Menanti buah hati perlu banyak persiapan, tentu banyak pasangan suami istri yang ingin anaknya terlahir sehat dan cerdas. Namun, hal ini sebenarnya bisa dipengaruhi oleh usaha pasutri dalam menjaga kesehatan, lho.
Tak melulu soal kesuburan organ intim, makanan dan kebiasaan hidup ikut mempengaruhi sehat tidaknya sang buah hati saat lahir. Spesialis obstetri ginekologi dr Suskhan Djusad, SPOG(K), membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat persiapan kehamilan.
1. Skrining pranikah
"Kesehatan calon ibu merupakan pondasi penting dalam membentuk generasi unggul di masa depan. Untuk itu diperlukan skrining pranikah yang terdiri dari penilaian faktor risiko, pemeriksaan status gizi, dan pemeriksaan darah," ungkap dr Suskhan, dikutip dari HaiBunda Rabu (30/9/2020).
Melalui skrining pranikah, nantinya riwayat kesehatan sang ibu bisa diketahui. Hal ini menjadi antisipasi jika sang ibu bisa saja berisiko kesulitan saat proses persalinan.
2. Gaya hidup dan rencana kehamilan
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan pranikah, calon ibu dan ayah disebut dr Suskhan harus memperbaiki kebiasaan gaya hidup. Misalnya saja, tidak merokok karena hal ini sangat mempengaruhi kesuburan pasangan.
"Selain itu, dalam merencanakan kehamilan, komunikasikan tentang jarak kehamilan dan jumlah anak yang ingin dilahirkan. Hal ini dilakukan guna memahami kesiapan fisik dan mental masing-masing pasangan. Pandangan medis sebenarnya menyarankan rentang jarak kehamilan aman adalah antara 18-24 bulan untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya," lanjutnya.
3. Mempersiapkan kehamilan
dr Suskhan menegaskan ketika sudah mempersiapkan kehamilan, calon ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kecukupan gizi makro dan mikro sangatlah mempengaruhi kehamilan, persalinan, hingga menyusui.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, masalah ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah 17,3 persen dan anemia dengan total 50 persen. KEK dan anemia pada ibu hamil dapat berpotensi meningkatkan risiko abortus, persalinan, prematur, dan perdarahan pasca salin. Bagi janin sendiri dapat menyebabkan risiko hipertensi, diabetes mellitus, kegemukan, dan tingkat kecerdasan anak yang rendah.
4. Tetap menjaga makan saat hamil
"Saat hamil, calon ibu harus tetap menjaga baik-baik asupan gizi seimbang. Penuhi kebutuhan protein dengan daging sapi, ayam, dan ikan laut dalam, seperti salmon," pesan dr Suskhan.
Tambahkan juga konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan yang kaya akan serat untuk menjadi pencahar bagi ibu hamil yang sembelit. Seperti pepaya, semangka, buah naga, pisang ambon.
https://nonton08.com/alpha-and-omega-2-a-howl-iday-adventure/
Pecah Rekor, Ini Sebaran 4.510 Pasien Corona yang Sembuh 30 September
Pasien sembuh virus Corona COVID-19 per hari ini tembus 4.510 kasus. Penambahan kasus sembuh per Rabu (30/9/2020) menjadi yang terbanyak sehingga total akumulatif tembus 214.947.
Sebelumnya penambahan kasus sembuh tertinggi sebelumnya terjadi pada 25 September lalu. Saat itu ada penambahan kasus sembuh sebanyak 4.343 kasus.
Penambahan kasus sembuh tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan penambahan kasus sebanyak 1.456 kasus. Berikut sebaran 4.510 kasus sembuh Corona per 25 September.
SEMBUH
Bali: 116
Banten: 280
Bangka Belitung: 1
Bengkulu: 20
DI Yogyakarta: 29
DKI Jakarta: 1.456
Jawa Barat: 371
Jawa Tengah: 200
Jawa Timur: 350
Kalimantan Barat: 2
Kalimantan Timur: 251
Kalimantan Tengah: 120
Kalimantan Selatan: 38
Kalimantan Utara: 44
Kepulauan Riau: 2
Nusa Tenggara Barat: 40
Sumatera Selatan: 86
Sumatera Barat: 104
Sulawesi Utara: 21
Sumatera Utara: 170
Sulawesi Tenggara: 14
Sulawesi Selatan: 374
Sulawesi Tengah: 11
Lampung: 11
Riau: 246
Papua Barat: 27
Papua: 92
Sulawesi Barat: 8
Nusa Tenggara Timur: 6
Gorontalo: 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar