- Sikat gigi saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi. Upaya tersebut menjadi sia-sia jika kamu masih melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak gigi.
Sering kali, kamu mungkin tak acuh dengan berbagai kebiasaan yang dapat merusak gigi. Sampai akhirnya kamu mengalami sakit gigi dan baru merasakan dampaknya.
Untuk menghindari peristiwa tersebut, kamu perlu mengetahui 6 kebiasaan kecil yang dapat merusak gigi seperti dikutip dari WebMD berikut:
1. Mengunyah es batu
Mengunyah es batu dapat mengiritasi jaringan lunak di dalam gigi. Akibatnya, es batu sangat berpotensi membuat gigi menjadi patah atau retak. Makanan yang terlalu dingin atau pun panas dapat memicu rasa sakit yang berkepanjangan.
2. Tindik lidah
logam yang terdapat pada tindikan lidah dapat membuat gigi menjadi patah. Ketika logam bergesekan dengan gusi, dapat menyebabkan kerusakan gigi. Tak hanya itu, mulut merupakan salah satu sarang bakteri. Dalam hal ini, tindik dapat meningkatkan resiko infeksi dan luka apabila tidak sengaja ditusuk pada bagian pembuluh darah besar.
3. Menggeretakkan gigi
Bruksisme atau menggeretakkan gigi dapat merusak jaringan gigi seiring berjalannya waktu. Biasanya, bruksisme disebabkan karena stres dan kebiasaan saat tidur. Memang, cukup sulit menghilangkan kebiasaan ini. Oleh sebab itu, kamu bisa menghindari mengkonsumsi makanan keras, sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan kerusakan akibat kebiasaan bruksisme ini.
4. Minum soda
Soda diperkirakan mengandung sekitar 11 sendok teh gula. Selain itu, soda juga mengandung asam fosfat dan sitrat yang dapat merusak jaringan enamel gigi. Oleh sebab itu, hindari minum minuman bersoda yang berlebihan.
5. Membuka kemasan dengan gigi
Kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang adalah membuka kemasan plastik dengan menggunakan gigi. Padahal kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan oleh dokter karena berpotensi membuat keretakan pada gigi.
6. Merokok
Rokok mengandung tembakau yang dapat menyebabkan penyakit gusi dan menimbulkan noda pada gigi. Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, bibir, dan lidah. Karena itu, merokok dapat mempercepat proses kerusakan gigi.
Frekuensi Ejakulasi yang Disarankan Bagi Pria untuk Cegah Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit tak menular yang bisa menyebabkan kematian pada pria. Setiap tahun di Inggris, sekitar 47.000 pria terkena penyakit ini dan 11.500 di antaranya meninggal dunia.
Kanker prostat sebetulnya dapat dicegah dengan melakukan olahraga, diet seimbang, dan pemeriksaan organ intim secara rutin. Dikutip Sciencepost.uk, studi di Amerika mengatakan rutin ejakulasi juga dapat mencegah pria terkena kanker prostat.
Para peneliti di University of Public Health, Boston, mengetahuinya setelah melakukan survei pada 32.000 pria tentang kebiasaan seksual mereka, termasuk frekuensi ejakulasi.
"Kami menemukan bahwa pria yang melaporkan frekuensi ejakulasi lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi ejakulasi yang lebih rendah lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan kanker prostat," jelas pemimpin penelitian, Jennifer Rider.
Namun, sebuah studi tahun 2009 dikutip dari Medical News Today melaporkan pria berusia 20 dan 30 yang ejakulasi setiap hari justru memiliki peningkatan risiko terkena kanker prostat. Oleh karena itu, tidak disarankan pria melakukan ejakulasi setiap hari.
Lalu, berapa frekuensi yang normal untuk berejakulasi?
Para peneliti menyarankan frekuensi normal pria berejakulasi adalah 21 kali dalam sebulan. Frekuensi tersebut dapat mengurangi risiko kanker prostat hingga 33 persen. Agar hasil pencegahan maksimal harus diimbangi dengan pola hidup sehat seperti berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
https://nonton08.com/scary-movie/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar