Dalam salah satu tulisan di blognya, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan membahas istilah D-dimer. Mengutip seorang pakar, Dahlan Iskan menyebut D-dimer ditakuti para dokter yang menangani pasien COVID-19 di ICU.
"D-dimer adalah munculnya 'cendol-cendol' di dalam darah. Lapisan protein tertentu dalam darah menyatu dengan 'teman sejenis' sehingga membentuk gumpalan kecil-kecil," tulis Dahlan Iskan.
Menurut Dahlan Iskan, 'cendol-cendol' darah tersebut bisa terbawa oleh aliran darah dan memicu penyumbatan. Bila jumlahnya banyak, bisa berhenti di jantung dan berakibat fatal.
Jadi, apa itu D-dimer sebenarnya?
Kepada detikcom, dokter jantung dari RS Siloam dr Vito A Damay, SpJP(K) menjelaskan, D-dimer adalah fragmen protein yang muncul ketika bekuan darah larut dalam tubuh. D-dimer memang diperiksa pada pasien COVID-19.
Dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme untuk membekukan dan mengencerkan darah. Pembekuan darah terjadi antara lain ketika terjadi luka, untuk mencegah perdarahan terus menerus.
Pada infeksi COVID-19, virus SARS-CoV-2 menyebabkan gangguan pembekuan darah yang disebut koagulopati. Gangguan ini menyebabkan penggumpalan darah atau thrombosis di vena atau pembuluh darah balik yang mengalir ke jantung.
"Parameter untuk memeriksa apakah ada gumpalan darah inilah D-dimer itu," jelas dr Vito.
Minum air bisa atasi penggumpalan darah?
Masih terkait pembekuan dan penggumpalan darah, dr Vito juga meluruskan anggapan bahwa minum air putih bisa mencegah kondisi fatal. Istilah 'darah mengental' menurutnya adalah oversimplifikasi dari kondisi osmolalitas darah yang meningkat sehingga terjadi hemokonsentrasi.
"Tapi darah mengental ini sebenarnya beda dengan darah menggumpal atau adanya bekuan darah pada covid. Jadi harus hati hati dengan istilah istilah ini," terang dr Vito.
Pada umumnya, banyak minum air putih adalah anjuran sehat yang perlu diikuti. Namun tidak serta-merta bisa menggantikan fungsi antikoagulan yang digunakan untuk mencegah dampak fatal pengentalan maupun penggumpalan darah pada COVID-19.
"Yang jelas penggumpalan dan pembekuan darah pada kasus covid19 memang dapat mengakibatkan venous thromboembolism dan pulmonary embolism yang fatal, dan obatnya jelas bukan dengan minum air yang banyak," tegas dr Vito.
https://cinemamovie28.com/movies/the-vampire-2/
Perbedaan Maag dan Asam Lambung yang Keduanya Sering Disamakan
- Maag dan asam lambung memiliki gejala yang sama namun keduanya memiliki kondisi yang berbeda. Kira-kira dimana letak perbedaannya?
Dikutip dalam Everyday Health, asam lambung disebut juga dengan GERD atau gastroesophageal reflux disease yang terjadi saat asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan. Sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman seperti sakit di dada dan mulas.
Sedangkan maag disebut dengan gastritis yang merupakan penyakit yang terjadi saat kadar lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penipisan sehingga asam di dalam pencernaan menggerogoti dan menginfeksi jaringan yang melapisi perut.
Untuk mengetahui perbedaan maag dan asam lambung, berikut gejalanya:
Gejala maag
- Ada sensasi rasa terbakar di usus atau area antara pusar dan tulang dada saat makan dan malam hari
- Kembung dan bersendawa
- Terasa mual dan muntah
- Perut terasa nyeri dan tidak nyaman, umumnya dirasakan dua hingga tiga jam setelahnya
Gejala asam lambung
- Perut terasa kembung dan sering bersendawa
- Cegukan terus menerus
- Sesak napas atau mengi, terutama saat tidur
- Mulas yang meningkat sebagai respon terhadap makanan pemicu
- Rasa asam di belakang mulut dan bau napas tidak sedap
- Gejala memburuk saat berbaring atau membungkuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar