Menanggapi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia kini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, percepatan vaksinasi COVID-19 sedang diupayakan. Ia menargetkan, pemberian vaksin untuk 1 juta orang bisa berlangsung mulai awal bulan depan.
"Mengenai vaksinasi, bapak presiden meminta minggu lalu untuk kita bisa bekerja sama dengan TNI dan Polri agar mencapai angka 700 ribu bulan ini. Kami laporkan, 716 ribu sudah dicapai Kamis kemarin," terangnya dalam konferensi pers virtual di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6/2021).
"Kita yakin angka 1 juta vaksinasi per hari kita bisa capai di awal bulan depan sesuai dengan arahan bapak presiden," lanjutnya.
Ia menegaskan, penanganan lonjakan kasus ini tidak bisa hanya dengan pemaksimalan layanan kesehatan untuk pasien COVID-19. Yang tak kalah penting, yakni memaksimalkan pencegahan COVID-19 pada orang-orang yang belum terkena COVID-19. Tak lain, dengan pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi.
"Yang lebih penting fokusnya bukan hanya ke sisi hilir sisi rumah sakit penanganan orang sakit, tapi lebih penting lagi ke sisi hulu bagaimana kita mencegah agar orang sehat jangan menjadi sakit," ujar Menkes.
Rencana percepatan vaksinasi COVID-19 mencapai 700 ribu-1 juta penerima ini sudah disampaikan dalam kesempatan sebelumnya terkait temuan varian Delta di DKI Jakarta, Kudus, dan Bangkalan.
Disebutkan, percepatan vaksinasi perlu diupayakan mengingat varian baru ini disebut-sebut lebih mudah menular dan gejala lebih berat dibanding varian Corona lainnya.
https://trimay98.com/movies/nausicaa-of-the-valley-of-the-wind/
dr Reisa: Kita Lengah Jalankan Prokes Saat Varian Baru COVID-19 Hadir
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir. Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 sekaligus Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro menilai kita lengah menjalankan protokol kesehatan saat varian baru Corona menyebar ke seluruh dunia.
Ia menilai lonjakan kali ini merupakan hasil dari apapun yang terjadi dua pekan sampai satu bulan yang lalu. Menurutnya, kenaikan kasus ini bisa terjadi ketika kendor, lengah melepas masker, tidak menjaga kebersihan tangan dengan rutin, lalu berkerumun baik dengan teman atau kerabat, terlebih lagi di tempat umum dan ruang tertutup.
"Sebagian dari kita lengah menjalankan protokol kesehatan pada saat varian baru hadir menyebar ke seluruh dunia, sebagian dari justru tidak mengetatkan pertahanan," kata dr Reisa dikutip dari situs resmi Satgas Penanganan COVID-19, Senin (21/6/2021).
Ia mengatakan tidak ada jalan lain untuk mencegah virus masuk ke tubuh selain dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan rutin. Ia juga mengingatkan untuk menjauhi kerumunan dan membatasi keluar rumah apabila tidak mendesak.
dr Reisa berharap masyarakat juga dapat mendukung upaya tes, lacak, dan isolasi atau 3T (testing, tracing, treatment). Ia meminta agar masyarakat berani dites, jujur, dan mau melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila kontak erat dengan pasien positif serta menjalani isolasi mandiri dengan benar sesuai konsultasi dengan dokter.
"Pastikan kita tetap memakai masker dengan benar, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan kurangi mobilitas yang tidak mendesak, dan rajin-rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan," ujarnya.
Sebagai informasi, konfirmasi kasus positif COVID-19 kian hari terus meningkat. Berdasarkan data Satgas COVID-19 pada Minggu (20/6), pasien terkonfirmasi positif melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen bertambah sebanyak 13.737 kasus. Sehingga, jumlah kumulatifnya pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 1.989.909 kasus.
Selain itu, tercatat pula data pasien meninggal pada Minggu (20/6) bertambah sebanyak 371 kasus. Sehingga data kematian kumulatifnya mencapai 54.662 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif.
Untuk itu, tetap ingat pesan #satgascovid19 untuk mendukung program #vaksinasi dan #taatiprotokolkesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar