Kamis, 18 Februari 2021

Sudah Dapat Jadwal, Tapi Belum Bisa Divaksin COVID-19? Sabar, Ini Penjelasannya

 - Vaksinasi COVID-19 tahap kedua sudah dimulai sejak Rabu (17/2/2021), beberapa kelompok yang menjadi prioritas termasuk lansia dan petugas pelayanan publik. Namun, ada sejumlah kendala yang dilaporkan di lapangan.

Seperti mereka yang sudah mendapat jadwal disuntik vaksin Corona, nyatanya belum bisa divaksin lantaran pihak fasyankes hingga RS terdekat masih melayani vaksinasi COVID-19 dosis dua untuk tenaga kesehatan (nakes).


Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut vaksin Corona yang akan dipakai untuk vaksinasi tahap kedua masih dalam proses distribusi. Masyarakat diminta bersabar untuk menunggu jadwal vaksinasi di daerah masing-masing.


"Kita sedang finalkan datanya serta kita juga sedang dalam proses distribusi vaksin yang kemarin baru keluar izin edarnya," sebut Nadia dalam webinar online Kamis (18/2/2021).


"Jadi masyarakat diminta bersabar nanti akan disampaikan kapan waktu untuk memulai vaksinasi di daerahnya masing-masing," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/naura-the-champions/


Survei CSIS: Hanya 59,5 Persen Warga DKI yang Percaya Vaksin COVID-19


Sebuah survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia mengungkap hanya 59,9 persen warga DKI Jakarta yang percaya terhadap vaksin COVID-19.

"Untuk mereka yang mengatakan percaya COVID di Jakarta, 59,5 persen juga percaya vaksin dan 38,8 persen dari yang percaya COVID tidak percaya vaksin," ucap Edbert Gani Suryahudaya dari CSIS Indonesia dalam sebuah webinar, Kamis (18/2/2021).


Survei ini dilakukan di dua provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Sebanyak 800 orang dengan perbandingan 400 orang per provinsi diwawancarai secara langsung pada 13-17 Januari 2021.


Semua subjek penelitian berusia di atas 17 tahun, baik belum menikah maupun sudah menikah. Lebih lanjut, survei tersebut menunjukkan bahwa 89,5 persen warga DKI Jakarta mempercayai adanya COVID-19.


"Penduduk memang sudah mayoritas percaya pada COVID, namun tidak percaya pada vaksin juga tinggi," kata Gani.


Sementara di DI Yogyakarta, Gani menjelaskan bahwa trennya tidak jauh berbeda dengan di DKI Jakarta. Mayoritas warga DI Yogyakarta percaya COVID-19, namun yang tidak percaya terhadap vaksin juga cukup tinggi, yakni 27,7 persen.


"Yang percaya terhadap COVID di Yogyakarta sangat tinggi 93 persen, akan tetapi dari 93 persen yang percaya vaksin hampir 70 persen saja," jelasnya.


Berikut detail hasil surveinya mengenai warga DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang percaya terhadap COVID-19.


DKI Jakarta

Percaya COVID-19: 89,5 persen

Percaya vaksin COVID-19: 59,5 persen

Tidak percaya vaksin COVID-19: 38,8 persen.

DI Yogyakarta

Percaya COVID-19: 93,8 persen

Percaya vaksin COVID-19: 69,9 persen

Tidak percaya vaksin COVID-19: 27,7 persen.


9.039 Kasus Baru, Positivity Rate COVID-19 RI Capai 40 Persen!


 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 9.039 pada Kamis (18/2/2021). Total positif menjadi 1.252.685, sembuh 1.058.222, dan meninggal 33.969 kasus.

Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini ada 24.248 dari total 22.566 orang. Ini artinya tingkat kasus positif (positivity rate) dalam sehari mencapai sekitar 40 persen.


Sementara total kasus aktif alias pasien yang masih terinfeksi COVID-19 tercatat sebanyak 160.494 orang, berkurang 1.688 dibandingkan kemarin.


Detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 9.039 menjadi 1.252.685

Pasien sembuh bertambah 10.546 menjadi 1.058.222

Pasien meninggal bertambah 181 menjadi 33.969

Sebelumnya, pada Rabu (17/2/2021), tercatat total sebanyak 1.243.646 kasus positif COVID-19. Ada 1.047.676 pasien sembuh dan 33.788 kasus meninggal dunia.

https://movieon28.com/movies/molulo-jodoh-tak-bisa-dipaksa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar