Senin, 21 Juni 2021

Curhat BCL Saat Isoman: COVID Bikin Mentalku Down

 Penyanyi Bunga Citra Lestari atau akrab disapa BCL, tengah menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif virus Corona. Selama enam hari menjalani isoman, BCL mengaku Corona mulai mengancam kesehatan mentalnya.

"Ternyata nggak hanya menimbulkan gejala-gejala yang bersifat fisik, COVID juga membuat mentalku down," tulis BCL di akun Instagram pribadi miliknya seperti yang dilihat detikcom, Senin (21/6/2021).

https://trimay98.com/movies/king-of-the-wind/


Selama menjalani isoman, BCL mengatakan hal terberat yang harus ia rasakan adalah berpisah sementara dengan putranya, Noah Sinclair. Hal ini pun yang ia sebut memicu kondisinya menurun.

"Seringkali rasa khawatir datang, terlebih di saat badan lagi drop, nafas agak sesak, kehilangan rasa," tambahnya.


Virus Corona diketahui tak hanya menyerang fisik, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental pengidapnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet, 18 persen pasien Corona mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, hingga demensia.


Para ahli menduga, COVID-19 berkaitan dengan masalah kesehatan mental yang lebih tinggi. Pasien COVID-19 umumnya mengalami kecemasan, insomnia, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).


Meski demikian temuan ini masih diteliti lebih lanjut, terutama tentang dampak infeksi virus Corona pada fungsi otak.


 Beberapa wanita mengeluhkan perubahan siklus menstruasi pasca penyuntikan vaksin COVID-19. Namun sejauh ini, keluhan terkait siklus menstruasi hampir tidak pernah ada dalam daftar risiko efek samping vaksinasi COVID-19.

Baru-baru ini, sebuah penelitian di Inggris menunjukkan sekitar 4.000 wanita mengalami perubahan siklus mens dengan gejala lebih berat pasca vaksinasi COVID-19.


Lebih dari 2.700 wanita di antaranya mengaku mengalami pendarahan lebih banyak dibanding menstruasi biasanya setelah divaksin.


"Banyak orang telah menghubungi saya untuk melaporkan, mereka telah mengalami perubahan siklus menstruasi setelah divaksin COVID-19," kata

Victoria Male, ahli imunologi reproduksi di Imperial College London, dikutip dari Daily Record, Senin (21/6/2021).


"Hal-hal yang mereka laporkan pada saya kebanyakan berupa menstruasi yang lebih berat, atau datang lebih lambat daripada biasanya," lanjutnya.


Salah satunya, wanita berusia 39 tahun asal London, Katie Khan. Ia mengaku, siklus menstruasinya menjadi tidak teratur setelah disuntik dosis pertama vaksin Corona AstraZeneca.


"Itu berlangsung lebih dari seminggu dan jauh, jauh lebih berat. Seperti banjir menstruasi, dan jauh lebih menyakitkan, bukan seperti siklus biasanya yang saya tahu," jelasnya.


Dikutip dari BBC, dr Male menduga, perubahan siklus menstruasi pasca vaksinasi COVID-19 ini disebabkan banyaknya sel kimia masuk yang berpotensi mempengaruhi peredaran sel kekebalan di seluruh tubuh.


Sel-sel kekebalan berperan membangun, memelihara dan menghancurkan lapisan rahim yang menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Jika tidak dibuahi, sebagaimana menstruasi pada umumnya, sel-sel ini akan meluruhkan lapisan rahim dan menyebabkan bercak atau menstruasi lebih banyak.


Hingga kini, belum ada kesimpulan yang pasti soal kaitan antara perubahan siklus menstruasi dengan efek samping vaksin COVID-19 pada wanita. Berbagai teori yang mengemuka umumnya baru sebatas dugaan, belum ada pengujian yang cukup meyakinkan.


Apakah Anda mengalami perubahan siklus menstruasi setelah menerima vaksin COVID-19? Atau mengalami menstruasi dengan gejala lebih berat? Yuk bagikan pengalaman Anda di kolom komentar.

https://trimay98.com/movies/mean-girls-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar