Olahraga banyak direkomendasikan untuk mengontrol tekanan darah. Tidak perlu berat-berat, stretching 30 menit sudah memberikan efek positif pada pengidap hipertensi.
Para ilmuwan di University of Saskatchewan membuktikan hal itu dalam penelitian yang melibatkan 40 pengidap hipertensi. Para ilmuwan membagi partisipan menjadi dua kelompok, satu kelompok melakukan stretching dan sisanya jalan kaki.
Peregangan atau stretching selama 30 menit dalam penelitian itu terbukti lebih efektif menurunkan tekanan darah dibanding jalan kaki dalam durasi yang sama.
Dalam penelitian itu, para partisipan yang rata-rata berusia 61 tahun melakukan olahraga selama 30 menit, 5 hari dalam sepekan, dan selama periode 8 pekan. Selama pengamatan, partisipan menggunakan alat untuk memonitor tekanan darah selama 24 jam.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Physical Activity and Health menunjukkan bahwa stretching memberikan efek lebih baik pada tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Saat Anda melakukan peregangan, Anda juga meregangkan pembuluh darah yang memberi nutrisi bagi otot, termasuk semua arteri," jelas Prof Phill Chilibeck yang memimpin penelitian itu, dikutip dari Eurekalert.
Jalan kaki, walaupun tidak lebih efektif menurunkan tekanan darah dibanding stretching, teramati lebih efektif membakar lemak tubuh. Kelebihan lemak juga termasuk faktor risiko masalah kardiovaskular.
https://indomovie28.net/movies/dont-look-under-the-bed/
Diidap Farida Pasha Saat Meninggal, COVID-19 Paling Mematikan di Usia Ini
Pemeran Mak Lampir di sinetron Misteri Gunung Merapi, Farida Pasha, meninggal dunia, Sabtu (16/1/2021). Pihak keluarga menyebut, artis senior ini mengidap COVID-19.
"Ibu Farida terkena COVID-19," kata media relation Ify Alyssa dan keluarga, Delaz Sakti, Minggu (17/1/2021).
Ify Alyssa adalah penyanyi yang juga cucu Farida Pasha. Kabar meninggalnya Farida Pasha juga diketahui dari Instagram Stories yang diunggah Ify.
Tidak disebutkan apakah Farida Pasha mengidap COVID-19 dengan komorbiditas atau kondisi penyerta. Namun dilihat dari usia, Farida Pasha yang sudah menginjak usia 68 tahun termasuk kelompok yang rentan terhadap dampak fatal COVID-19.
Dikutip dari covid19.go.id, kematian tertinggi berturut-turut terjadi pada kelompok usia sebagai berikut:
Di atas 60 tahun 44,6 persen
46-59 Tahun 34,4 persen
31-45 Tahun 13,5 persen
19-30 Tahun 5,2 persen
6-18 Tahun 1,5 persen
0-5 Tahun 0,8 persen.
Sedangkan berdasarkan kondisi penyerta, kematian paling tinggi ada pada 5 komorbiditas sebagai berikut:
Hipertensi 9,8 persen
Diabetes 9,4 persen
Penyakit jantung 6,1 persen
Penyakit ginjal 2,4 persen
Penyakit paru obstruksi kronis 1,9 persen.
Menurut data tersebut, COVID-19 hingga Sabtu (16/1/2021) telah menyebabkan 25.767 kematian di Indonesia, atau 2,9 persen dari konfirmasi positif. Total pasien sembuh 727.358 atau 81,1 persen, sedangkan total kasus positif 896.642 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar