Selasa, 25 Agustus 2020

Chanel Gelar Show Virtual Perdana, Koleksi Dapat Review Buruk

Di tengah pandemi COVID-19, Chanel membuat gebrakan baru dengan menggelar fashion show virtual perdananya. Namun sayang, rancangannya kali ini meninggalkan impresi buruk.

Chanel seharusnya mengadakan peragaan busana koleksi Cruise 2020/2021 di Capri, Italia, pada 7 Mei lalu. Akan tetapi, fashion show perdana Virginie Viard sebagai direktur kreatif Chanel di luar Paris itu gagal terwujud karena wabah virus Corona.

Sebagai penggantinya, Chanel mempresentasikan koleksi tersebut secara digital pada Senin (8/6/2020). Sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah rumah mode tersebut sejak berdiri 110 tahun lalu.

Bruno Pavlovsky selaku presiden divisi fashion Chanel mengatakan, baru kali ini Chanel merilis sebuah koleksi tanpa sebuah fashion show. "Ini adalah cara presentasi yang baru," kata Bruno seperti dikutip WWD. Alhasil, Chanel memperkenalkan koleksi Cruise 2020/2021 dalam bentuk video dan foto-foto yang dimuat di situs resmi Chanel dan media sosialnya.

Panorama Capri menjadi inspirasi utama Virginie Viard untuk koleksi ini. Batal ke Capri untuk memamerkan karyanya, Virginie membawa suasana pulau resor Mediterania tersebut ke studio pemotretan di markas Chanel di Rue Cambon, Paris, Prancis.

Setelah menghabiskan masa lockdown di sebuah pedesaan di Prancis, Virginie kembali ke markas Chanel pada 4 Mei untuk merampungkan koleksi Cruise tersebut bersama timnya. Mereka hanya punya waktu tiga minggu sebelum waktu peluncuran.

"Rencananya peragaan koleksi tersebut digelar dalam skala kecil dan ringan, seperti seseorang yang sedang berlibur di Capri: elegan dan sophisticated, tapi lebih sederhana, ada perpaduan jaket dari koleksi terdahulu dengan sesuatu yang baru," terang Virgine.

Busana yang lebih kasual dengan variasi celana pendek, jeans, terusan longgar dan bikini mendominasi 51 look koleksi Cruise 2020/2021. Meski terasa santai, desainer penerus Karl Lagerfeld ini menyelipkan pilihan outerwear berbahan tweed sehingga DNA Chanel yang elegan tetap terasa.

Koleksi ini sekaligus mempertegas komitmen Chanel untuk menjadi brand yang ramah lingkungan. Selain memanfaatkan material yang sudah ada, Virgine mengeksplor sutra dan katun yang ramah lingkungan sesuai sertifikasi GOTS (Global Organic Textile Standard).

Di jajaran aksesori, terdapat beberapa penyegaran. Salah satunya, hadir beberapa model tas 'croissant' untuk melengkapi deretan tas Chanel bergaya klasik.

Terlepas dari keistimewaan tersebut, koleksi Chanel Cruise 2020/2021 tetap tak luput dari kritikan. Vanessa Friedman, kritikus fashion dari harian New York Times, memberi ulasan buruk dalam sebuah artikel yang diberi judul "Chanel's First Digital Show Was a Disappointment on Many Levels."

Menurut Vanessa, karya Virgine adalah sebuah kemunduran bagi Chanel. "Ini terasa seperti kembalinya kegagalan para high fashion yang menolak kenyataan ketimbang melangkah ke depan dengan penuh makna," tulisnya.

Blogger fashion kondang Bryan Boy juga kurang menyukai koleksi tersebut dan mempertanyakan kinerja Virgine. "Saya sangat tidak paham apa yang terjadi, entah ada yang salah dengan seleranya atau orang-orang di sekitarnya," kicau Bryan di Twitter.
https://nonton08.com/maggies-plan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar