Sabtu, 23 Januari 2021

Sebaran Rekor 9.912 Pasien Sembuh COVID-19, Terbanyak di DKI-Jabar

 Jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 mencatatkan rekor baru pada Sabtu (23/1/2021). Terdapat tambahan 9.912 pasien sembuh, sehingga total sembuh menjadi 791.059 kasus.

Rekor kesembuhan sebelumnya dicatatkan pada 20 Januari 2021 yakni sebanyak 9.755 kasus.


Detail perkembangan kasus COVID-19 harian pada Sabtu (23/1/2021) adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 12.191 menjadi 977.474

Pasien sembuh bertambah 9.912 menjadi 791.059

Pasien meninggal bertambah 211 menjadi 27.664

Jumlah suspek yang diamati sebanyak 83.190 orang, sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 68.343.


DKI Jakarta mencatatkan jumlah pasien sembuh terbanyak yakni 3.491 pasien. Berada di urutan kedua adalah Jawa Barat dengan 2.119 pasien yang sembuh.


Sebaran rekor 9.912 pasien sembuh COVID-19 pada Sabtu (23/1/2021) adalah sebagai berikut.


DKI 3.491

Jawa Tengah 566

Jawa Barat 2.119

Jawa Timur 851

Kalimantan Timur 324

DI Yogyakarta 117

Banten 111

NTT 49

Bali 266

Kalimantan Utara 7

Sulawesi Barat 13

Sulawesi Tengah 113

Sulawesi Selatan 615

Sulawesi Utara 48

Lampung 163

Kalimantan Selatan 99

Riau 139

Sumatera Barat 196

Bangka Belitung 103

Sumatera Selatan 44

NTB 33

Sumatera Utara 83

Kalimantan Tengah 87

Papua 101

Sulawesi Tenggara 4

Bengkulu 35

Maluku 19

Kalimantan Barat 20

Jambi 31

Maluku Utara 21

Papua Barat 26

Gorontalo 3

Kepulauan Riau 12

Aceh 2


Kemenkes Sebut 27 Ribu Tenaga Kesehatan Belum Divaksin, Ini Alasannya


 Vaksinasi COVID-19 tahap pertama sudah berlangsung di Indonesia. Pemberian vaksin tahap pertama untuk saat ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Hingga 23 Januari 2021 pukul 15.00, tercatat sudah ada 172.901 nakes yang sudah mendaftar untuk menerima vaksin COVID-19.

"Kami sampaikan jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten kota di 34 provinsi sampai dengan hari ini sudah tercatat 172.901 orang yang telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi di 92 kabupaten kota," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementrian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tramidzi, MPH, pada Sabtu (23/1/2021).


Proses vaksinasi COVID-19 akan terus berjalan pada seluruh tenaga kesehatan selama Januari 2021. Vaksinasi COVID-19 ditargetkan bisa mencapai target pada Februari 2021 yaitu 1,47 juta tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin.


dr Nadia memaparkan ada sekitar 27.000 nakes yang belum mendapatkan vaksinasi. Hal ini dikarenakan ada yang batal atau ditunda dengan sejumlah alasan.


"Ada sekitar 27.000 tenaga kesehatan yang kemudian belum mendapatkan vaksinasi dikarenakan karena batal ataupun ditunda dengan sejumlah beberapa alasan antara lain misalnya saat tekanan darah saat screening tekanan darahnya lebih dari 140/90 (mmHg), kemudian ada yang merupakan penyintas COVID-19, sedang menyusui atau memiliki komorbid lainnya," ujar dr Nadia.

https://movieon28.com/movies/underdogs-4/


Warga Australia Terancam Tak Bisa Akses Google


 Google mengancam akan menarik mesin pencarinya dari Australia. Hal ini akan mereka lakukan jika usulan undang-undang yang tengah diajukan disetujui dan mulai dijalankan.

Undang-undang yang dimaksud mewajibkan Google untuk membayar media massa untuk setiap konten berita yang ditampilkan di laman Google, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (22/1/2021).


"Jika ini benar-benar menjadi undang-undang maka kami tak punya pilihan selain menarik Google Search dari Australia," ujar Meg Silva, VP Google Australia and Selandia Baru, dalam pertemuan dengan Senate Economics Legislation Committee Australia.


Menurut Silva, mereka harus melakukan itu karena tak menemukan cara lain untuk tetap bisa beroperasi dengan adanya undang-undang tersebut. Terutama terkait dengan risiko operasional dan finansial yang ada.


Google sendiri sudah melobi pemerintah Australia selama berbulan-bulan untuk menolak aturan tersebut, yang membuat Google harus membayar utnuk menampilkan tautan ataupun snippets (cuplikan) dari sebuah berita di Google Search.


Aturan ini bagi Google akan membuat preseden yang tak bisa dipertahankan untuk bisnis mereka, dan juga untuk ekonomi digital. Selain itu, aturan tersebut pun diklaim Google tak sejalan dengan cara kerja mesin pencari mereka.


Menurut Google, mereka lebih suka membayar media massa untuk produk Google News secara spesifik. Mereka pun pada Juni 2020 sudah meluncurkan program ini di Australia, Jerman, dan Brazil.


Namun langkah ini dianggap tak sebanding oleh pemerintah Australia. Australia Competition and Consumer Commission (ACCC) menganggap aturan ini bisa menyeimbangkan kekuatan antara bisnis media massa di Australia dengan Google dan Facebook.

https://movieon28.com/movies/john-g-avildsen-king-of-the-underdogs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar