Bekerja di perusahaan e-commerce rupanya memberikan tingkat kepuasan di atas rata-rata. Menariknya, e-commerce Indonesia punya tingkat kepuasan kerja tertinggi se-Asia Tenggara.
Hal ini diungkap dalam riset iPrice. Menurut iPrice, e-commerce di Asia Tenggara memiliki rating 3 hingga 4,3 bintang. Para karyawan e-commerce memberikan review di Glassdoor dengan menandai tempat kerja mereka sebagai 'would recommend'.
e-Commerce sepertinya menjadi industri baru yang menjanjikan untuk meniti karir. Berdasarkan data yang dikumpulkan iPrice dari halaman Glassdoor, di Indonesia, e-commerce memiliki rating tertinggi hingga 4,3 bintang dalam hal tingkat kepuasan kerja.
Sebanyak 90% dari partisipan yang memberikan rating mengatakan akan merekomendasikan tempat kerjanya ke teman-teman mereka. Lebih menarik lagi, 97% dari responden mendukung CEO dari perusahaan yang di-review.
Fakta unik lainnya, walaupun rataan gaji bulanan untuk karyawan e-commerce di Indonesia bukan yang tertinggi (sekitar USD 979 atau Rp 13 jutaan per bulan), karyawan e-commerce Indonesia menjadi yang paling happy dibandingkan 7 negara lainnya di Asia Tenggara berdasarkan data ini.
Selain Indonesia ada Filipina yang memberi rating 3 top e-commerce di negara tersebut dengan 3,8 bintang, dan 76% dari mereka mengaku akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.
Sekitar 87% responden dari review ini mendukung CEO masing-masing perusahaan e-commerce. Data ini juga cukup menarik karena Filipina tercatat sebagai yang gajinya terendah (USD 588 atau Rp 8,2 jutaan per bulan) di antara tujuh negara lainnya, tepat setelah Vietnam (USD 394 atau Rp 5,5 jutaan per bulan).
Singapura yang justru memiliki rataan penghasilan per bulan tertinggi (USD 3.116 per bulan atau sekitar Rp 43 jutaan) tercatat memiliki kepuasaan kerja terendah. Total rataan rating hanya sekitar 3 bintang dan hanya 53% dari mereka yang akan merekomendasikan perusahaan ke orang lain. Review ini juga hanya 66% yang mendukung CEO dari masing-masing top e-commerce.
Melihat data iPrice tersebut, tampaknya industri muda ini sangat memegang nilai karyawan dan memperhatikan tingkat kepuasan di antara karyawannya. Industri ini juga tidak mendiskriminasi gender, mengingat total disparitas gender di antara peran level teratas tidak begitu lebar (60-40%).
* Artikel ini berdasarkan riset iPrice: Apakah Kesetaraan Gender dan Kepuasaan Kerja Ada di Industri E-commerce?
https://trimay98.com/movies/uncle-buck/
Strategi Gojek untuk Kembangkan UMKM di Tahun 2021
- Gojek berharap makin banyak UMKM yang mengadopsi platform digital pada tahun 2021. Mereka pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan keinginan ini.
Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung hingga tahun 2020 baru 16% dari total keseluruhan UMKM yang telah migrasi ke bisnis online. Hal ini telah dipercepat oleh pandemi COVID-19 tapi masih cukup rendah, padahal tahun 2025 diperkirakan transaksi online diperkirakan akan naik hingga 3,5 kali lipat.
"Artinya 2021 banyak PR yang harus kita kerjakan bersama-sama, makanya Gojek makin semangat. Kita melihat ini sebagai peluang untuk memberikan komitmen kita lebih lagi untuk mendukung para pelaku usaha," kata Novi dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/2/2021).
Untuk mendorong makin banyak UMKM yang pindah ke digital, Gojek sudah menyiapkan beberapa strategi, baik dari segi teknologi maupun non-teknologi.
Salah satunya dengan memanfaatkan kemitraan dengan Facebook yang mengintegrasikan layanan GoStore dengan Facebook dan Instagram agar konsumen toko online di media sosial mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih mudah.
"Kami akan sangat fokus di sana karena kami lihat online seller di sosial media, tren non-food seller di sosial media bertumbuh dengan pesat. Di sanalah area mitra usaha yang akan sangat terbantu dengan solusi terintegrasi dari GoStore ini," jelas Novi.
Gojek juga akan memperluas layanan GoToko ke area yang belum dilayani. Seperti diketahui, layanan ini membantu toko kelontong dan warung untuk memperoleh barang dengan lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar