Perjuangan merawat pasien COVID-19 terkadang tak kenal waktu. Seorang perawat mengisahkan sampai tak sempat buka puasa karena tugas yang tak bisa ditunda.
Pengalaman tersebut dikisahkan oleh salah satu perawat COVID-19 di RS Haji Surabaya, Putri Ardyasana. Ia menceritakan pengalaman paling berkesan untuknya saat merawat pasien COVID-19.
"Waktu itu pas bulan puasa, kebetulan saya lagi jaga sore. Kita operan praktik jam 2-an. Riwayat pasien-pasien masih stabil nih, jadi kita persiapan-persiapan aja, kayak persiapan obat," ujar Putri kepada detikcom, Jumat (19/09/2020).
Sebelum asar, tiba-tiba para tenaga kesehatan melihat seorang pasien ibu hamil, dengan kondisi yang amat buruk. Kebetulan, saat itu yang jaga hanya tiga orang. Putri adalah salah satunya.
"Jadi waktu itu, saya minta teman saya yang bidan buat bantu pasien itu. Tapi belum muncul-muncul," pungkasnya.
Akhirnya, Putri memutuskan untuk menolong sang pasien sendirian, sampai dirinya tak menyadari kalau sudah waktunya buka puasa. Hingga pukul setengah 8 malam, ia merasa tubuhnya sangat lemas dan baru menyadari bahwa ia belum makan ataupun minum. Tak lama kemudian, sang bidan datang, sehingga akhirnya Putri bisa buka puasa.
Putri juga menceritakan bahwa sebenarnya masih banyak pengalaman yang mengesankan baginya. Momen paling menyenangkan adalah saat ia menerima hasil SWAB pasien yang berubah menjadi negatif. Artinya, sang pasien sudah bisa pulang karena sudah dinyatakan tidak lagi positif COVID-19.
"Ada titik capek juga. Tapi balik lagi, saya terjun di dunia perawatan dan kesehatan. Ingat janji profesi juga. Jadi, ketika mulai stres, kami para perawat berusaha menghibur diri, seperti main TikTok, foto-foto, boomerang," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/rescue-dawn/
6 Penyebab Bau Kentut Tak Sedap, Hati-hati Ada yang Berisiko Fatal
Mengeluarkan gas yang biasa disebut kentut merupakan hal yang wajar sebagai salah-satu bentuk eksresi manusia. Manusia yang sehat membuang gas beberapa kali dalam sehari, baik yang berbau ataupun yang tidak berbau.
Namun, pernah tidak terlintas di kepala kalian kenapa bau kentut berbeda-beda dan cenderung tidak sedap?
Bau kentut yang bervariasi dapat berbahaya dan juga tidak. Berikut ini faktor yang dapat menyebabkan bau pada kentut:
1. Alergi makanan
Biasanya penyebab yang paling sering menyebabkan bau pada gas perut. Biasanya karena intoleransi laktosa dan gluten. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak mampu memecah zat-zat tersebut.
Kesulitan mencerna lakstosa dan gluten biasanya dialami oleh orang dengan penyakit celiac. Penyakit celiac mengakibatkan luka pada saluran pencernaan dan membuat saluran pencernaan tidak bisa bekerja maksimal memproses zat-zat tertentu.
2. Mengkonsumsi makanan tinggi serat
Walaupun memiliki banyak manfaat, makanan berserat tinggi memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat dicerna. Makanan ini akan terfermentasi atau rusak selama di saluran pencernaan.
Hal ini yang menyebabkan kentut berbau tidak sedap. Makanan berserat tinggi contohnya bawang putih, brokoli, asparagus dan kubis.
3. Konsumsi obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat memicu bau pada gas perut. Salah-satunya adalah antibiotik.
Antibiotik membunuh bakteri baik yang ada di perut, sehingga mengganggu proses pencernaan. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada saluran pencernaan sehingga menghasilkan bau tidak sedap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar