Jumat, 28 Agustus 2020

TikTok Minta Dicaplok Netflix Tapi Ditolak

 Netflix menjadi perusahaan terbaru yang dihubungkan dengan TikTok di saat platform video pendek itu sedang mencari pembeli untuk bisnisnya di Amerika Serikat.
Wall Street Journal melaporkan, seperti dikutip detikINET dari South China Morning Post, Kamis (27/8/2020), bahwa TikTok menjadi pihak pertama yang mendekati Netflix untuk membeli operasinya di AS.

Tapi raksasa streaming itu menolak undangan untuk terlibat dalam perjanjian miliaran dolar dengan ByteDance yang merupakan perusahaan induk Tiktok.

Netflix adalah perusahaan terbaru yang dikaitkan dengan pembicaraan akuisisi bisnis TikTok. Seperti diketahui Presiden Donald Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif yang memaksa ByteDance untuk menjual bisnis TikTok di AS atau harus siap menghadapi pencekalan.

Saat ini sudah ada beberapa nama yang berpotensi menjadi pemilik baru TikTok, seperti Microsoft dan Oracle. Bahkan Oracle sudah mendapat dukungan langsung dari Trump.

Valuasi TikTok yang sangat tinggi berarti tidak banyak perusahaan asal AS yang mampu membelinya. Analis memperkirakan TikTok memiliki nilai antara USD 10 miliar dan USD 50 miliar.

Bagi Netflix, mengakuisisi TikTok berarti bisa mendatangkan platform yang mengandalkan pendapatan dari iklan ke dalam bisnisnya sehingga mereka tetap bisa menawarkan konten hiburan tanpa iklan.

Netflix dan TikTok juga diam-diam memiliki sejarah persaingan. Baru-baru ini CEO Netflix Reed Hastings menyebut TikTok sebagai saingan dalam hiburan internet.

Saat ini pembicaraan akuisisi paling serius datang dari Microsoft. Tapi tidak diketahui sudah sejauh mana pembicaraan antara Microsoft dan ByteDance, padahal tenggat waktu 15 September yang ditetapkan Trump sudah semakin dekat.

TikTok sendiri baru-baru ini menggugat pemerintah AS untuk melawan perintah eksekutif Trump. Gugatan tersebut mengatakan perintah eksekutif Trump tidak sesuai konstitusi dan menuduh pemerintah tidak memiliki bukti yang mendukung klaim bahwa pemerintah China bisa mengakses data milik pengguna TikTok asal AS.

Vaksin Merah Putih Tak Terdaftar di WHO, Ini Kata Satgas COVID-19

- Indonesia juga mengembangkan vaksin Corona. Vaksin Corona buatan Indonesia Merah Putih dikembangkan Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME).
Sebelumnya, Direktur LBME, Prof Amin Soebandrio, mengatakan pihak mereka menargetkan akan menyerahkan bibit vaksin Corona pada industri pada bulan Februari atau Maret 2020. Setelah itu akan dilakukan uji klinis fase I, II, dan III.

Namun, vaksin Corona Merah Putih tidak ada dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait vaksin yang tengah dikembangkan. Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito angkat bicara mengapa vaksin Corona Merah Putih tidak ada dalam daftar WHO.

"Vaksin Corona Merah Putih tidak ada di daftar WHO karena masih dalam pengembangan tahap awal," ungkapnya dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Jumat (28/8/2020).

Prof Wiku menjelaskan vaksin Corona Merah Putih tentu nantinya akan terdaftar di WHO. "Jika nanti uji klinis sudah berjalan tentu akan didaftarkan pada WHO," ungkapnya dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Jumat (28/8/2020).
https://cinemamovie28.com/wandering-swallowtail-butterfly-trout-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar