Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut ada 238 karyawan pabrik LG di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang dinyatakan positif virus Corona COVID-19. Hal ini diketahui setelah salah seorang karyawan meninggal dunia dan diduga karena penyakit tersebut.
"Kemudian dilakukan test and trace oleh Gugus Tugas, hasilnya adalah 238 karyawan positif COVID," kata Agus.
Menyusul temuan tersebut, pabrik LG menutup operasi selama 14 hari untuk menekan penyebaran virus.
Apakah karyawan pabrik termasuk pekerjaan yang berisiko terpapar virus Corona?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karyawan pabrik termasuk dalam kategori pekerjaan dengan risiko sedang terkena virus Corona, karena kemungkinan sulit menjaga jarak. Contohnya, pada saat berangkat kerja dengan transportasi umum atau berinteraksi dengan rekan di pabrik.
"Contoh pekerjaan dengan risiko sedang mencakup bidang ritel, jasa pengiriman, akomodasi, konstruksi, polisi dan keamanan, transportasi publik, serta sanitasi," tulis WHO di situs resminya.
Sementara itu, pekerjaan berisiko tinggi adalah mereka yang berinteraksi langsung dengan orang yang memiliki COVID-19. Misalnya, perawat dan dokter.
Banyak kasus Corona terdeteksi di pabrik LG Bekasi, pertanda baik?
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menjelaskan bahwa banyaknya kasus Corona yang terdeteksi di pabrik LG, yakni 238 orang justru menjadi kabar baik. Ini bisa menandakan proses pelacakan kasus Corona di Indonesia sudah berjalan cukup lancar.
dr Miko berharap, seharusnya Indonesia bisa lebih meningkatkan lagi, jumlah tes Corona dalam setiap harinya, seperti Amerika Serikat dan India. Ia pun mencontohkan dengan tingkat positivity rate yang ada di DKI Jakarta, yakni 10 persen seharusnya bisa lebih banyak orang yang terdeteksi positif COVID-19 jika tesnya semakin diperbanyak.
"Percayalah dengan tingkat positivity rate DKI sekarang 10 persen, yang diperiksa kalau 4.000 saja 400, kalau 8.000 berapa? 800. Jadi di Indonesia juga begitu, sekarang pemeriksaan cuman 20.000-an kalau dinaikin 30.000-an dengan positivity rate yang sama akan ditemukan jumlah yang berbeda," jelasnya.
5 Fakta Dorongan Seks pada Pria
Dorongan seks dipengaruhi banyak faktor, mulai dari hormon hingga latar belakang budaya. Ada juga anggapan bahwa pria lebih terobsesi pada seks dibanding wanita.
Faktanya, beberapa studi menyimpulkan pria lebih banyak memikirkan seks. Pria juga disebut-sebut lebih sering melakukan masturbasi.
Laman Healthline menyampaikan 5 fakta mengenai dorongan seks pria, yakni:
1. Pria lebih banyak memikirkan seks
Sebuah studi di Ohio State University yang melibatkan lebih dari 200 mahasiswa menunjukkan pria muda memikirkan tentang seks rata-rata 19 kali perhari. Berbeda dengan para wanita muda yang melaporkan rata-rata 10 kali memikirkan tentang seks perhari.
2. Pria lebih sering masturbasi
Riset terhadap 600 orang dewasa di Guangzhou China, menunjukkan 48,8 persen wanita dan 68,7 persen pria mmelakukan masturbasi. Survei itu juga menunjukkan bahwa sebagian besar wanita dewasa memiliki pandangan negatif terhadap masturbasi.
3. Butuh 2 hingga 7 menit untuk orgasme
Pakar seks menegaskan bahwa pria dan wanita sama-sama mengalami sejumlah fase selama aktivitas seksual. Akan tetapi baik pria maupun wanita, memiliki durasi fase yang berbeda-beda. Wanita lebih membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai fase orgasme.
4. Dorongan seks pria sangat dipengaruhi otak
Libido pada pria dipacu oleh dua area otak, yakni korteks seberal dan sistem limbik (sekumpulan struktur otak yang mendukung emosi, perilaku, motivasi, dan memori jangka panjang).
Oleh sebab itu, pria dapat mengalami orgasme hanya dengan memikirkan atau bermimpi tentang pengalaman seksual.
5. Dorongan seksual pria juga bisa menurun
Dorongan seks bisa menurun seiring bertambahnya usia. Namun, terdapat beberapa penyebab juga yang bisa membuat libido pria menurun, seperti stres atau depresi, sleep apnea, konsumsi obat-obatan tertentu, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
https://indomovie28.net/barbershop-the-next-cut/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar