Kamis, 27 Agustus 2020

5 Makanan Pereda Demam dan Batuk

Keluhan sehari-hari seperti demam dan batuk tidak selalu harus diatasi dengan obat. Makan makanan bergizi dan menyegarkan kadang-kadang cukup ampuh untuk meredakannya.
Ada berbagai penyebab demam dan batuk. Mulai dari cuaca yang tidak menentu, hingga daya tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang infeksi.

Berikut makanan yang memiliki khasiat untuk membantu melawan batuk dan demam, dikutip dari Healthline:

1. Sup ayam
Sup ayam telah direkomendasikan sebagai obat untuk menyembuhkan flu biasa. Hal ini dikarenakan sup ayam mengandung vitamin, mineral, kalori, dan protein. Tak hanya itu, saat demam tubuh membutuhkan lebih banyak cairan, sehingga kuah yang terdapat dalam sup ayam sangat berkontribusi untuk menambah cairan tubuh.

Terlebih lagi, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sup ayam sangat efektif dalam membersihkan lendir hidung. Sebab, uap panas dari sup ayam mengandung dekongestan alami (kandungan pereda hidung tersumbat).

2. Bawang putih
Bawang putih memiliki efek antibakteri, antivirus, dan antijamur. Bawang putih juga dipercaya dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi bawang putih lebih jarang mengalami sakit, bahkan kondisi tubuh mereka menjadi lebih baik ketimbang orang yang tidak pernah mengkonsumsinya.

3. Air kelapa
Air kelapa menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi dengan baik. Hidrasi sangat penting terutama saat kamu mengalami demam, banyak keringat, muntah, dan diare. Air kelapa juga mengandung glukosa dan elektrolit yang sangat dibutuhkan untuk rehidrasi.

4. Teh panas
Sama seperti sup ayam, teh panas mengandung dekongestan alami untuk membantu membersihkan lendir. Selain itu, teh juga mengandung polifenol, yaitu zat alami yang ditemukan pada tumbuhan dengan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

5. Sayuran hijau
Sayuran hijau mengandung banyak vitamin, serat, dan mineral yang dibutuhkan tubuh saat sakit. Sayuran hijau juga memiliki antioksidan dan anti bakteri untuk membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan. Kamu juga bisa memadukan sayuran hijau dengan telur, sehingga kaya akan nutrisi dan protein.

Pro-Kontra Bioskop Dibuka, Mengharapkan Imunitas Tapi Malah Bikin Cemas

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan rencana dibukanya kembali bioskop di wilayahnya. Pembukaan bioskop ini merujuk pada studi dan kajian para pakar terkait dengan penanganan dan pengelolaan kegiatan di dalam bioskop yang sudah dilakukan di berbagai negara.
"Kegiatan bioskop di Jakarta akan kembali dibuka dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat adanya regulasi yang detail dan pengawasan yang ketat," kata Anies dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020).

Bagaimana cara meminimalisir penyebaran Corona di bioskop?
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menyarankan agar pembukaan bioskop di zona merah menerapkan jaga jarak dalam protokol kesehatan. Jaga jarak yang dimaksud yaitu memberi batasan antar penonton dua kursi kosong di samping, dan satu kursi kosong di depan penonton tersebut.

"Kalau daerah merah benar-benar dijaga, seperti ventilasi udara harus bagus, kalau perlu nontonya pakai face shield. Untuk daerah hijau pakai masker, jaga jarak kalau cuman satu bangku gapapa, ventilasi juga harus bagus," jelas dr Miko, saat dihubungi detikcom Rabu (26/8/2020).

dr Miko menambahkan untuk risiko tertular virus Corona COVID-19 di bioskop itu tergantung pada zona wilayahnya.

"Sebenarnya berbeda-beda, risiko yang paling tinggi itu pada wilayah zona merah, kedua orange, dan ketiga yang terendah hijau," pungkas dr Miko.

Benarkah bisa meningkatkan imunitas?
Salah satu alasan membuka kembali bioskop adalah meningkatkan imunitas. Menonton film dinilai membuat seseorang merasa bahagia sehingga sistem imun terangsang untuk makin kuat.

"Perlu kami sampaikan, bahwa bioskop dan cinema memiliki karakteristik penting dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito.

Psikiater dari Rumah Sakit dr H Marzoeki Mahdi di Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ membenarkan anggapan tersebut. Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang membuat imunitas tubuh menurun.

Namun membuka bioskop tidak selalu berhubungan langsung dengan kebahagiaan. Jika akhirnya malah kepikiran risiko penularan, yang terjadi malah tambah cemas dan akhirnya stres.

"Buat masyarakat yang mau menonton, perlu diperhatikan juga. Kalau mereka menonton dalam keadaan yang cemas, sia-sia juga. Yang tadi tujuannya mau cari hal yang baik, menyenangkan, malah jadi takut khawatir. Eh di ujung sana ada yang batuk-batuk, malah jadi cemas," kata dr Lahargo.
https://indomovie28.net/shura-no-onna-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar