Pelantikan anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai protes. Berbagai organisasi profesi mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) merasa tidak merekomendasikan 17 nama individu yang dilantik.
"Kami tadi bersama berembug dengan kawan-kawan karena kami melihat di Keputusan Presiden itu tidak ada nama-nama yang diusulkan oleh asosiasi seprofesi yang itu. Kami sudah usulkan ke Kemenkes sesuai UU Praktik Kedokteran dan peraturan presiden," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Mohammad Faqih, kepada wartawan, Selasa (18/8).
Selain IDI dan PDGI, organisasi lain yang turut menyuarakan protesnya adalah Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AFDOKGI), Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan anggota KKI periode 2019-2024 berbeda dari rekomendasi karena usulan yang diberikan sebelumnya tidak memenuhi persyaratan.
"Usulan dari masing-masing unsur tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan seperti tidak membuat surat pernyataan melepaskan jabatan pada saat dilantik menjadi anggota KKI, mengundurkan diri dari PNS kalau yang diusulkan adalah sebagai PNS, dan satu orang diusulkan oleh dua unsur," kata Terawan dalam keterangan tertulis.
Memang apa sih fungsi dari KKI dan mengapa posisinya begitu penting?
KKI sendiri merupakan badan otonom non-struktural yang bertanggung jawab langsung ke presiden. Di dalamnya terdapat 17 orang individu yang mewakili berbagai organisasi kedokteran, tokoh masyarakat, hingga dinas kesehatan dan pendidikan.
Dikutip dari halaman resmi kki.go.id, fungsi KKI menurut Pasal 7 Undang-undang Praktik Kedokteran nomor 29 tahun 2004 adalah melakukan registrasi dokter dan dokter gigi. Selain itu KKI juga berperan dalam mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi serta melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran.
Kata WHO soal Mutasi Corona D614G di Malaysia yang 10 Kali Lebih Menular
Mutasi virus Corona D614G disebut 10 kali lebih menular dan ditemukan di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura. Menanggapi hal itu, WHO (World Health Organization) akan melakukan pelacakan.
Menurut dr Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi dan penyakit infeksi WHO, mutasi virus D614G sebenarnya telah menyebar dan teridentifikasi sejak Februari 2020. Virus ini adalah strain utama yang beredar di Eropa, Amerika Utara, dan kembali lagi ke Asia.
"Hal penting yang kami lakukan adalah melacak virus ini. Informasi terkait virus ini juga sudah dibagikan. Lalu, kami juga bekerja sama dengan kelompok khusus yang dibentuk beberapa waktu lalu," ujar dr Maria di konferensi pers kantor Jenewa WHO, Rabu, (19/08/2020).
dr Maria juga mengatakan, WHO sudah mendiskusikan potensi perubahan virus bersama dengan kelompok penelitian sejak Januari silam. Riset ini tak hanya mengidentifikasi adanya perubahan mutasi, tetapi juga memperhatikan perbedaan perilaku pada setiap virus.
"Kami sudah mendiskusikannya sejak Januari. Secara khusus, kami pun membentuk kelompok penelitian untuk melihat setiap perubahan yang terjadi. Mutasi mana yang penting, mutasi mana yang virusnya berpotensi memiliki perilaku berbeda, dan bagaimana mempelajarinya," pungkasnya.
Selain itu, dr Maria mengungkapkan bahwa lebih dari 75 ribu urutan genom lengkap, sudah tersedia secara publik dan global yang diperoleh dari negara di seluruh dunia yang membagikan informasi terkait virus tersebut. Hal ini dianggap cukup luar biasa dan diharapkan terus berlanjut oleh WHO.
Meski lebih menular, mutasi virus Corona D614G diyakini tidak lebih mematikan.
https://nonton08.com/the-fabulous-udin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar