Google kembali menghapus ratusan aplikasi Android jahat dari Play Store. Kali ini ada 164 aplikasi yang dihapus karena menampilkan iklan di luar konteks.
Iklan di luar konteks, atau iklan di luar aplikasi, adalah istilah teknis yang relatif baru yang mengacu pada iklan di ponsel yang tampil dalam bentuk pop-up atau yang memenuhi layar di luar aplikasi.
Jenis iklan seperti ini telah dilarang di Play Store sejak Februari 2020. Meski telah dilarang bukan berarti pengembang berhenti menyalahgunakan mekanisme ini.
Dikutip dari ZDNet, Senin (18/1/2021) laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber WhiteOps mengatakan 164 aplikasi yang dihapus oleh Google tidak hanya menampilkan iklan di luar konteks tapi juga meniru aplikasi populer.
Tidak hanya mencatut nama aplikasi populer seperti Speedtest atau WPS, aplikasi-aplikasi palsu ini juga meniru fungsi dan kegunaannya untuk mengelabui pengguna dan mendapatkan banyak unduhan dalam waktu singkat.
Iklan-iklan yang ditampilkan tidak hanya mengganggu tapi juga membuat ponsel menjadi lambat. Secara total, White Ops mengatakan ratusan aplikasi tersebut berhasil mencapai targetnya karena telah diunduh lebih dari 10 juta kali sebelum ditemukan dan dilaporkan ke tim keamanan Google.
Daftar lengkap 164 aplikasi yang dihapus oleh Google terlalu panjang untuk dituliskan, tapi bisa dilihat di laporan White Ops berikut ini. Untuk lima aplikasi dengan unduhan paling banyak bisa dilihat di bawah ini:
• iSwipe Phone X - 5 juta download
• DJ Mixer Studio 2018 - 1 juta download
• Ringtone maker - Mp3 cutter - 1 juta download
• AppLock New 2019 - 1 juta download
• Wps Tester - 500.000 download
• Wifi Speed Test - 500.000 download
Berdasarkan aturan Google, aplikasi-aplikasi nakal ini sudah dihapus semuanya dari Play Store dan telah dinon-aktifkan di perangkat pengguna. Tapi pengguna yang sudah mengunduhnya masih harus menghapus aplikasi-aplikasi tersebut secara manual dari ponselnya.
White Ops juga mengimbau untuk berhati-hati saat mengunduh aplikasi baru. Pastikan mengunduh aplikasi dari sumber resmi dan selalu baca ulasannya, tidak hanya ulasan bintang lima, tapi juga ulasan bintang satu dan dua.
Sejak melarang iklan di luar konteks pada Februari 2020, Google sudah menghapus lebih dari 1.000 aplikasi yang melanggar aturannya. Pada gelombang pertama, pembesut Android ini menghapus 600 aplikasi. Pada Juni dan Oktober 2020, Google kembali mencekal masing-masing 38 dan 240 aplikasi.
https://tendabiru21.net/movies/risen-3/
Keistimewaan Samsung Galaxy S21+ 5G Series, Penerus Galaxy S20+
Samsung Galaxy S21+ 5G Series meluncur berbarengan dengan dua saudaranya, Galaxy S21 5G Series dan S21 Ultra 5G Series. Jika dibandingkan dengan Galaxy S20+ sebagai pendahulu, Galaxy S21+ 5G5G punya beberapa keistimewaan.
Perbedaan paling kentara terletak pada sektor 'otak'. Galaxy S21+ 5G Series ditenagai Chipset Exynos 2100 5nm. Jika dibandingkan, CPU pada Galaxy S21+ 5G Series memiliki kecepatan 20 persen lebih baik dan peningkatan kecepatan GPU 35 persen lebih cepat dari Exynos 990 7nm milik Galaxy S20+. RAM LPDDR5 pada Galaxy S21+ 5G Series juga diklaim bekerja 1,5 kali lebih cepat.
Galaxy S21+ 5G Series hadir dengan dukungan 5G. Otak Galaxy S21 juga diamankan oleh Samsung Knox Vault, platform keamanan level chipset (SoC) milik Samsung. Dengan menambahkan tamper-resistant secure memory yang tahan kerusakan ke prosesor, Samsung Knox Vault memungkinkan S21 untuk menambahkan lapisan perlindungan baru.
Layar yang diusung Galaxy S21+ 5G Series serupa dengan Galaxy S20+, yaitu Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,7 inci. Perbedaannya terletak pada perlindungan layar, di Galaxy S21+ 5G Series menggunakan Corning Gorilla Glass Victus sedangkan Galaxy S20+ menggunakan Corning Gorilla Glass 6.
Galaxy S21+ 5G Series menggunakan rangkaian tiga kamera, yakni kamera utama Wide-angle 12 MP, kamera Ultra Wide 12 MP, dan Telephoto 64 MP. Kombinasi tersebut serupa dengan yang digunakan pada Galaxy S20+, hanya saja pada Galaxy S20+ ada kamera ToF 0,3 MP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar