Sebuah survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia mengungkap hanya 59,9 persen warga DKI Jakarta yang percaya terhadap vaksin COVID-19.
"Untuk mereka yang mengatakan percaya COVID di Jakarta, 59,5 persen juga percaya vaksin dan 38,8 persen dari yang percaya COVID tidak percaya vaksin," ucap Edbert Gani Suryahudaya dari CSIS Indonesia dalam sebuah webinar, Kamis (18/2/2021).
Survei ini dilakukan di dua provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Sebanyak 800 orang dengan perbandingan 400 orang per provinsi diwawancarai secara langsung pada 13-17 Januari 2021.
Semua subjek penelitian berusia di atas 17 tahun, baik belum menikah maupun sudah menikah. Lebih lanjut, survei tersebut menunjukkan bahwa 89,5 persen warga DKI Jakarta mempercayai adanya COVID-19.
"Penduduk memang sudah mayoritas percaya pada COVID, namun tidak percaya pada vaksin juga tinggi," kata Gani.
Sementara di DI Yogyakarta, Gani menjelaskan bahwa trennya tidak jauh berbeda dengan di DKI Jakarta. Mayoritas warga DI Yogyakarta percaya COVID-19, namun yang tidak percaya terhadap vaksin juga cukup tinggi, yakni 27,7 persen.
"Yang percaya terhadap COVID di Yogyakarta sangat tinggi 93 persen, akan tetapi dari 93 persen yang percaya vaksin hampir 70 persen saja," jelasnya.
Berikut detail hasil surveinya mengenai warga DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang percaya terhadap COVID-19.
DKI Jakarta
Percaya COVID-19: 89,5 persen
Percaya vaksin COVID-19: 59,5 persen
Tidak percaya vaksin COVID-19: 38,8 persen.
DI Yogyakarta
Percaya COVID-19: 93,8 persen
Percaya vaksin COVID-19: 69,9 persen
Tidak percaya vaksin COVID-19: 27,7 persen.
https://movieon28.com/movies/after-school-horror/
9.039 Kasus Baru, Positivity Rate COVID-19 RI Capai 40 Persen!
Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 9.039 pada Kamis (18/2/2021). Total positif menjadi 1.252.685, sembuh 1.058.222, dan meninggal 33.969 kasus.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini ada 24.248 dari total 22.566 orang. Ini artinya tingkat kasus positif (positivity rate) dalam sehari mencapai sekitar 40 persen.
Sementara total kasus aktif alias pasien yang masih terinfeksi COVID-19 tercatat sebanyak 160.494 orang, berkurang 1.688 dibandingkan kemarin.
Detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 9.039 menjadi 1.252.685
Pasien sembuh bertambah 10.546 menjadi 1.058.222
Pasien meninggal bertambah 181 menjadi 33.969
Sebelumnya, pada Rabu (17/2/2021), tercatat total sebanyak 1.243.646 kasus positif COVID-19. Ada 1.047.676 pasien sembuh dan 33.788 kasus meninggal dunia.
Sebaran 9.039 Kasus Baru COVID-19: Jabar Tertinggi, DKI 373 Kasus
Pemerintah melaporkan penambahan 9.039 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (18/2/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.252.685 kasus COVID-19.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 4.420, disusul Jawa Tengah dengan 676 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 559 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Kamis (18/2/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 9.039 menjadi 1.252.685
Pasien sembuh bertambah 10.546 menjadi 1.058.222
Pasien meninggal bertambah 181 menjadi 33.969.
Tercatat sebanyak 24.248 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 82.444.
Sebaran 9.039 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (18/2/2021).
Jawa Barat: 4.420 kasus
Jawa Tengah: 676 kasus
Jawa Timur: 559 kasus
Kalimantan Timur: 518 kasus
DKI Jakarta: 373 kasus
Bali: 306 kasus
Sulawesi Selatan: 273 kasus
DI Yogyakarta: 255 kasus
Nusa Tenggara Timur: 224 kasus
Bangka Belitung: 127 kasus
Kalimantan Selatan: 120 kasus
Kalimantan Utara: 120 kasus
Sumatera Barat: 112 kasus
Riau: 109 kasus
Sumatera Utara: 99 kasus
Sulawesi Tengah: 93 kasus
Banten: 86 kasus
Kalimantan Tengah: 86 kasus
Lampung: 75 kasus
Jambi: 55 kasus
Sumatera Selatan: 44 kasus
Nusa Tenggara Barat: 38 kasus
Papua: 33 kasus
Aceh: 32 kasus
Kalimantan Barat: 32 kasus
Sulawesi Barat: 31 kasus
Sulawesi Tenggara: 28 kasus
Sulawesi Utara: 27 kasus
Kepulauan Riau: 25 kasus
Papua Barat: 25 kasus
Maluku: 19 kasus
Gorontalo: 10 kasus
Bengkulu: 5 kasus
Maluku Utara: 4 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar