Kamis, 03 September 2020

Ridwan Kamil Ungkap Kelebihan Jika Vaksin Corona Dibuat di Bandung

 Indonesia tengah mempersiapkan kandidat vaksin yang diproduksi di dalam negeri, yaitu vaksin merah putih, GX-19, Sinopharm, dan Sinovac. Vaksin Sinovac ini diproduksi oleh Bio Farma yang telah melakukan uji klinis fase ketiga.
Vaksin ini telah melewati fase 3 di Bandung, Jawa Barat yang dijadwalkan berjalan selama 6 bulan dan target selesai pada Januari 2021. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan vaksin yang diproduksi di Bandung ini memiliki berbagai kelebihan.

"Kelebihannya karena diproduksi di Bandung, maka harganya murah," ujarnya dalamwebinarYouTube, Kamis (3/9/2020).

"Jumlahnya bisa kita atur. Kita tidak bisa dikendalikan oleh barang, kalau barang jadi kita kan diimpor vaksinnya, nanti diatur antar negara...wah panjang," imbuhnya.

Berdasarkan data hasil uji klinis tahap awal kandidat vaksin Sinovac, CoronaVac bisa menginduksi terbentuknya antibodi dan memperkuat sistem imunitas tanpa efek samping yang merugikan. Bio Farma pun menargetkan vaksin ini bisa diproduksi pada kuartal pertama 2021.

Dalam pemaparannya, Ridwan meminta dukungan dan doa agar vaksin yang tengah diproduksi ini bisa segera hadir di tengah masyarakat. Menurutnya, jika vaksin ada, pandemi yang melanda Indonesia saat ini bisa dikatakan berakhir.

Sudah 6 Bulan Berlalu, Ini Alasan Corona di Indonesia Belum Juga Teratasi

Sudah enam bulan menghadapi wabah Corona, gelombang pertama virus Corona di Indonesia belum juga usai. Ada tiga kesalahan yang disoroti ahli epidemiologi mengapa wabah Corona belum juga usai.
Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menjelaskan salah satunya terkait masalah zonasi. Seperti halnya pengkategorian wilayah zona hijau, tidak benar-benar menandakan tingkat infeksi wilayah tersebut rendah.

"Karena mobilitas penduduk itu tidak bisa kita batasi. Misalnya 5 wilayah kuning hijau, dalam waktu berapa hari berubah karena ada laporan kasus, jangan gunakan zonasi hijau dan memberikan kesan kita aman dan masih ada penularan," paparnya dalam sebuah diskusi online, Kamis (3/8/2020).

"Zona hijau tidak merefleksikan yang sesungguhnya. Jadi saat mereka merasa aman, terjadilah klaster baru di sekolah, pabrik, kantor, karena membuat orang menjadi tidak waspada," lanjutnya.

Pandu menyoroti beberapa alasan lain yang membuat wabah Corona di Indonesia belum juga berakhir. Apa saja?

"Tidak memperkuat surveilans. Melupakan peran layanan primer dan masyarakat harus diajak sejak awal dan kemudian kita karena tadi disuruh patuh secara massal untuk melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) tanpa menyadari kewaspadaan itu membuat masyarakat lalai," pungkasnya.

Meningkatkan surveilans dan memastikan masyarakat melakukan protokol kesehatan dengan baik merupakan kunci yang dinilai Pandu bisa menekan penularan Corona.

Fakta-fakta Dugaan Bullying dan Kematian Calon Dokter Spesialis di Surabaya

 Kasus dugaan bunuh diri mahasiswa residen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, AB, menjadi banyak perbincangan di lini masa. AB diisukan bunuh diri setelah mendapat bullying atau perundungan dari seniornya.
Perilaku bullying, dalam bentuk apapun, tentu tak dapat diterima. Terlebih bullying bisa dilakukan secara verbal, fisik, dan psikologis yang mengakibatkan korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya.

Atas kejadian ini banyak pihak yang menuntut agar kasusnya ditindak lebih lanjut agar tak ada korban lain yang berjatuhan. Namun sampai saat ini disebut belum ada laporan resmi yang masuk baik di polres maupin polsek jajaran Surabaya.

Berikut fakta-fakta dugaan bullying dokter muda di Surabaya seperti yang dirangkum detikcom.

1. Masih menjalani stase bedah
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Moh Nasih mengatakan, AB baru saja menjalani stase bedah, atau bertugas di RSUD dr Soetomo selama tiga hari. Dan tiba-tiba ia mendengar kabar tersebut.

"Yang bersangkutan itu baru tiga hari stase di RS," ujar Nasih kepada CNNIndonesia.com

2. Diduga meninggal usai tenggak cairan pembersih
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa AB meninggal dunia usai meminum cairan pembersih kimia. Aksi tersebut ia lakukan lantaran mendapat bullying dari seniornya.
https://cinemamovie28.com/female-workers-romance-at-work-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar