Jumat, 25 Juni 2021

Bukan Kos-kosan, Ini Hunian Co-Living Pertama di Asia Tenggara

 PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menghadirkan model hunian kaum milenial "co-living" untuk segmen mahasiswa. Proyek kolaborasi dengan perusahaan asal Singapura, Cove disebut bakal menjadi co-living pertama di Asia Tenggara.

"Kami memiliki visi yang sama untuk membangun komunitas, memberikan dampak, dan menjadi alasan bagi masyarakat untuk dapat hidup dengan nyaman dan pantas dengan menyediakan hunian terbaik kepada jutaan orang di Asia, khususnya di Indonesia," kata CEO LPKR John Riady, dikutip dari siaran pers, Kamis (24/6/2021).


Menurut Co-founder dan CEO Cove Guillaume Castagne hunian dengan nama Cove Hillcrest ini berbeda dengan hunian lain seperti apartemen dan kos, co-living tidak hanya berbagi atap saja, tetapi para penyewa menjadi bagian dari komunitas.


"Hunian Co-living Cove terletak di lokasi strategis sehingga dapat memenuhi kebutuhan transportasi penyewa," katanya.


Letak hunian ini di kawasan kota mandiri Lippo Karawaci, Tangerang. Hunian dengan nama Cove Hillcrest ini tersedia sekitar 138 kamar. Hunian itu akan diluncurkan resmi pada 30 Juli 2021 mendatang. Namun, pemesanan hunian dapat dilakukan mulai hari ini.


Adapun harga kamarnya, untuk kamar single standar tanpa view seharga Rp 4 juta per bulan. Kasur queen tanda view seharga Rp 4,2 juta/bulan, kasur single dengan view Rp 4,7 juta/bulan, dan kasur queen dengan view Rp 4,9 juta/bulan.


Modal kamar Midi, untuk kasur quen tanpa view Rp 4,7 juta/bulan, dan kasur queen dengan view Rp 5,3 juta/bulan. Untuk model Kamar Roomy, untuk kasur single seharga Rp 5,5 juta/bulan dan kasur queen Rp 5,7 juta/bulan. Terakhir model kamar ALL in One seharga Rp 5,8 juta - 6,1 juta/bulan.


Harga per kamar itu pun diklaim terjangkau.Guillaume mengatakan dengan harga itu sudah termasuk semua unit fully-furnished dengan fasilitas lengkap, housekeeping, dan seluruh fasilitas yang disediakan.

https://maymovie98.com/movies/homecoming-2/


Peneliti Lab Wuhan Dilaporkan Tumbang Sebelum Pandemi Corona


- Asal usul virus Corona yang masih misterius membuat teori kebocoran dari laboratorium Wuhan Institute of Virology belum juga padam. Bahkan dalam laporan terbaru, tiga periset di lab tersebut kabarnya tumbang karena sakit dan harus dirawat di rumah sakit sebelum terjadinya pandemi Corona.

Wall Street Journal mengutip data dari intelijen Amerika Serikat menyebut ketiga periset itu dilarikan ke rumah sakit pada November 2019, beberapa bulan sebelum China mengungkap ada pandemi Corona.


Terdapat detail kapan mereka sakit serta waktu ke rumah sakit, sehingga mungkin akan menjadi tambahan amunisi teori bahwa virus Corona bocor dari lab Wuhan. Juru bicara National Security Council Amerika Serikat tidak bersedia berkomentar namun memang ada pertanyaan tentang asal mula pandemi Corona.


"Pemerintah Biden terus memiliki pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi COVID-19, termasuk asal muasalnya di Republik Rakyat China," katanya seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (24/5/2021).


Dia menambahkan, pemerintah AS, WHO dan negara lain mendukung evaluasi asal pandemi Corona yang bebas dari campur tangan atau politisasi. Negara lain termasuk Norwegia, Kanada dan Inggris menyuarakan hal yang sama.


"Kami takkan membuat pernyataan yang berprasangka buruk terhadap studi berkelanjutan sumber virus Corona, namun teori kredibel harus dievaluasi menyeluruh oleh pakar internasional," cetusnya.


Kementerian Luar Negeri China sendiri menyatakan tim WHO telah menyimpulkan dari kunjungan mereka ke Wuhan, termasuk ke laboratorium, bahwa kebocoran virus Corona dari lab cenderung sangat tidak mungkin.


"AS terus membesar-besarkan teori kebocoran lab. Apakah mereka benar-benar ingin melacak sumbernya atau mencoba mengalihkan perhatian?" sebut juru bicara Kemenlu China.

https://maymovie98.com/movies/homecoming/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar