Kamis, 21 Januari 2021

Alasan di Balik Vaksin China Jadi Prioritas

 - Vaksin virus Corona (COVID-19) dari Sinovac, China menjadi yang pertama digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia. Sementara, banyak vaksin buatan negara lain.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun buka-bukaan alasan mendahulukan pengadaan vaksin produksi Negeri Tirai Bambu ketimbang buatan negara lain. Selain China, pemerintah juga mendekati Uni Emirat Arab (UEA).


"Nah kenapa juga 2 negara tujuan saat itu yaitu UEA dan China karena memang sejak awal ketika kita mengontak para pembuat vaksin dari negara Eropa dan Amerika responnya sangat rendah," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, kemarin Rabu (20/1/2021).

Dia menjelaskan negara-negara lain yang memproduksi Vaksin virus Corona memberi respons yang kurang bagus. Ketika Indonesia mulai mencari vaksin untuk kebutuhan dalam negeri, hanya China dan UEA yang responsif.


"Itu ada bukti black and white yang kita bisa paparkan. Karena itu kita melihat hubungan dagang kita dengan China dan UEA cukup bagus," sebut Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.


Erick Thohir juga membeberkan kesiapan Indonesia memproduksi Vaksin virus Corona. Penjelasannya di halaman selanjutnya.


Erick mengungkapkan PT Bio Farma (Persero) segera mendapatkan sertifikat untuk memproduksi 250 juta vaksin virus Corona. Izin tersebut dikeluarkan oleh Badan POM (BPOM). Tahap pertama, Bio Farma sudah mendapatkan sertifikasi untuk memproduksi 100 juta vaksin.

"Kita juga tidak menutup mata kerja sama dengan BPOM, apapun produksi yang kita lakukan harus juga standar Indonesia. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan sertifikasi dari BPOM untuk 100 juta pertama," kata dia.


Lalu sertifikat untuk memproduksi 150 juta vaksin berikutnya akan dikeluarkan pada Maret ini. Dengan demikian totalnya menjadi 250 juta.

https://indomovie28.net/movies/the-heroes-of-telemark/


"Untuk 150 juta berikutnya kita harapkan nanti di kloter Maret 2021 kita mendapatkan sertifikat tambahan dari BPOM, sehingga 250 juta kapasitas untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma sudah mempunyai sertifikat," paparnya.


Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menerangkan nantinya 250 juta vaksin yang diproduksi Bio Farma diberikan untuk 125 juta penduduk Indonesia.


"Jadi, kalau 250 juta buat 125 juta orang kalau (disuntikkan) 2 kali. Dan tadi teknologinya sudah ditingkatkan, kalau yang tadinya hanya virus yang dimatikan, sekarang juga teknologi baru sudah bisa dilakukan secara bertahap di Bio Farma," tambahnya.


Bio Farma telah menyelesaikan produksi 3 juta vaksin virus COVID-19 menggunakan bahan baku yang diimpor dari Sinovac, China.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.


"Sampai hari ini saya dapat laporan terakhir sudah ada 3 juta dosis yang sudah selesai diproduksi dan proses quality control untuk nanti bisa dikirimkan ke BPOM untuk mendapatkan load release. Baru bisa didistribusikan kalau sudah mendapatkan lot release dari BPOM," kata dia kemarin.


Indonesia sendiri sudah mengimpor bahan baku atau bulk vaksin virus Corona sebanyak 15 juta pada 12 Januari.


"Dari total 140 juta supply kita terhadap bulk ini, 15 juta dosis sudah datang 12 Januari lalu menggunakan Garuda, dan kita sudah mulai melakukan produksinya dari tanggal 14 Januari. Jadi, dalam seminggu ada 3 batch proses produksi kita, 1 batch itu kira-kira 1 juta dosis," jelasnya.


Untuk 140 juta bulk vaksin tiba di Indonesia seluruhnya, dia memperkirakan akan selesai dalam 1 semester ini. Pihaknya berupaya mempercepat pengadaan vaksin.


"Kedatangan berikutnya 140 juta dosis akan datang dalam waktu 1 semester. Jadi, kita lakukan percepatan karena rencana awalnya selama 10 bulan dari 14 juta dosis itu, tapi kita yakinkan untuk bisa percepat karena kebutuhan kita untuk program vaksinasi juga cukup tinggi," tambahnya.

https://indomovie28.net/movies/schindlers-list/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar