Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) telah memberikan izin kepada American Robotics Inc yang berbasis di Massachusetts untuk mengoperasikan drone secara otomatis.
Keputusan tersebut membatasi operasi ke area melalui lalu lintas udara ringan dan visibilitas pada siang hari dan mengharuskan drone tidak terbang melebih ketinggian 400 kaki.
FAA mengatakan pengoperasian American Robotics akan memberikan data penting untuk digunakan dalam mengevaluasi operasi di luar garis batas penglihatan mata, atau BVLOS dari lokasi luar lokasi.
"Selain itu, operasi tersebut akan mengurangi dampak lingkungan, karena akan melibatkan pesawat kecil yang tidak membawa penumpang atau awak. Dibandingkan pesawat berawak dengan ukuran yang jauh lebih besar," kata FAA seperti dilansir detikINET dari Reuters, Senin (18/1/2021).
Mereka menyebutnya operasi tersebut sebagai tonggak penting dalam industri drone.
American Robotics mengatakan persetujuan ini menjadikan Scout System-nya teknologi drone pertama yang dapat beroperasi terus menerus tanpa biaya operator manusia di lokasi.
https://nonton08.com/movies/thor-ragnarok/
Cara Hindari Ancaman Cybercrime di Era Serba Online
Kejahatan siber memang tak memandang bulu, siapa pun bisa menjadi mangsa dari oknum-oknum yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melancarkan serangannya. Ada berbagai macam aktivitas kejahatan siber mulai dari serangan malware mobile, ransomware, hingga sistem komputer industri.
Padahal di revolusi industri 4.0 seperti saat ini, keberadaan teknologi menjadi salah satu tiang untuk keberlangsungan sistem di berbagai bidang, termasuk di lini bisnis. Adanya kejahatan siber yang semakin marak ini tentu akan menjadi ancaman bagi bisnis dan perusahaan.
Cybercrime juga semakin meningkat di masa pandemi. Sebab, banyak karyawan yang harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dari sisi security komputer, perubahan ini meningkatkan risiko ancaman keamanan bagi perusahaan terutama menyangkut kerahasiaan data perusahaan.
Selain itu, karyawan yang WFH juga menjadi lebih rentan terhadap serangan karena terhubung ke jaringan perusahaan melalui jaringan internet yang notabene adalah jaringan umum. Seorang ahli keamanan cyber pun mengungkapkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian karyawan dan perusahaan ketika WFH.
Hindari Wifi Publik
Pertama, yaitu menghindari koneksi WiFi publik. Akan lebih aman ketika menggunakan jaringan WiFi pribadi atau tethering dari ponsel sendiri. Jika terpaksa menggunakan WiFi publik, pastikan untuk mengamankan dengan menggunakan VPN terpercaya untuk melindungi data-data penting. Dengan VPN terpercaya, transmisi data akan terenkripsi dengan aman dan tidak bisa dibaca sekalipun berhasil disadap.
Gunakan Perangkat Kantor
Kedua, memisahkan komputer kerja dengan komputer pribadi. Jika terpaksa bekerja dari komputer pribadi, tekan risiko dengan bekerja secara online dan menghindari mengunduh dan menyimpan data kantor ke komputer pribadi.
Komputer dari kantor atau komputer yang khusus disiapkan oleh kantor untuk menyelesaikan pekerjaan secara teknis akan lebih terjaga dan aman. Hal itu karena komputer kantor biasanya sudah dilengkapi dengan pengamanan yang diperlukan seperti software asli yang terjaga keamanannya, update software yang teratur, program pengaman esensial seperti antivirus, firewall dan drive yang terenkripsi.
Amankan Port
Ketiga, Anda juga harus menghindari isi daya ponsel dari port USB charger. Jika terpaksa bekerja dari komputer pribadi, tekan risiko dengan bekerja secara online dan menghindari mengunduh dan menyimpan data kantor ke komputer pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar