Senin, 14 Juni 2021

Kenalin Aul, Pencipta 'Igiboyah' yang Bikin Tasya Farasya Nangis Ngakak

 Aul tidak menyangka lagu 'Igiboyah' ciptaannya viral sampai bikin beauty influencer Tasya Farasya menangis ngakak. Sebelumnya, penyanyi Yura Yunita juga sampai duet lagu tersebut di TikTok dan disambut meriah netizen.

Padahal, lagu yang sederhana ala Aul ini hanya memakai kata-kata asal yang ia ketahui dari drama Korea yang sering ia saksikan. Kepada detikINET, pemilik nama asli Nuzulia Rahma ini mengatakan saat itu ia sedang iseng ingin menciptakan lagu.


"Inspirasinya dari gue kepengin bikin lagu gitu sih, karena gue ngerasa gue tuh 'musisi' banget, hahaha," ungkap Aul kepada detikINET, Selasa (18/5/2021).


"Terus karena suka nonton drakor jadilah mikir 'apa bikin lagu pake lagu Korea ya?' tapi karena nggak tahu Bahasa Korea jadi ngasal aja pakai kata-kata yang sering didenger pas nonton drakor," sambung wanita lulusan Ilmu Komunikasi Telkom University ini.


Tak menyangka, unggahan Aul di akun Instagram @tutorialhidub ini viral. Aul bahkan sering dipuji karena lirik lagu ciptaannya begitu melekat di memori orang-orang yang menyaksikan video tersebut. Dia pun mengaku bingung mengapa lagu ciptaannya bisa membuat orang terngiang-ngiang.


Soal duet dengan Yura Yunita, wanita asli Mataram, Lombok kelahiran 22 Oktober 1996 ini sebenarnya sudah saling follow di TikTok dengan sang penyanyi. Tapi ia tidak menyangka lagu ciptaannya diduet dengan Yura.


Penasaran dengan lagu 'Igiboyah' ciptaan Aul yang ramai di media sosial sampai bikin Tasya Farasya ngakak nggak berhenti? Lihat videonya di bawah ini ya, detikers.

https://trimay98.com/movies/jersey-shore-massacre/


Inilah Teknologi Bom Canggih yang Dijual AS ke Israel


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, diam-diam menyetujui penjualan senjata berupa bom canggih senilai USD 735 juta (sekitar Rp 10,5 triliun) ke Israel.

Senjata canggih yang akan dijual AS adalah jenis amunisi serang langsung gabungan atau Joint Attack Direct Munition (JDAM) buatan Boeing. Perangkat itu bisa mengubah bom yang mulanya tidak berpemandu yang diluncurkan dari pesawat tempur atau pesawat pembom ringan menjadi bisa dikendalikan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).


Berdasarkan penjelasan yang dikutip dari situs Boeing, Selasa (18/5/2021) selain kemampuan GPS/INS segala cuaca, laser JDAM memiliki fleksibilitas untuk menyasar target peluang, termasuk target seluler dan bahkan target laut.


Laser JDAM ini digunakan juga di pesawat tempur F-15E dan F-16 Angkatan Udara AS serta F / A-18 dan A / V-8B Angkatan Laut AS. Boeing menyelesaikan siklus pengembangan dan pengujian Laser JDAM dalam waktu kurang dari 17 bulan dan mengirimkan laser JDAM produksi pertamanya ke Angkatan Udara AS pada Mei 2008.


Di tahun yang sama, laser JDAM berhasil digunakan dalam pertempuran di Irak, tepatnya pada Agustus 2008. Pada Maret 2010, Angkatan Laut AS menggunakannya untuk Direct Attack Moving Target Capability (DAMTC).


Dalam websitenya, Boeing menyebutkan beberapa keunggulan Laser JDAM, antara lain:


Sangat akurat dan dapat dikirim dalam cuaca apa pun

Dapat diluncurkan dari jarak lebih dari 24 km dari target

Satelit GPS bisa membantu memandu senjata.

Namun rencana penjualan senjata canggih itu memunculkan kekhawatiran bisa memperburuk situasi antara Israel dan Palestina yang kian memanas saat ini.


Dikutip dari Reuters, pemerintah AS memberitahu Kongres tentang rencana penjualan senjata canggih itu ke Israel pada April lalu. Kongres lantas mempunyai waktu selama 15 hari untuk memutuskan apakah setuju atau tidak dengan rencana penjualan senjata itu.


Baik fraksi Partai Demokrat atau Partai Republik di Kongres AS sama-sama mendukung Israel. Meskipun saat ini fraksi Demokrat mendesak pemerintahan Biden untuk bersikap lebih keras terhadap pemerintahan Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

https://trimay98.com/movies/false-colors-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar