Sabtu, 22 Agustus 2020

Varian Mutasi Corona dengan Infeksi Lebih Ringan Ditemukan di Singapura

Para peneliti di Singapura menemukan varian mutasi baru dari virus Corona COVID-19 yang disebut menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasien COVID-19 di negara tersebut yang terinfeksi varian mutasi baru virus ini memiliki hasil pemeriksaan klinis yang lebih baik, bahkan kebutuhan perawatan intensifnya juga rendah.

Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan varian mutasi baru virus ini bisa menimbulkan respon imunitas yang lebih kuat.

Penelitian ini melibatkan peneliti dari berbagai institusi di Singapura, termasuk National Center for Infectious Diseases (NCID), Duke-NUS Medical School, dan Agency for Science, Technology, and Research.

"Studi ini memberikan data akurat yang menunjukkan bahwa perubahan genetik atau mutasi yang diamati pada virus SARS-CoV-2 ini telah mempengaruhi tingkat keparahan penyakitnya pada pasien," jelas peneliti dari Duke-NUS, Gavin Smith dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020).

Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini bisa berpengaruh pada pengembangan vaksin dan perawatan untuk para pasien COVID-19.

Varian mutasi virus tersebut kemungkinan besar berasal dari Wuhan, China, yang terdeteksi dalam klaster infeksi yang terjadi pada Januari-Maret 2020. Di Singapura, virus itu ditularkan dari orang ke orang, melalui beberapa klaster sebelum pencegahan dilakukan.

Sebelumnya, Paul Tambyah dari Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, mengatakan virus akan menjadi kurang ganas setelah bermutasi. Meskipun masih bisa menginfeksi manusia, tetapi tidak membunuh mereka.

Kenapa Bu Tejo Bisa Viral? Ini Kemungkinan Psikologisnya

 Sosok Bu Tejo di film 'Tilik' yang tengah viral sukses mencuri perhatian. Karakternya yang julid alias judes lidah dan suka bergosip membuat banyak orang terhibur, jengkel tapi sekaligus tergelitik.
Psikolog klinis dari Personal Growth, Veronica Adesla, menilai karakter Bu Tejo cukup dekat dengan kondisi sehari-hari masyarakat pada umumnya. Faktor inilah yang membuatnya jadi sangat populer.

"Viral karena relate dengan masyarakat sih karena kan in everyday life," kata Vero, demikian sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Jumat (21/8/2020).

"Ngomongin orang, membangun asumsi dan penjelasan mengenai seseorang atau sesuatu hal hanya berdasarkan secuplik informasi yang tidak komplit," lanjutnya.

Masih menurut Vero, ada banyak nilai yang bisa diambil dari sosok Bu Tejo dan kejulidannya. Salah satunya mengajarkan bahwa secuil informasi yang viral di internet belum tentu bisa dipercaya, sehingga harus selalu cek fakta sebelum terbawa emosi saat menanggapinya.

"Pastikan untuk menegakkan asas praduga tidak bersalah, dan jangan membangun penjelasan sendiri dari informasi yang tidak lengkap, tidak benar, dan tidak dapat dipercaya. Pastikan sumber yang terpercaya dan informasi yang lengkap. Asumsi bukan berarti fakta," sara Vero.

Bu Tejo adalah tokoh fiktif dalam film pendek berjudul 'Tilik' garapan Ravacana Films bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Film ini berkisah tentang serombongan ibu-ibu yang hendak 'tilik' alias membesuk Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit.

Dalam perjalanan, Bu Tejo tampil dominan menyebar gosip yang kemudian memancing ibu-ibu lainnya untuk saling menanggapi. Ada yang langsung percaya, ada yang terus-terusan membantahnya.
https://indomovie28.net/shame-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar