Kebersihan miss V bukan hanya penting untuk kenyamanan diri sendiri dan pasangan, tapi juga kesehatan wanita. Tak heran, miss V yang sehat dan bersih diimpikan banyak wanita.
Akan tetapi, menjaga kebersihan miss V tidak boleh sembarangan. Mulai dari cara, penggunaan sabun, hingga pakaian dalam perlu diperhatikan. Bahkan dilansir situs National Health Service (NHS) UK, diet dan pola hidup bisa memengaruhi kesehatan miss V.
"Secara umum, kesehatan vagina yang baik dijaga dengan memastikan kesehatan Anda secara umum. Ini termasuk diet sehat dan olahraga," ujar konsultan di uroginekologi di University College Hospital, London Dr Suzy Elneil.
Bagaimana sih cara menjaga kebersihan miss V agar wanita nyaman, seks menyenangkan, tapi kesehatan tetap terjaga?
1. Jangan pakai sabun
Sebenarnya, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri.Bahkan dilansir The Guardian, beberapa jenis bau pada vagina sebenarnya normal. Jadi, tidak perlu dibersihkan dengan sabun, apalagi sabun beraroma karena bisa mengganggu keseimbangan pH.
Jika merasa memerlukan sabun khusus vagina, pastikan penggunaannya tidak terlalu sering.
2. Rajin mengganti pembalut
Jelas, pembalut wajib diganti secara rutin saat menstruasi. Sebab selain menyebabkan bau tidak sedap, pembalut atau tampon yang digunakan terlalu lama bisa menjadi sarang kuman dan bakteri.
3. Ganti pakaian dalam
Dilansir Bustle, pakaian dalam yang basah karena keringat bisa mengundang pertumbuhan kuman dan bakteri. Maka itu, penting sekali untuk mengganti pakaian dalam secara rutin. Terutama, setelah beraktivitas, berolahraga, atau berenang.
4. Basuh dengan cara yang benar
Bakteri pada vagina dan anus adalah berbeda. Jika cara membasuh tidak benar, bakteri pada anus bisa terbawa ke area vagina dan menyebabkan infeksi salurah kemih (ISK).
Yap, risiko yang sama juga bisa terjadi setelah berhubungan seks. Maka itu, penting sekali untuk membersihkan vagina setelah seks.
5. Buang air kecil setelah seks
Poin ini adalah cara minimal sekaligus paling wajib untuk dilakukan setelah berhubungan seks. Pasalnya, buang air kecil adalah cara alami untuk membuang bakteri pada saluran kemih.
https://indomovie28.net/movies/love/
Terpopuler Sepekan: Gejala Paling Awet yang Dialami Pasien 'Long COVID'
Sejumlah pasien Corona yang sudah sembuh dilaporkan masih mengeluhkan gejala COVID-19. Kondisi ini dikenal juga sebagai long COVID.
Dokter spesialis THT di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), dr Anton Sony Wibowo, SpTHT-KL, MSc, FICS, mengatakan bahwa dampak long COVID bisa menurunkan kualitas hidup pasien.
"Dampak long COVID jelas mengurangi kualitas hidup seseorang dan tidak menutup kemungkinan akan muncul gejala berat pada kasus-kasus khusus," ujar dr Anton, dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas UGM kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Menurut dr Anton, istilah long COVID merupakan suatu kondisi pasien mengalami gejala COVID-19 jangka panjang. Umumnya ini dirasakan pasien pada beberapa bulan pasca infeksi atau saat masa pemulihan.
"Long COVID adalah gejala COVID-19 yang menetap, dialami pasien setelah fase perbaikan kondisi lebih dari waktu yang diharapkan," jelasnya.
Dalam beberapa studi, kata Anton, gejala long COVID banyak dijumpai pada pasien berusia 18-34 tahun. Sekitar 20 persen di antaranya mengalami gejala yang bersifat menetap.
"Laporan lain menurut Carfi dkk, disebutkan sebanyak 87,4 persen pasien yang telah mengalami perbaikan kondisi tetap mengalami gejala persisten selama 60 hari," ucap dr Anton.
Apa saja gejala long COVID yang paling awet dirasakan pasien?
Menurut dr Anton, ada beberapa gejala long COVID yang paling umum dirasakan pasien. Di antaranya sebagai berikut.
Hilang indra penciuman (anosmia)
Kesulitan mengidentifikasi bau (parosmia)
Hilang indra pengecap (dysgeusia)
Batuk
Sesak napas
Nyeri otot
Diare
Mual
Malaise (tidak enak badan)
Nyeri perut
Gangguan saraf
Kesulitan berpikir
Napas pendek
Gangguan irama jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar