Rabu, 27 Januari 2021

Dikhawatirkan Jadi Pandemi Baru di Asia, Kemenkes RI Waspadai Virus Nipah

 Virus Nipah masuk ke dalam 10 besar daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tinjauan patogen yang memicu kedaruratan kesehatan masyarakat. Virus ini pertama kali merebak di Malaysia 1998 silam, di Kampung Sungai Nipah.

Virus Nipah memiliki tingkat kematian yang tinggi dan sempat menyebar di India hingga Singapura. Ahli virus asal Thailand khawatir virus Nipah bisa menjadi pandemi berikutnya di Asia berdasarkan hasil analisa sampel spesies di kelelawar.


Kementerian Kesehatan ikut mewaspadai kekhawatiran para ilmuwan soal potensi virus Nipah menjadi pandemi baru. Sebab, angka kematian virus Nipah disebut sangat tinggi.


"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto, dikutip dari CNN Indonesia.


"Karena dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara yang dekat dengan Malaysia," sebutnya.


Menurutnya, di tengah pandemi COVID-19, kemungkinan penyebaran virus Nipah lewat kelelawar tak bisa dihindari. Termasuk melalui perdagangan babi ilegal dari Malaysia ke Indonesia.


Didik memastikan hingga saat ini belum ada temuan kasus virus Nipah di Indonesia. "Sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia," katanya.


Berdasarkan catatan WHO, berikut laporan kasus virus Nipah.


- 1998 di Malaysia

Ada 265 kasus dilaporkan, 105 pasien meninggal dunia (angka kematian 40 persen).


- Februari 2001, di Siliguri, India

Ada 66 kasus dilaporkan, 45 orang dinyatakan meninggal (angka kematian 68 persen).


- Januari hingga Maret 2005 Tangail, Bangladesh

12 kasus dilaporkan, 11 orang dinyatakan meninggal (angka kematian hingga 92 persen).


- April 2007, India

Ada 5 kasus dilaporkan dan mereka meninggal dunia (100 persen kematian).


Sepanjang penyebaran virus Nipah di dunia sejak 1998 hingga 2008, WHO mencatat ada 477 kasus dan 248 orang meninggal.

https://cinemamovie28.com/movies/sing/


Daftar 24 RS Rujukan COVID-19 Bogor Bisa Dicek di Sini


Jumlah kasus Corona di Bogor, Jawa Barat, masih terus bertambah setiap harinya. Sejumlah RS rujukan COVID-19 Bogor pun telah disiapkan untuk menampung dan merawat pasien virus Corona.

Tak hanya rumah sakit milik pemerintah, beberapa rumah sakit swasta juga disiapkan Pemprov Jawa Barat sebagai RS rujukan COVID-19 Bogor.


Berikut daftar RS rujukan COVID-19 Bogor, dikutip dari laman resmi ppid.bogorkab.go.id dan Covid19.kotabogor.go.id Rabu (27/1/2021).


1. RSUD Cibinong Bogor

Jl. KSR Dadi Kusmayadi No.27, Tengah, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16914

(021) 8753487


2. RSUD Ciawi Bogor

Puncak Rd No.479, Bendungan, Ciawi, Bogor, West Java 16720

(0251) 8240797


3. RSUD Leuwiliang

Jl. Raya Cibeber No.I, Cibeber, Kec. Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat 16640

(0251) 8643290


4. RS Sentra Medika

Jl. Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No.9, Cirimekar, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16917

(021) 87909999


5. RS Eka Hospital

Jalan Raya Kota Wisata Kav. V2, Nagrak, Kec. Gn. Putri, Bogor, Jawa Barat 16967

(021) 50855555


6. RSUD Cileungsi

Jl. Raya Jonggol - Cileungsi No.KM, RW.10, Cipeucang, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820

(021) 89934667


7. RS Dompet Dhuafa

Jl. Raya Parung No.KM 42, Jampang, Kec. Kemang, Bogor, Jawa Barat 16310

(0251) 8618651


8. RS Permata Jonggol

Jl. Raya Jonggol No.1A, Sukamanah, Kec. Jonggol, Bogor, Jawa Barat 16830

(021) 89931222


9. RS Annisa

Jl. Raya Karanggan No.02, Puspasari, Kec. Citeureup, Bogor, Jawa Barat 16810

(021) 8756780


10. RS Bina Husada

Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No.KM, RW No.101, Ciriung, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16917

(021) 87911000

https://cinemamovie28.com/movies/trolls/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar