Sabtu, 19 September 2020

Momen Haru Tenaga Kesehatan Rawat Pasien COVID-19 Tanpa Pamrih

 Beberapa tenaga kesehatan termasuk perawat tetap merasa optimis di tengah penambahan pasien terus menerus. Seperti yang diceritakan perawat COVID-19 saat harus mengutamakan keselamatan pasien dalam kondisi apapun.

Perawat COVID-19 di RS Siloam Mampang, Jakarta Selatan, Ester Mamahit, mengakui bahwa pasien COVID-19 semakin bertambah banyak seiring waktu. Oleh sebab itu, virus Corona bukanlah hal yang main-main.


"Awal-awal tuh, pasien COVID yang dirawat paling dua orangan yang masuk. Sekarang bisa 10 orang di ruangan ICU, gonta-ganti pasien terus," ujar Ester saat dihubungi detikcom, Jumat (18/09/2020).


Ester juga mengaku bahwa perawat sangat kewalahan menangani pasien COVID-19. Sebab, jumlah tenaga kesehatan tidak sebanding dengan pasien yang ada.


"Di saat tenaga nggak cukup, tetap pasien harus dimasukin cuma karena bed nya ada yang kosong. Kita nggak cukup orang dan tenaga, mau nggak mau bagi-bagi tugas," ujarnya.


Selain itu, Ester juga menceritakan bahwa adanya tekanan yang dirasakan perawat juga dari pasien COVID-19. Misalnya, pasien dengan rawat ICU dalam kondisi tak sepenuhnya sadar, memaksakan diri dan ngeyel untuk bangun dan mencabut alat-alat yang terpasang pada tubuh mereka. Oleh sebab itu, perawat harus selalu sigap untuk menangani masalah tersebut.


Tak sedikit juga pasien dengan kondisi tubuh yang seharusnya memang dirawat di ruangan biasa, justru meminta untuk masuk ruang ICU. Sebab, suhu di ruangan biasa cukup panas, tak sebanding dengan dinginnya ruangan ICU.


Selain itu, Ester juga menceritakan masih ada pasien yang suka menyuruh-nyuruh perawat. Padahal kondisinya, dia mampu dan sangat memungkinkan untuk melakukannya sendiri, misal mengambil barangnya sendiri.


Di balik semua itu, Ester merasa puas ketika melihat ada pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Ia menceritakan, saat itu ada seorang pasien yang berada di ruang ICU selama dua bulan dan tak sadarkan diri. Beruntung, pasien tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.


Dalam berbagai kejadian yang dialaminya dengan pasien COVID-19, Ester berharap bahwa semua ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap orang. Namun, ia sendiri tetap optimis bisa terus menjalani tugas.


"Masyarakat masih belom aware sama virus Corona. Anggap COVID-19 nggak ada. Akhirnya pas kena, baru sadar kalau virus ini emang ada," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/battle-of-westerplatte/


Progres Kandidat Vaksin Corona: Sinovac, Astrazeneca, Sputnik, Merah Putih


Kasus akumulasi COVID-19 telah menembus angka 30 juta di seluruh dunia berdasarkan laporan Worldometers. Sejumlah negara di seluruh dunia berupaya mengembangkan dan memproduksi vaksin yang efektif dan aman untuk menghentikan pandemi virus tersebut.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 17 September 2020 menyebut ada sekitar 36 kandidat vaksin Corona dari beberapa negara yang telah masuk tahap uji coba pada manusia. Dari jumlah tersebut 9 kandidat telah masuk dalam uji klinis fase 3. Di luar 36 kandidat yang telah masuk uji klinis, ada 146 kandidat yang masih dalam tahap uji pre-klinis.


Berikut perkembangan kandidat vaksin corona Sinovac, Astrazeneca, Sputnik, Merah Putih yang di sejumlah negara:

1. Sinovac

Vaksin Corona Sinovac adalah salah satu kandidat vaksin COVID-19 yang dianggap potensial. Terlebih disebutkan bahwa dalam uji coba gabungan fase 1 dan fase 2, tidak ditemukan efek samping yang berarti.


Apalagi pembuat vaksinnya, Sinovac Biotech, berencana memulai uji coba klinis vaksin virus Corona (COVID-19) eksperimental terhadap anak-anak dan remaja pada akhir bulan ini. Hal ini memperluas pengujian untuk vaksin eksperimental yang sudah mencapai tahap akhir untuk uji coba terhadap orang dewasa.


Menurut catatan registrasi pada Rabu (16/9) waktu setempat, uji coba terhadap anak-anak dan remaja ini akan dimulai pada 28 September mendatang di Provinsi Hebei, China bagian utara. Juru bicara Sinovac menegaskan bahwa uji coba ini telah disetujui oleh regulator China.


Total 552 partisipan sehat yang berusia antara 3- 17 tahun akan disuntikkan dua dosis CoronaVac, vaksin Corona buatan Sinovac, atau plasebo dalam uji coba gabungan fase 1 dan fase 2. Vaksin Sinovac sekitar 5-10 dolar AS atau sekitar Rp 72.500-Rp 145.000.


Selain di China, uji klinis vaksin ini dilakukan di sejumlah negara termasuk di Indonesia dengan bekerja sama dengan Bio Farma.

https://cinemamovie28.com/the-babadook/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar