbincangan setelah dipublikasikan di channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020). Awalnya merupakan video internal, namun akhirnya dipublikasikan karena beberapa pernyataan Jokowi dinilai perlu diketahui publik.

"Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua, segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," lanjut Jokowi.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan, belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan, ini sudah disediakan Rp 70-an triliun seperti itu," kata Jokowi.

Dalam video tersebut, Jokowi juga menyinggung pembagian bantuan sosial atau bansos yang belum mencapai 100 persen. Apapun masalahnya, Jokowi minta segera diatasi.

"Ini extraordinary harusnya 100 persen," tegasnya.

Viral Pria Stroke Disangka Kesurupan, Ini Gejala Stroke yang Kerap Diabaikan

Cerita seorang netizen menangani pria tidak sadarkan diri yang disebut kesurupan viral di media sosial. Dalam penuturannya, pria tersebut disangka kesurupan karena tidak jelas berbicara.

"Ada tetangga katanya kesurupan, dari tadi malam engga sadar-sadar. Penasaran ku tengok, lah itu mah tanda-tanda stroke. Balik lagi ke rumah ambil tensi, bener aja tensinya 210/150. Sekarang udah di RS hamdallah," tulis Inna di Twitternya pada Jumat (26/6/2020) lalu.

Stroke adalah penyakit berbahaya karena menyebabkan pengidapnya berisiko meninggal dalam waktu yang relatif cepat.

Spesialis saraf RS Royal Taruma, dr Ashwin M. Rumawas, mengatakan seringkali pasien atau keluarga pasien akan mengabaikan gejala-gejala awal stroke sehingga terlambat ditangani.

"Defisit neurologis adalah gejala awal pada pasien stroke yang biasanya sering diabaikan. Defisit neurologis akan diketahui oleh pasien sendiri atau keluarga pasien, maka sebaiknya disadari sedini mungkin," kata dr Ashwin beberapa waktu lalu.

Menurut dr Ashwin, gejala defisit neurologis yang sering diabaikan meliputi:
Gangguan fungsi luhur
Gejala-gejala ini paling sering diabaikan oleh pasien atau keluarga pasien, karena dianggap hanya gangguan biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Cirinya:

1. Gangguan bahasa (afasia) adalah kondisi seseorang tiba-tiba tidak mengerti bahasa yang biasa digunakannya sehari-hari.

2. Gangguan visuospatial adalah kondisi seseorang menganggap semua benda berada pada bidang datar, sehingga ia merasa cukup hanya dengan menjangkau dengan tangan tanpa beranjak, walaupun benda tersebut berada 5 m di depannya.

3. Gangguan berhitung (akalkulia) adalah kondisi jika seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan berhitung dengan soal mudah sekalipun.

4. Gangguan menulis (agrafia), di mana seseorang tiba-tiba tidak bisa menulis namun masih bisa membaca.

5. Gangguan membaca (alexia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa membaca namun bisa menulis.

6. Gangguan mengenal nama orang atau barang (anomia), bahkan dengan orang atau barang yang sering ditemuinya

7. Gangguan memori (amnesia)

Gangguan sensorik
1. Baal atau kurangnya sensitifitas pada 1 sisi)
2. Kesemutan 1 sisi badan
3. Kesemutan sekitar mulut
4. Gangguan pengecapan atau lidah
5. Nyeri pada satu sisi tubuh

Kejang
1. Kejang fokal, yaitu kejang pada salah satu bagian tubuh (kanan atau kiri saja)
2. Kejang umum, yaitu kejang pada seluruh tubuh
3. Kejang absans, yaitu kejang disertai waktu jeda dan kemudian kejang lagi secara berulang-ulang
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-7/

Antisipasi 'Baby Boom' di Tengah Pandemi, BKKBN Sebar Alat Kontrasepsi

Berbagai daerah melaporkan peningkatan angka kehamilan di tengah masa pandemi virus Corona COVID-19. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyadari hal ini dan berusaha menghadapinya dengan langkah membagikan sejuta kontrasepsi gratis untuk keluarga Indonesia.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengakui saat ini memang terjadi penurunan tingkat pemakaian kontrasepsi hingga 10 persen. Dampaknya angka kehamilan yang tidak direncanakan semakin meningkat sehingga berpotensi menimbulkan masalah, seperti peningkatan beban BPJS Kesehatan, kenaikan angka aborsi, hingga stunting.

"Iya untuk mencegah terjadinya baby boom. Mencegah adanya lonjakan kelahiran dan lonjakan persalinan," kata Hasto di kantor BKKBN, Jakarta Timur, Senin (29/6/2020).

"Akseptor KB di Indonesia angka terendahnya itu 28 juta (orang -red), maka 10 persennya itu adalah 2,8 juta. Kemudian 2,8 juta ini hamil 15 persen di tiga bulan pertama, maka sudah sekitar 420 ribu (kelahiran). Inilah yang sedini mungkin harus kita cegah, jangan sampai 2021 nanti ada kelahiran banyak membebani ekonomi negara," lanjutnya.

Program pembagian sejuta kontrasepsi ini dilakukan BKKBN dalam sehari di seluruh provinsi. BKKBN bekerja sama dengan puskesmas, bidan, dan mitra di masyarakat lainnya untuk memberikan layanan dan melaporkan pembagian kontrasepsi.

Kontrasepsi gratis yang diberikan oleh BKKBN adalah kondom, pil, suntik, implan, metode operasi wanita (MOW), dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.

Menurut BKKBN, penurunan angka pengguna kontrasepsi terjadi karena masyarakat lebih enggan ke fasilitas kesehatan akibat pandemi COVID-19.

Marahnya Jokowi, Anggaran Kesehatan Rp 75 T Baru Terpakai 1,53 Persen

Dalam sebuah video yang beredar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kejengkelannya saat membuka rapat terbatas bersama para menteri pada 18 Juni. Salah satu yang disinggung adalah soal belanja kesehatan.
"Untuk pemulihan ekonomi nasional, misalnya saya berikan contoh bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," kata Jokowi.

Video tersebut menjadi perbincangan setelah dipublikasikan di channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020). Awalnya merupakan video internal, namun akhirnya dipublikasikan karena beberapa pernyataan Jokowi dinilai perlu diketahui publik.

"Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua, segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," lanjut Jokowi.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan, belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan, ini sudah disediakan Rp 70-an triliun seperti itu," kata Jokowi.

Dalam video tersebut, Jokowi juga menyinggung pembagian bantuan sosial atau bansos yang belum mencapai 100 persen. Apapun masalahnya, Jokowi minta segera diatasi.

"Ini extraordinary harusnya 100 persen," tegasnya.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-9/

5 Provinsi dengan Angka Kesembuhan Pasien Corona di Atas 80 Persen

Jumlah pasien sembuh COVID-19 di Indonesia bertambah. Hingga Senin (29/6/2020) tercatat terdapat penambahan kasus pasien sembuh sebanyak 846 sehingga total menjadi 23.800.
Angka kesembuhan pasien Corona secara global adalah 54,15 persen. Disebutkan oleh juru bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, persentase kesembuhan pasien Corona secara nasional memang masih di bawah rata-rata dunia yakni 41,48 persen namun ada beberapa provinsi yang angka kesembuhannya di atas 80 persen.

"Ada 18 provinsi yang angka sembuhnya di atas rata-rata angka sembuh dunia. Bahkan ada 5 provinsi yang angka kesembuhannya di atas 80 persen," kata dr Yuri saat melakukan konferensi pers di BNPB pada Senin (29/6/2020).

Berikut provinsi dengan angka kesembuhan pasien Corona di Atas 80 persen:

1. Bangka Belitung total sembuh sebanyak 132

2. DI Yogyakarta total sembuh sebanyak 261

3. Sulawesi Tengah total sembuh sebanyak 153

4. Sulawesi Barat total sembuh sebanyak 588

5. Gorontalo total sembuh sebanyak 195

Hingga hari ini total ada 55.092 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, ada 23.800 pasien yang sembuh sementara 2.805 lainnya meninggal dunia.

Antisipasi 'Baby Boom' di Tengah Pandemi, BKKBN Sebar Alat Kontrasepsi

Berbagai daerah melaporkan peningkatan angka kehamilan di tengah masa pandemi virus Corona COVID-19. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyadari hal ini dan berusaha menghadapinya dengan langkah membagikan sejuta kontrasepsi gratis untuk keluarga Indonesia.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengakui saat ini memang terjadi penurunan tingkat pemakaian kontrasepsi hingga 10 persen. Dampaknya angka kehamilan yang tidak direncanakan semakin meningkat sehingga berpotensi menimbulkan masalah, seperti peningkatan beban BPJS Kesehatan, kenaikan angka aborsi, hingga stunting.

"Iya untuk mencegah terjadinya baby boom. Mencegah adanya lonjakan kelahiran dan lonjakan persalinan," kata Hasto di kantor BKKBN, Jakarta Timur, Senin (29/6/2020).

"Akseptor KB di Indonesia angka terendahnya itu 28 juta (orang -red), maka 10 persennya itu adalah 2,8 juta. Kemudian 2,8 juta ini hamil 15 persen di tiga bulan pertama, maka sudah sekitar 420 ribu (kelahiran). Inilah yang sedini mungkin harus kita cegah, jangan sampai 2021 nanti ada kelahiran banyak membebani ekonomi negara," lanjutnya.

Program pembagian sejuta kontrasepsi ini dilakukan BKKBN dalam sehari di seluruh provinsi. BKKBN bekerja sama dengan puskesmas, bidan, dan mitra di masyarakat lainnya untuk memberikan layanan dan melaporkan pembagian kontrasepsi.

Kontrasepsi gratis yang diberikan oleh BKKBN adalah kondom, pil, suntik, implan, metode operasi wanita (MOW), dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.

Menurut BKKBN, penurunan angka pengguna kontrasepsi terjadi karena masyarakat lebih enggan ke fasilitas kesehatan akibat pandemi COVID-19.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-3/

4 Hal yang Harus Diubah Setelah Masuk New Normal

Kembali beraktivitas di tengah pandemi yang belum berakhir memang cukup sulit dilakukan. Masih ada kekhawatiran terpapar virus yang pasti dirasakan oleh orang-orang menjelang penerapan new normal di Indonesia ini.
Namun, kondisi new normal ini tetap harus dilalui. Masyarakatlah yang harus kembali beradaptasi dengan situasi yang baru ini. Melansir beberapa sumber, berikut ini hal-hal atau kebiasaan yang harus diubah setelah masuk new normal agar hidup tetap terasa tenang.

Jaga Jarak

Kebiasaan menjaga jarak dengan orang lain ini wajib dilakukan saat mulai beraktivitas di era new normal. Kebiasaan ini mungkin cukup sulit dilakukan karena sebagian masyarakat Indonesia memang sudah terbiasa dengan kontak fisik seperti, dari mulai bersalaman hingga berpelukan dengan kerabat.

Berpikiran Positif

Kebiasaan satu ini juga harus sering dilakukan di era new normal nanti. Hal ini memang cukup sulit dilakukan, terlebih pandemi yang tak kunjung berakhir membuat pemberitaan tentang Corona dan kondisi saat ini tak juga membaik. Namun dengan berpikiran positif dan menghindari stres bisa membuat tubuhmu lebih tahan banting menghadapi apapun.

Mengenakan Masker

Kini kamu harus mulai membiasakan diri dengan aturan atau protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan cuci tangan. Hal ini bukan dilakukan cuma-cuma tapi sebagai bentuk pencegahan penularan virus antar individu.

Mengatur Asupan Nutrisi pada Makanan

Jika selama ini kamu tidak terlalu memikirkan soal asupan makanan apa saja ke dalam tubuh. Kini kamu harus mulai memperhatikan hal ini dengan baik. Sebab tubuh tak hanya butuh perlindungan dari luar saja tapi juga butuh perlindungan dari dalam.

Memberikan asupan makan yang bergizi seimbang akan membantu menjaga daya tahan tubuhmu lebih kuat dan tak mudah sakit. Makanlah banyak sayur dan buah yang kaya vitamin, mineral dan serta yang baik untuk tubuh.

Setelah itu, imbangi dengan berolahraga rutin agar tubuh semakin kuat. Makan sayur dan buah serta berolahraga merupakan salah satu cara untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit, tak hanya virus.

Buah dan sayur juga bisa menurunkan kolesterol tinggi yang tidak baik bagi tubuh. Diketahui bahwa dampak kolesterol tinggi bisa menjadi pemicu penyakit jantung. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), penyakit jantung saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian paling besar di Indonesia.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memperhatikan kadar kolesterol dan segera menurunkannya jika terlalu tinggi. Selain dengan buah dan sayur serta berolahraga, kamu juga bisa bantu menurunkan kadar kolesterol dengan Nestlé ACTICOR.

Nestlé ACTICOR merupakan minuman mengandung susu dengan serat pangan larut Beta Glucan danInulin. Kandungan Beta Glucan dan Inulin adalah kandungan alami yang teruji klinis mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL)yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Beta Glucan dan Inulin juga mampu memperbaiki profil LIPID dengan mempengaruhi LIPID dan asam empedu.

Nestlé ACTICOR juga terbuat dari bahan alami, rendah lemak dan rasanya pun sangat enak. Ada 4 varian rasa, antara lain avocado, chocolate, green-tea latte, dan banana. Nestlé ACTICOR baik dikonsumsi oleh orang dewasa yang peduli akan kesehatan tubuh.

Buat kamu yang suka minuman dingin, Nestlé ACTICOR juga bisa dikonsumsi dikombinasikan dengan es batu atau diminum dalam kondisi dingin. Untuk hasil yang optimal, Nestlé ACTICOR dianjurkan untuk diminum 2x sehari setelah makan.

Dengan Nestlé ACTICOR, kamu bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Jika kolesterol jahat turun, maka akan mengurangi risiko terkena penyakit kolesterol yang jadi pemicu penyakit jantung. Yuk, minum Nestlé ACTICOR setiap hari!

Nestlé ACTICOR, Cara Alami Turunkan Kolesterol.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-2/

Langkah Beijing Tangani Gelombang Kedua Virus Corona

Dua minggu lalu, Beijing masuk ke 'mode darurat masa perang' untuk menangani ketakutan akan lonjakan virus Corona. Saat ini, menurut pejabat kesehatan, wabah COVID-19 telah menurun secara signifikan.

Dengan adanya kekhawatiran yang semakin tinggi soal gelombang kedua infeksi Corona, Beijing memberikan gambaran mengenai bagaimana mereka menangani wabah tersebut dengan cepat dan terkendali.

Pengujian, pengujian, pengujian dan pembatasan.

Pada 11 Juni, hampir 270 kasus Corona baru ditransmisikan secara lokal di Beijing yang membuat pemerintah kembali melakukan pengujian, pembatasan perjalanan, dan pelacakan kontak besar-besaran.

"Beijing tidak akan menjadi Wuhan kedua," kata pakar senior dari Komisi Kesehatan Nasional China, Zeng Guang, dikutip dari NBC News.

Meski demikian China hingga kini masih mendapat kritikan karena salah dalam menangani awal pandemi, membungkam pelapor, dan tidak melibatkan WHO dalam penyelidikan asal-usul virus.

Sampai vaksin ditemukan, wabah baru Beijing dapat memberikan contoh seperti apa kehidupan pandemi saat virus kembali ke daerah-daerah yang dianggap telah terbebas dari COVID-19.

"Situasinya masih kritis, tetapi secara efektif terkendali," ujar Lei Haichao, direktur Komisi Kesehatan Kota Beijing.

Di Beijing, tempat pengujian ditambah setelah wabah baru muncul. Bahkan pengujian spesimen Corona didirikan di pusat olahraga hingga lapangan sepakbola. Warga yang ingin dites juga menghubungi pusat kesehatan terdekat di wilayah mereka.

Kelompok-kelompok tertentu seperti kurir, karyawan restoran dan tenaga kesehatan wajib menjalani tes. Untuk semua orang, ini pemeriksaan Corona sangat dianjurkan.

"Saya merasa lebih aman. Ini juga jaminan keamanan untuk keluarga dan teman-teman saya," kata seorang wanita di distrik Xicheng, Beijing.

4 Hal yang Harus Diubah Setelah Masuk New Normal

Kembali beraktivitas di tengah pandemi yang belum berakhir memang cukup sulit dilakukan. Masih ada kekhawatiran terpapar virus yang pasti dirasakan oleh orang-orang menjelang penerapan new normal di Indonesia ini.
Namun, kondisi new normal ini tetap harus dilalui. Masyarakatlah yang harus kembali beradaptasi dengan situasi yang baru ini. Melansir beberapa sumber, berikut ini hal-hal atau kebiasaan yang harus diubah setelah masuk new normal agar hidup tetap terasa tenang.

Jaga Jarak

Kebiasaan menjaga jarak dengan orang lain ini wajib dilakukan saat mulai beraktivitas di era new normal. Kebiasaan ini mungkin cukup sulit dilakukan karena sebagian masyarakat Indonesia memang sudah terbiasa dengan kontak fisik seperti, dari mulai bersalaman hingga berpelukan dengan kerabat.

Berpikiran Positif

Kebiasaan satu ini juga harus sering dilakukan di era new normal nanti. Hal ini memang cukup sulit dilakukan, terlebih pandemi yang tak kunjung berakhir membuat pemberitaan tentang Corona dan kondisi saat ini tak juga membaik. Namun dengan berpikiran positif dan menghindari stres bisa membuat tubuhmu lebih tahan banting menghadapi apapun.

Mengenakan Masker

Kini kamu harus mulai membiasakan diri dengan aturan atau protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan cuci tangan. Hal ini bukan dilakukan cuma-cuma tapi sebagai bentuk pencegahan penularan virus antar individu.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-5/

Hadapi Corona, India Buka Proyek RS Terbesar di Dunia

Pemerintah India mengklaim akan membangun salah satu rumah sakit (RS) dengan kapasitas terbesar di dunia untuk menghadapi wabah virus Corona COVID-19. Pada hari Minggu (28/6/2020), sebagian fasilitas di Sardar Patel COVID Care Centre dilaporkan sudah mulai beroperasi.
Menteri Perumahan India, Amit Shah, mengatakan Sardar Patel COVID Care Centre akan memiliki 10 ribu tempat tidur pasien. Sebanyak 2.000 tempat tidur sudah bisa digunakan sementara 8.000 lainnya menyusul dalam beberapa hari ke depan.

"Fasilitas ini akan sangat membantu meringankan penderitaan warga di Delhi," kata Amit lewat media sosial Twitter seperti dikutip dari CNN, Senin (29/6/2020).

Menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, India saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbesar keempat di dunia. Laporan terbaru menyebut India memiliki 19.906 infeksi baru sehingga totalnya menjadi 528.859 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 16.095 pasien meninggal dunia dan 309.713 lainnya berhasil sembuh.

Langkah Beijing Tangani Gelombang Kedua Virus Corona

Dua minggu lalu, Beijing masuk ke 'mode darurat masa perang' untuk menangani ketakutan akan lonjakan virus Corona. Saat ini, menurut pejabat kesehatan, wabah COVID-19 telah menurun secara signifikan.

Dengan adanya kekhawatiran yang semakin tinggi soal gelombang kedua infeksi Corona, Beijing memberikan gambaran mengenai bagaimana mereka menangani wabah tersebut dengan cepat dan terkendali.

Pengujian, pengujian, pengujian dan pembatasan.

Pada 11 Juni, hampir 270 kasus Corona baru ditransmisikan secara lokal di Beijing yang membuat pemerintah kembali melakukan pengujian, pembatasan perjalanan, dan pelacakan kontak besar-besaran.

"Beijing tidak akan menjadi Wuhan kedua," kata pakar senior dari Komisi Kesehatan Nasional China, Zeng Guang, dikutip dari NBC News.

Meski demikian China hingga kini masih mendapat kritikan karena salah dalam menangani awal pandemi, membungkam pelapor, dan tidak melibatkan WHO dalam penyelidikan asal-usul virus.

Sampai vaksin ditemukan, wabah baru Beijing dapat memberikan contoh seperti apa kehidupan pandemi saat virus kembali ke daerah-daerah yang dianggap telah terbebas dari COVID-19.

"Situasinya masih kritis, tetapi secara efektif terkendali," ujar Lei Haichao, direktur Komisi Kesehatan Kota Beijing.

Di Beijing, tempat pengujian ditambah setelah wabah baru muncul. Bahkan pengujian spesimen Corona didirikan di pusat olahraga hingga lapangan sepakbola. Warga yang ingin dites juga menghubungi pusat kesehatan terdekat di wilayah mereka.

Kelompok-kelompok tertentu seperti kurir, karyawan restoran dan tenaga kesehatan wajib menjalani tes. Untuk semua orang, ini pemeriksaan Corona sangat dianjurkan.

"Saya merasa lebih aman. Ini juga jaminan keamanan untuk keluarga dan teman-teman saya," kata seorang wanita di distrik Xicheng, Beijing.

4 Hal yang Harus Diubah Setelah Masuk New Normal

Kembali beraktivitas di tengah pandemi yang belum berakhir memang cukup sulit dilakukan. Masih ada kekhawatiran terpapar virus yang pasti dirasakan oleh orang-orang menjelang penerapan new normal di Indonesia ini.
Namun, kondisi new normal ini tetap harus dilalui. Masyarakatlah yang harus kembali beradaptasi dengan situasi yang baru ini. Melansir beberapa sumber, berikut ini hal-hal atau kebiasaan yang harus diubah setelah masuk new normal agar hidup tetap terasa tenang.

Jaga Jarak

Kebiasaan menjaga jarak dengan orang lain ini wajib dilakukan saat mulai beraktivitas di era new normal. Kebiasaan ini mungkin cukup sulit dilakukan karena sebagian masyarakat Indonesia memang sudah terbiasa dengan kontak fisik seperti, dari mulai bersalaman hingga berpelukan dengan kerabat.

Berpikiran Positif

Kebiasaan satu ini juga harus sering dilakukan di era new normal nanti. Hal ini memang cukup sulit dilakukan, terlebih pandemi yang tak kunjung berakhir membuat pemberitaan tentang Corona dan kondisi saat ini tak juga membaik. Namun dengan berpikiran positif dan menghindari stres bisa membuat tubuhmu lebih tahan banting menghadapi apapun.

Mengenakan Masker

Kini kamu harus mulai membiasakan diri dengan aturan atau protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan cuci tangan. Hal ini bukan dilakukan cuma-cuma tapi sebagai bentuk pencegahan penularan virus antar individu.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-1/

Mengidap Penyakit Langka, Bayi Ini Lahir Tanpa Tangan dan Kaki

Seorang bayi perempuan di India lahir tanpa tangan dan kaki yang disebabkan oleh kelainan genetik langka.

Dokter yang menangani persalinan bahkan tidak mengetahui bayi akan terlahir tanpa tangan dan kaki, karena sebelumnya mereka memastikan bahwa janin dalam keadaan sehat ketika masih berada di dalam rahim sang ibu.

Dikutip dari Daily Mail, bayi ini lahir di desa Sakla, Sironj Tehsil di Vidisha, India. Para dokter yang berada di sana kebingungan karena mereka mengatakan bayi tersebut lahir tanpa tangan dan kaki karena kelainan langka, yang disebut Tetra-Amelia.

Kondisi Tetra-Amelia disebut sebagai kelainan kongenital resesif autosomal. Kelainan ini adalah genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen WNT3 (Wnt Family Member 3) dan hal ini biasanya sangat jarang terjadi.

Sindrom ini menyerang satu dari 100.000 bayi yang baru lahir. dr Prabhakar Tiwari, seorang dokter anak di Bhopal CMHO (Chief Medical & Health Officer), mengatakan ini adalah kasus pertama yang pernah dilihatnya.

Dokter juga mengkonfirmasi bahwa bayi tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Namun, dokter menyarankan bayi agar tetap di rawat di rumah sakit untuk memeriksa apakah organ internalnya telah berkembang dengan baik, atau tidak.

Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada tahun 1982. Tetra-Amelia menyerang Nicholas James Vujicic, seorang penginjil Kristen di Australia dan motivator yang membuatnya dilahirkan dengan kondisi yang serupa. Ia kini bekerja sebagai penulis dan motivator.

Hadapi Corona, India Buka Proyek RS Terbesar di Dunia

Pemerintah India mengklaim akan membangun salah satu rumah sakit (RS) dengan kapasitas terbesar di dunia untuk menghadapi wabah virus Corona COVID-19. Pada hari Minggu (28/6/2020), sebagian fasilitas di Sardar Patel COVID Care Centre dilaporkan sudah mulai beroperasi.
Menteri Perumahan India, Amit Shah, mengatakan Sardar Patel COVID Care Centre akan memiliki 10 ribu tempat tidur pasien. Sebanyak 2.000 tempat tidur sudah bisa digunakan sementara 8.000 lainnya menyusul dalam beberapa hari ke depan.

"Fasilitas ini akan sangat membantu meringankan penderitaan warga di Delhi," kata Amit lewat media sosial Twitter seperti dikutip dari CNN, Senin (29/6/2020).

Menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, India saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbesar keempat di dunia. Laporan terbaru menyebut India memiliki 19.906 infeksi baru sehingga totalnya menjadi 528.859 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 16.095 pasien meninggal dunia dan 309.713 lainnya berhasil sembuh.

Langkah Beijing Tangani Gelombang Kedua Virus Corona

Dua minggu lalu, Beijing masuk ke 'mode darurat masa perang' untuk menangani ketakutan akan lonjakan virus Corona. Saat ini, menurut pejabat kesehatan, wabah COVID-19 telah menurun secara signifikan.

Dengan adanya kekhawatiran yang semakin tinggi soal gelombang kedua infeksi Corona, Beijing memberikan gambaran mengenai bagaimana mereka menangani wabah tersebut dengan cepat dan terkendali.

Pengujian, pengujian, pengujian dan pembatasan.

Pada 11 Juni, hampir 270 kasus Corona baru ditransmisikan secara lokal di Beijing yang membuat pemerintah kembali melakukan pengujian, pembatasan perjalanan, dan pelacakan kontak besar-besaran.

"Beijing tidak akan menjadi Wuhan kedua," kata pakar senior dari Komisi Kesehatan Nasional China, Zeng Guang, dikutip dari NBC News.

Meski demikian China hingga kini masih mendapat kritikan karena salah dalam menangani awal pandemi, membungkam pelapor, dan tidak melibatkan WHO dalam penyelidikan asal-usul virus.

Sampai vaksin ditemukan, wabah baru Beijing dapat memberikan contoh seperti apa kehidupan pandemi saat virus kembali ke daerah-daerah yang dianggap telah terbebas dari COVID-19.

"Situasinya masih kritis, tetapi secara efektif terkendali," ujar Lei Haichao, direktur Komisi Kesehatan Kota Beijing.

Di Beijing, tempat pengujian ditambah setelah wabah baru muncul. Bahkan pengujian spesimen Corona didirikan di pusat olahraga hingga lapangan sepakbola. Warga yang ingin dites juga menghubungi pusat kesehatan terdekat di wilayah mereka.

Kelompok-kelompok tertentu seperti kurir, karyawan restoran dan tenaga kesehatan wajib menjalani tes. Untuk semua orang, ini pemeriksaan Corona sangat dianjurkan.

"Saya merasa lebih aman. Ini juga jaminan keamanan untuk keluarga dan teman-teman saya," kata seorang wanita di distrik Xicheng, Beijing.
https://nonton08.com/luck-key/

Obat Dexamethasone Sudah Dipakai untuk Pasien Corona di Indonesia

 Obat dexamethasone tengah jadi andalan di seluruh dunia setelah WHO menyambut baik hasil uji klinis di Inggris yang menyebut obat tersebut bermanfaat bagi pasien COVID-19 kritis.
Sebelumnya, dexamethasone yang termasuk obat kortikosteroid pada awalnya tidak direkomendasikan pada pasien Corona karena beberapa efek samping. Tetapi dengan adanya hasil uji Recovery Trial, maka penggunaan obat dexamethasone masuk rekomendasi pengobatan.

"Sejauh ini sejak keluar Recovery Trial dari Eropa, beberapa sejawat sudah menggunakannya pada pasien berat dan pasien membutuhkan oksigen," ujar dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam siaran langsung di BNPB, Senin (29/6/2020).

Mengenai hasilnya, dr Agus menyebut beberapa dokter yang memberi dexamethasone melaporkan adanya progres yang baik jika pasien COVID-19 bergejala berat langsung diberikan obat tersebut.

"Tapi kalau sudah terlambat, tidak begitu bagus. Tapi ini kan kesimpulan satu dua orang. Kita ke depannya harus melihat bagaimana penggunaanya yang lebih banyak. Masih terlalu dini untuk menghitung seperti apa (manfaatnya)," tutur dr Agus.

Sementara itu Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof dr Akmal Taher SpU(K), PhD, menyebut sampai saat ini acuan teknis pengobatan pasien Corona masih terus diperbaharui. Jika terdapat rekomendasi obat baru, maka berbagai institusi kesehatan dan perhimpunan berkumpul untuk memutuskan yang paling cocok pengobatannya.

"Pedoman tata laksana ini bisa berubah terus. Dexamethasone kan termasuk baru, kita ambil. Tapi dalam keadaaan seperti apa, dosisnya berapa, itu sementara diputuskan," pungkas Prof Akmal.

Mengidap Penyakit Langka, Bayi Ini Lahir Tanpa Tangan dan Kaki

Seorang bayi perempuan di India lahir tanpa tangan dan kaki yang disebabkan oleh kelainan genetik langka.

Dokter yang menangani persalinan bahkan tidak mengetahui bayi akan terlahir tanpa tangan dan kaki, karena sebelumnya mereka memastikan bahwa janin dalam keadaan sehat ketika masih berada di dalam rahim sang ibu.

Dikutip dari Daily Mail, bayi ini lahir di desa Sakla, Sironj Tehsil di Vidisha, India. Para dokter yang berada di sana kebingungan karena mereka mengatakan bayi tersebut lahir tanpa tangan dan kaki karena kelainan langka, yang disebut Tetra-Amelia.

Kondisi Tetra-Amelia disebut sebagai kelainan kongenital resesif autosomal. Kelainan ini adalah genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen WNT3 (Wnt Family Member 3) dan hal ini biasanya sangat jarang terjadi.

Sindrom ini menyerang satu dari 100.000 bayi yang baru lahir. dr Prabhakar Tiwari, seorang dokter anak di Bhopal CMHO (Chief Medical & Health Officer), mengatakan ini adalah kasus pertama yang pernah dilihatnya.

Dokter juga mengkonfirmasi bahwa bayi tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Namun, dokter menyarankan bayi agar tetap di rawat di rumah sakit untuk memeriksa apakah organ internalnya telah berkembang dengan baik, atau tidak.

Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada tahun 1982. Tetra-Amelia menyerang Nicholas James Vujicic, seorang penginjil Kristen di Australia dan motivator yang membuatnya dilahirkan dengan kondisi yang serupa. Ia kini bekerja sebagai penulis dan motivator.
https://nonton08.com/blue-spring-ride/

46 Lab Libur di Akhir Pekan, Pemeriksaan Spesimen Hanya 11.783 Per 29 Juni

Pemerintah mengumumkan ada 11.783 spesimen sampel virus Corona yang diperiksa pada Senin (15/6/2020). Ini disebabkan karena ada 46 laboratorium yang libur pada Sabtu dan Minggu kemarin.
Dari pemeriksaan tersebut didapatkan 1.082 kasus positif baru virus Corona. Selain itu, tercatat 864 pasien dinyatakan sembuh dan 51 pasien meninggal dunia.

"Hari ini memang kita melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 11.783 spesimen. Kita memaklumi di hari Sabtu dan Minggu kemarin ada 46 laboratorium yang tidak beroperasional karena libur hari kerja," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (15/6/2020).

Jumlah hasil pemeriksaan spesimen ini kembali tak mencapai target presiden Joko Widodo (Jokowi), sebanyak 20 ribu pemeriksaan dalam sehari.

Berikut jumlah pemeriksaan virus Corona di Indonesia dalam enam hari terakhir.

28 Juni 17.230 spesimen
27 Juni 21,589 spesimen
26 Juni 22,819 spesimen
25 Juni 19,510 spesimen
24 Juni 21,233 spesimen
23 Juni 17,908 spesimen

Obat Dexamethasone Sudah Dipakai untuk Pasien Corona di Indonesia

 Obat dexamethasone tengah jadi andalan di seluruh dunia setelah WHO menyambut baik hasil uji klinis di Inggris yang menyebut obat tersebut bermanfaat bagi pasien COVID-19 kritis.
Sebelumnya, dexamethasone yang termasuk obat kortikosteroid pada awalnya tidak direkomendasikan pada pasien Corona karena beberapa efek samping. Tetapi dengan adanya hasil uji Recovery Trial, maka penggunaan obat dexamethasone masuk rekomendasi pengobatan.

"Sejauh ini sejak keluar Recovery Trial dari Eropa, beberapa sejawat sudah menggunakannya pada pasien berat dan pasien membutuhkan oksigen," ujar dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam siaran langsung di BNPB, Senin (29/6/2020).

Mengenai hasilnya, dr Agus menyebut beberapa dokter yang memberi dexamethasone melaporkan adanya progres yang baik jika pasien COVID-19 bergejala berat langsung diberikan obat tersebut.

"Tapi kalau sudah terlambat, tidak begitu bagus. Tapi ini kan kesimpulan satu dua orang. Kita ke depannya harus melihat bagaimana penggunaanya yang lebih banyak. Masih terlalu dini untuk menghitung seperti apa (manfaatnya)," tutur dr Agus.

Sementara itu Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof dr Akmal Taher SpU(K), PhD, menyebut sampai saat ini acuan teknis pengobatan pasien Corona masih terus diperbaharui. Jika terdapat rekomendasi obat baru, maka berbagai institusi kesehatan dan perhimpunan berkumpul untuk memutuskan yang paling cocok pengobatannya.

"Pedoman tata laksana ini bisa berubah terus. Dexamethasone kan termasuk baru, kita ambil. Tapi dalam keadaaan seperti apa, dosisnya berapa, itu sementara diputuskan," pungkas Prof Akmal.

Mengidap Penyakit Langka, Bayi Ini Lahir Tanpa Tangan dan Kaki

Seorang bayi perempuan di India lahir tanpa tangan dan kaki yang disebabkan oleh kelainan genetik langka.

Dokter yang menangani persalinan bahkan tidak mengetahui bayi akan terlahir tanpa tangan dan kaki, karena sebelumnya mereka memastikan bahwa janin dalam keadaan sehat ketika masih berada di dalam rahim sang ibu.

Dikutip dari Daily Mail, bayi ini lahir di desa Sakla, Sironj Tehsil di Vidisha, India. Para dokter yang berada di sana kebingungan karena mereka mengatakan bayi tersebut lahir tanpa tangan dan kaki karena kelainan langka, yang disebut Tetra-Amelia.

Kondisi Tetra-Amelia disebut sebagai kelainan kongenital resesif autosomal. Kelainan ini adalah genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen WNT3 (Wnt Family Member 3) dan hal ini biasanya sangat jarang terjadi.

Sindrom ini menyerang satu dari 100.000 bayi yang baru lahir. dr Prabhakar Tiwari, seorang dokter anak di Bhopal CMHO (Chief Medical & Health Officer), mengatakan ini adalah kasus pertama yang pernah dilihatnya.

Dokter juga mengkonfirmasi bahwa bayi tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Namun, dokter menyarankan bayi agar tetap di rawat di rumah sakit untuk memeriksa apakah organ internalnya telah berkembang dengan baik, atau tidak.

Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada tahun 1982. Tetra-Amelia menyerang Nicholas James Vujicic, seorang penginjil Kristen di Australia dan motivator yang membuatnya dilahirkan dengan kondisi yang serupa. Ia kini bekerja sebagai penulis dan motivator.
https://nonton08.com/airlift/