Kamis, 01 April 2021

Kata Dokter Jiwa soal Heboh Luna Maya-Deddy Corbuzier Sepelekan Eating Disorder

 Nama Luna Maya dan Deddy Corbuzier belakangan dikaitkan dengan eating disorder. Dalam sebuah cuplikan video dari dari salah satu program stasiun TV, keduanya dinilai meremehkan pengidap eating disorder lantaran menganggap hal tersebut hanya sebatas gangguan makan biasa.

Sebenarnya apa sih eating disorder?

Menurut dr Lahargo Kembaren SpKJ dari RS Siloam Bogor, eating disorder termasuk gangguan kesehatan jiwa yang biasa muncul saat pasien memiliki body image tak baik. Pada akhirnya, mereka kerap tak percaya diri hingga sering mengalami gangguan kecemasan terhadap bentuk tubuh.


Akibatnya, aktivitas keseharian termasuk pekerjaan sering terhambat lantaran banyak dampak fisik hingga psikis yang terganggu.


"Bisa dari pola asuh di keluarga kamu nih kurus banget ayo banyak makan jangan terlalu kurus," jelas dr Lahargo saat dihubungi detikcom Kamis (1/4/2021).


"Media elektronik media sosial yang menggambarkan bahwa orang cantik tuh harus kurus, cantik, putih, rambut harus lurus. Nah itu membuat suatu perasaan insecure yang bersangkutan sehingga ia berusaha memenuhi body image menurut kebanyakan standar," lanjutnya.


Bisa berakhir depresi hingga bunuh diri

Menanggapi komentar Luna Maya dan Deddy Corbuzier, Lahargo menegaskan pengidap gangguan disorder tak boleh diremehkan. Perlu dukungan penuh agar seseorang bisa melewati masa-masa cemas bahkan masa depresinya.


Bukan tak mungkin mereka bisa memutuskan untuk mengakhiri hidup akibat tak kunjung mendapat pertolongan sedini mungkin.


"Yang memiliki eating disorder tak boleh diremehkan seperti itu. Mereka perlu dapat dukungan dari keluarga, lingkungan terdekat," jelas Lahargo.


"Bisa muncul gangguan kecemasan atau anxietas, dan gangguan depresi sampai dengan mengakhiri hidup gitu ya, bunuh diri. Bisa juga mengalami malnutrisi, obesitas, penyakit metabolik, hingga kardiovaskuler," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/bodyguard/


RI Susah Lepas dari Jebakan Ini, Sri Mulyani Bongkar Biang Keroknya


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan tantangan Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Middle income trap adalah istilah yang disematkan kepada negara yang belum bisa naik kelas dari pendapatan menengah ke bawah.

Menurut Sri Mulyani tantangannya adalah rendahnya produktivitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Itu tercermin dari sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih didominasi oleh kapital atau modal, serta menambah jumlah pekerja.


"Produktivitas kita yang rendah terlihat di dalam komparasi terhadap negara-negara lain dihitung dari total factor productivity (TFP), maka kita lihat sumber daya manusia Indonesia dibandingkan dengan negara-negara (seperti) Filipina itu menunjukkan setiap kali kita mau growth kita hanya didominasi oleh menambah kapital yang banyak, dah nambah jumlah tenaga kerja," kata dia dalam webinar, Kamis (1/4/2021).


Namun, dijelaskan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, Indonesia nyaris tidak memiliki total factor productivity (TFP) sebagai sumber pertumbuhannya.


"Itu artinya kalau kita bicara seperti pemenang Nobel yang mengatakan bahwa kita lebih banyak tumbuh dengan menggunakan otot dan keringat, yaitu banyak modal dan banyak tenaga kerja, tetapi tidak menciptakan nilai tambah berdasarkan innovation," sebutnya.


Sementara negara-negara lain memiliki tingkat produktivitas yang baik sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi negaranya. Padahal Indonesia diuntungkan dengan demografi yang dominan berusia muda.


"Persoalan demografi yang mudah merupakan kekuatan Indonesia. Namun kalau kita tidak membuat SDM kita mampu berinovasi dan terus bisa bekerja dengan teknologi sehingga produktivitasnya naik maka kita selalu outcompete (kalah bersaing). Ini adalah fakta yang kita ingin taruh di hadapan kita semua," jelasnya.


Tak hanya itu, pekerja formal Indonesia pun masih didominasi oleh orang dengan tingkat pendidikan rendah, SMP ke bawah 36,6%. Sedangkan diploma dan universitas 24%. Sisanya, SMA 23% dan SMK 16,4%.

https://indomovie28.net/movies/the-four/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar