Seorang gadis 12 tahun di Probolinggo, Jawa Timur hidup lagi saat jenazahnya hendak dimandikan. Meski akhirnya meninggal lagi 1 jam kemudian, fenomena ini cukup mengejutkan.
Gadis tersebut dikabarkan meninggal dengan diagnosis diabetes dan komplikasi. Saat dimandikan, tiba-tiba jantungnya berdetak kembali dan membuat kaget kerabat yang memandikan.
Peristiwa ini tak melulu dikaitkan dengan hal mistis. Dalam dunia medis, ini disebut Lazarus Syndrome atau Return of Spontaneous Circulation (ROSC) yang biasanya dialami pasien serangan jantung.
Dalam kondisi darurat, ada beberapa cara untuk memeriksa seseorang sudah meninggal atau belum, dikutip dari everplans:
1. Cek Denyut Nadi
Pegang sisi leher orang itu dengan ujung jarimu. Rasakan denyutan pada daerah tersebut. Apabila masih berdenyut, berarti jantung orang itu masih bekerja. Namun, jika kamu tidak merasakan denyutan apapun, tandanya orang itu sudah meninggal.
2. Goyangkan Tubuh
Kamu bisa menggoyangkan tubuh orang tersebut dengan pelan dan rasakan pergerakannya. Orang yang sudah meninggal, tentu terbaring kaku tanpa melakukan pergerakan apapun.
3. Gunakan Cermin
Arahkan cermin atau permukaan apapun dari kaca di bawah lubang hidung orang tersebut. Apabila cermin tersebut berkabut atau berembun, tandanya masih ada napas pada orang itu. Namun, jika cermin itu tetap bersih tanpa adanya kabut, maka orang tersebut sudah tidak bernapas lagi.
4. Gunakan Senter
Arahkan sorotan sinar senter langsung ke mata. Jika pupil menyempit, adanya kemungkinan mereka masih hidup. Apabila tidak ada respons atau reflek dari mata, maka kemungkinan orang itu sudah meninggal.
5. Mengeluarkan Kotoran
Di detik-detik terakhir, seseorang yang meninggal biasanya akan mengeluarkan kotoran berbentuk feses dan air seni, tergantung seberapa banyak kotoran tersebut memenuhi kandung kemih atau usus. Cara ini menjadi indikasi lain untuk menentukan seseorang sudah meninggal atau belum.
Sebisa mungkin, segera hubungi tenaga medis yang lebih kompeten untuk memeriksa dan memastikan kondisinya. Dalam beberapa kasus, seseorang yang tampaknya sudah meninggal masih bisa 'dihidupkan' lagi dengan resusitasi oleh petugas yang terlatih.
Bukan Cuma Sinovac, Ini Sederet Vaksin COVID-19 yang Diuji di Indonesia
Berbagai negara tengah mengembangkan vaksin untuk virus Corona COVID-19, termasuk Indonesia. Menurut Penanganan COVID-19, saat ini sudah ada beberapa calon vaksin Corona yang sedang dikembangkan di Indonesia. Salah satunya adalah vaksin merah putih.
"Kami perlu sampaikan bahwa secara nasional ada beberapa inisiatif yang dikembangkan, yaitu yang pertama adalah konsorsium oleh lembaga Eijkman yang disebut dengan vaksin Merah Putih ini kerjasama dengan Eijkman dan Biofarma dan berharap dengan pengembangan ini, maka Indonesia akan mempunyai vaksin sendiri," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/8/2020).
Wiku juga menjelaskan, selain vaksin Sinovac yang saat ini sedang dilakukan uji klinis tahap III di Bandung, ada beberapa perusahaan lain yang mengembangkan vaksin Corona di Indonesia.
"Ada Kalbe Farma dan Genexine, ini perusahaan bioteknologi yang asalnya dari Korea Selatan, dan Genexine ini mengembangkan vaksin GX19 yang akan melakukan uji klinis fase II di akhir tahun ini," jelas Wiku.
"Sedangkan Kimia Farma saat ini telah melakukan penjajakan dengan grup G42, perusahaan teknologi dari UEA dan Sinopharm, untuk melakukan pengadaan vaksin untuk kandidat vaksin yang telah melalui uji klinis I dan II," tambahnya.
Wiku pun berharap dengan berbagai kerjasama yang dilakukan dalam pengembangan vaksin Corona, nantinya masyarakat Indonesia bisa hidup lebih sehat dan aman dari COVID-19.
https://cinemamovie28.com/the-protector-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar