Kamis, 03 Juni 2021

Awas! Sembarangan Minum Obat COVID-19! Risikonya Kena 'Jamur Hitam'

 Fenomena infeksi 'jamur hitam' atau mukormikosis menghantui pandemi COVID-19. Di India, infeksi jamur mukormikosis yang biasanya langka kini dilaporkan sudah ada lebih dari 9.000 kasus, sebagian besar terjadi pada pasien atau penyintas COVID-19.

Ahli penyakit infeksi dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP(K), menjelaskan penyakit mukormikosis memiliki tingkat kematian tinggi sekitar 46-96 persen. Penyebabnya adalah spora jamur mucormycete yang tidak sengaja terhirup.


Spora jamur mucormycete sebetulnya pada sebagian besar orang sehat jarang menjadi ancaman. Hanya saja ketika kondisi imun tubuh terganggu, mucormycete yang terhirup jadi dapat berkembang di dalam tubuh menyebabkan kematian jaringan.


Pada pasien atau penyintas COVID-19 khususnya diperparah oleh obat-obatan kortikosteroid yang dikonsumsi. Obat tersebut bekerja untuk meredakan gejala COVID-19 yang parah karena badai sitokin dengan cara melemahkan sistem imun.


Oleh sebab itu dr Anna kembali mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi obat kortikosteroid untuk COVID-19. Ada risiko efek samping dan juga mukormikosis bila obat dikonsumsi berlebihan tanpa pengawasan dokter.


"Teman-teman mungkin pernah ketemu orang beli deksametason sendiri sementara pasien isolasi mandiri. Ini tidak boleh dikerjakan," kata dr Anna dalam konferensi pers daring Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Kamis (3/6/2021).


"Di India konon kabarnya ini terjadi. Overuse steroid," lanjutnya.

https://maymovie98.com/movies/i-love-maria/


Segini Biaya Top Up MotionPay Hary Tanoe, OVO dan GoPay, Pilih Mana?


PT MNC Teknologi Nusantara (MTN) melakukan rebranding SpinPay menjadi MotionPay. Layanan ini merupakan aplikasi e-money, e-wallet, dan transfer digital pesaing OVO dan GoPay.

Managing Director of MotionPay & Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), Jessica Tanoesoedibjo mengatakan biaya isi ulang (top up) akan dikenakan Rp 1.000. Besaran itu sama dengan kompetitornya OVO dan GoPay jika melakukan transaksi lewat mobile banking.


"Top up tentu semua ada biaya karena kan ada layanan banknya. Untuk top up sendiri sekarang kami ada di Rp 1.000 cukup menandingi dengan layanan lainnya," katanya di iNews Tower, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021).


Meski begitu, Jessica menegaskan bahwa transaksi isi ulang melalui MotionBanking ke MotionPay tidak dikenakan biaya alias gratis.


"Kalau dari MotionBanking ke MotionPay tanpa biaya. Jadi jangan lupa di-download MotionBanking dan MotionPay," tuturnya.


Untuk bersaing dengan OVO dan GoPay, kata Jessica, pihaknya akan menggunakan kekuatan media yang dimiliki oleh MNC Grup.


"Salah satu yang menjadi kekuatan kami kan dengan MotionPay adalah ekosistem. Dengan adanya ekosistem bukan hanya di layanan keuangan tapi juga di media, bisa mempromosikan bahwa sekarang sudah ada MotionPay, kita akan mempromosikan ke situ," imbuhnya.


Belum lagi pangsa pasar pengguna digital banking di Indonesia yang sangat besar. Dengan begitu dia yakin MotionPay bisa bersaing dari GoPay dan OVO.


"Pasar di Indonesia tuh cukup besar banyak orang bilang sudah cukup crowded memang, tapi masih banyak yang belum aware ataupun teredukasi untuk included dalam layanan keuangan. Financial inclusion kita masih sangat rendah jadi kami sangat optimis bahwa pasar ini big enough untuk kita semua saling bagi-bagi," tandasnya.

https://maymovie98.com/movies/sex-and-the-city-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar