SpaceX berencana membangun konstelasi satelit internet Starlink dengan bantuan Google Cloud. Kedua raksasa teknologi tersebut baru saja mengumumkan kolaborasi untuk penyediaan data, layanan cloud, dan aplikasi untuk pelanggan Starlink di seluruh dunia.
Adapun nilai kesepakatan di antara keduanya tidak diungkapkan. Namun yang jelas, layanan kolaborasi Starlink dan Google Cloud dipastikan mulai hadir akhir tahun 2021.
Implikasi utama dari pertumbuhan konstelasi 1.500 satelit Starlink yang mengorbit ini antara lain termasuk pembangunan stasiun Bumi di lokasi yang sama dengan pusat data Google, dan menghubungkan satelit Starlink ke infrastruktur Google Cloud yang ada. SpaceX akan memasang terminal Starlink pertama di pusat data Google di New Albany, Ohio.
"Menggabungkan broadband kecepatan tinggi dan latensi rendah Starlink dengan infrastruktur dan kapabilitas Google, menawarkan koneksi yang aman dan cepat yang diharapkan organisasi modern," kata Gwynne Shotwell, President dan Chief Operating Officer SpaceX, seperti dikutip dari Space.com.
Kolaborasi ini juga berencana menghadirkan layanan cloud yang lebih luas seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning untuk membuat keputusan tentang bagian mana dari kumpulan data yang harus dikirim.
Layanan komputer ini dapat mengurangi kebutuhan bandwidth yang besar. Target pasar SpaceX sendiri adalah mereka yang bekerja di daerah pedesaan di mana kecepatan internet sering kurang memadai.
Sebelumnya, Google dan SpaceX menandatangani kesepakatan besar lainnya pada tahun 2015. Saat itu, Google mengumumkan akan menghabiskan USD 900 juta untuk SpaceX demi mendukung inovasi berkelanjutan di bidang transportasi luar angkasa, roket yang dapat digunakan kembali, dan manufaktur satelit.
Kesepakatan ini terjadi pada empat tahun sebelum Starlink pertama diluncurkan pada 2019, dan sebelum SpaceX memiliki roket Falcon 9 yang bisa kembali ke Bumi sendiri untuk menghemat biaya peluncuran.
Salah satu pesaing utama Google, Microsoft, juga mengumumkan kesepakatan dengan SpaceX dan SES pada Oktober 2020 untuk layanan cloud. Pada saat itu, perusahaan mengatakan akan mendukung bisnis cloud Azure Space Microsoft yang beroperasi dari pusat data seluler yang dapat digunakan di mana saja di seluruh dunia.
https://trimay98.com/movies/paradise-2/
Nasib Dogecoin: Tergantung Pom Pom Elon Musk
- Dogecoin menjadi salah satu crypto incaran sejak Elon Musk mendukungnya mati-matian. Semua bahkan terkesan tergantung pada Musk, apakah harga dari Dogecoin bisa naik atau turun. Semua tergantung tweet-nya.
Baru-baru ini, Musk mencuitkan pada Kamis silam bahwa dia bekerja dengan pengembang dogecoin untuk meningkatkan efisiensi transaksi. Harga Dogecoin otomatis melonjak setinggi USD 0.56 Jumat pagi, menurut data Coin Metrics. Ini masih turun sekitar 20% dari rekor tertinggi hampir USD 0.67 seminggu yang lalu.
Kabar ini ia ungkapkan setelah bersikeras menolak Bitcoin sebagai pembayaran untuk produk Tesla miliknya. Itu menyebabkan aksi jual brutal dalam cryptocurrency, termasuk dogecoin. Dogecoin telah turun secara signifikan setelah penampilan Musk di Saturday Night Live, di mana dia menyebut koin digital itu sebagai 'hiruk pikuk'.
Perlu dicatat, kenaikan harga Dogecoin pada awal mula -- setelah stagnan sekian lama -- juga dikarenakan sebuah tweet dari CEO The Boring Company ini.
Sementara itu, platform pertukaran crypto Coinbase pada Kamis mengatakan akan menawarkan dukungan Dogecoin dalam enam hingga delapan minggu ke depan. Banyak pedagang kripto berbondong-bondong ke aplikasi investasi tanpa biaya Robinhood untuk memperdagangkan koin meme bergambar anjing Shiba Inu itu. Dengan adanya langkah dukungan dari Coinbase, hal ini dapat menyebabkan lebih banyak aktivitas perdagangan.
Meski begitu, Dogecoin tidak dianggap terlalu serius oleh pendukung setia Bitcoin. Tahun 2013, Dogecoin muncul sebagai lelucon, terinspirasi oleh meme 'Doge', tetapi sejak itu komunitas online-nya berkembang. Dogecoin sekarang adalah crypto terbesar keempat berdasarkan nilai pasar di CoinMarketCap, bernilai lebih dari USD 68 miliar.
Pakar keuangan memperingatkan bahwa Dogecoin adalah aset yang sangat spekulatif. Ini telah memicu kekhawatiran atas potensi gelembung di pasar crypto - meskipun beberapa ekonom akan mengatakan semua cryptocurrency berada dalam gelembung.
Masalahnya nih, detikers, kira-kira akan sampai kapan Dogecoin bergantung pada Elon Musk? Berapa lama CEO Tesla dan SpaceX ini akan mendukung Dogecoin to the moon?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar