Bye Corona! Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan terakhir, Republik Malta melaporkan nol kasus baru virus Corona.
"Hari ini adalah hari pertama dengan nol kasus sejak musim panas lalu," kata Chris Fearne, menteri kesehatan di negara kepulauan tersebut, dikutip dari US News.
Salah satu kunci keberhasilan Malta adalah program vaksinasi yang terbilang sukses. Saat ini sudah lebih dari 50 persen orang dewasa mendapat vaksinasi lengkap, dan sekurangnya 75 persen sudah mendapat dosis pertama.
Bar dan bioskop bakal dibuka kembali sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk secara progresif melonggarkan pembatasan yang berlaku sejak beberapa bulan lalu.
Malta mencatatkan nol kasus terakhir kali pada 25 Juli 2020. Namun sejak saat itu, jumlah kasus secara bertahap terus meningkat sebelum mulai reda lagi pada Maret 2021.
Meski begitu, negara ini tidak mau kecolongan. Menkes Fearne menyarankan warga untuk tetap disiplin dan berhati-hati agar COVID-19 tidak muncul lagi.
"Penting bahwa kita harus tetap disiplin dan bertanggung jawab," pesannya.
https://maymovie98.com/movies/the-invincible-eight/
60 Persen Produk Disebut Tidak Sehat, Nestle Indonesia Angkat Bicara
Sebuah laporan di Financial Times membocorkan pengakuan Nestle bahwa sekitar 60 persen produknya tidak sehat. Hanya sekitar 37 persen produk makanan dan minuman yang masuk kategori ambang batas sehat.
"Beberapa kategori dan produk kami tidak akan pernah 'sehat', tidak masalah berapa banyak kita merenovasi," kata Nestle, berdasarkan laporan FT.
Ambang batas untuk menyatakan 'sehat' dan 'tidak sehat' ditentukan dengan skor tertentu. Sistem kesehatan di Australia menetapkan suatu produk dikategorikan sehat bila mendapatkan skor 3,5, dan nyaris 70 persen produk Nestle gagal memenuhinya.
Rincian produk Nestle yang dikategorikan sehat dan tidak sehat menurut laporan tersebut adalah:
Produk yang tak memenuhi ambang batas
96 persen dari minuman Nestle (tidak termasuk pure coffee)
99 persen dari portofolio permen dan es krim Nestle
Produk yang memenuhi ambang batas
82 persen produk minuman
60 persen produk susu
Tanggapan Nestle Indonesia
Sementara itu, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R Thandrakusuma menyebut laporan Financial Times tidak akurat. Ia menegaskan, produk yang beredar di Indonesia sudah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga dipastikan aman.
"Analisis internal yang disajikan dalam berita tersebut hanya mencakup sebagian portofolio produk-produk kami dan tidak mencakup produk gizi bayi/anak. gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan kopi. Sehingga angka dalam analisis tersebut tidak akurat," katanya, dikutip dari detikFinance, Senin (7/6/2021).
Debora juga menegaskan, Nestle terus berupaya mengurangi kandungan gula, garam, dan lemak dalam produknya. Beberapa produk telah memenuhi standar BPOM untuk bisa mencantumkan logo 'Pilihan Lebih Sehat'.
Menkes Tegaskan Sekolah Tatap Muka Maksimal Sepekan 2 Kali, Sehari 2 Jam
Rencana untuk membuka kembali sekolah tatap muka pada Juli mendatang mendapat lampu hijau dari presiden Joko Widodo. Namun ada sejumlah penegasan untuk mencegah penularan COVID-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers, Senin (7/6/2021). Menkes menyampaikan, sekolah tatap muka akan digelar secara terbatas.
Beberapa pembatasan yang disampaikannya adalah:
Maksimal 25 persen dari jumlah murid
Maksimal 2 kali sepekan
Maksimal 2 jam tiap pertemuan
"Terbatasnya adalah maksimal 25 persen dari jumlah murid yang boleh hadir, maksimal seminggu hanya boleh 2 kali, dan maksimal sekali datang hanya boleh 2 jam," tegas Menkes Budi.
"Dan opsi untuk menghadirkan anak ke sekolah adalah ditentukan oleh orang tua," tambahnya.
Selain itu, Menkes Budi juga mengingatkan bahwa semua guru harus sudah divaksinasi. Karenanya, ia meminta guru mendapat prioritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar