Selasa, 26 Januari 2021

Chip 3nm Samsung Bakal Dibuat di AS?

 Samsung tengah mempertimbangkan untuk menggelontorkan dana sebesar USD 10 miliar untuk membangun pabrik chip di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Di pabrik tersebut nantinya bakal diproduksi prosesor 3nm, dan bakal menjadi pabrik ketiga Samsung yang bisa memproduksi chip dengan teknologi extreme ultraviolet lithography.


Jika lancar, pembangunan pabriknya bisa dimulai pada tahun ini, dan mulai beroperasi setidaknya pada 2023, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (25/1/2021).


Sebuah pabrik canggih di AS bakal memberikan Samsung posisi lebih baik untuk mendapatkan kontrak dari perusahaan asal AS, terutama di tengah tensi perdagangan yang masih tinggi antara AS dan China.


Tak cuma itu, pabrik ini bakal memberikan posisi lebih baik bagi Samsung untuk berkompetisi dengan TSMC, yang saat ini mendapat kontrak pembuatan chip dari Apple.


TSMC juga sedang berinvestasi untuk membangun pabrik di AS dengan dana mencapai USD 12 miliar di Arizona. Pabrik tersebut dijawalkan mulai beroperasi dan membuat chip pada 2024.


Sebelumnya Samsung juga sudah mengungkap rencana untuk menggelontorkan dana sebesar USD 116 miliar selama satu dekade ke depan untuk bisnis chip non memori-nya.


Selama ini Samsung memang lebih dominan dalam produksi chip memori, namun tampaknya Samsung melihat peluang cuan yang lebih besar dari bisnis chip semikonduktor untuk ponsel dan komputer.


Meski masih dalam tahap sangat awal, Samsung sudah mengambil sejumlah langkah untuk mewujudkan pabriknya di Austin ini. Seperti mereka sudah membeli lahan seluas 440 ribu meter persegi di Austin.


Mereka pun sudah mengajukan izin ke pemerintah setempat untuk menggunakan lahan tersebut untuk keperluan industri. Keputusan akhirnya mungkin akan bergantung pada negosiasi besaran pajak yang harus dibayar antara Samsung dengan pemerintahan Joe Biden.

https://trimay98.com/movies/the-club/


Lelang Frekuensi Dibatalkan, Menkominfo: 5G Masih Berlanjut


Meski hasil lelang frekuensi 2,3 GHz rentang 2360 - 2390 MHz dibatalkan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memastikan akan tetap menggelar layanan 5G di Indonesia.

Sebelumnya, lelang frekuensi 2,3 GHz telah dimenangkan tiga operator seluler, yaitu Hutchison 3 Indonesia (Tri), Smartfren, dan Telkomsel. Spektrum tersebut rencananya untuk dipakai sebagai frekuensi 5G.


Menkominfo menyebutkan bahwa penggelaran 5G di Indonesia tidak tergantung dengan satu frekuensi saja atau tepatnya mengandalkan frekuensi 2,3 GHz.


"Initial deployment 5G akan terus dijalankan di semua spektrum layer band baik lower ban, coverage band maupun super data layer band.; tidak hanya tergantung pada 2,3 GHz spektrum," kata Johnny kepada detikINET, Senin (25/1/2021).


Setelah membatalkan hasil lelang frekuensi 2,3 GHz yang dibuka sejak November 2020, pemerintah berencana akan melakukan lelang kembali frekuensi 2,3 GHz. Bedanya, lelang satu ini disebutkan proses seleksinya memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).


Selain itu juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Komunikasi Dan Informatika.


"Pelelangan spektrum 2,3 GHz akan terus dilanjutkan oleh panitia lelang dan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lama," kata Menkominfo.


Usai membatalkan lelang frekuensi 2,3 GHz, Kominfo kemudian mengembalikan dokumen garansi bank yang menjadi jaminan keikutsertaan seleksi (bid bond) kepada peserta seleksi yang bersangkutan, yang diketahui dalam hal ini yaitu, Tri, Smartfren, dan Telkomsel.

https://trimay98.com/movies/the-caretaker/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar