Pandemi virus Corona sampai saat ini masih melanda Indonesia dan pertambahan kasus masih terus terjadi. Dalam hal ini, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan pesan dan harapan bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Corona.
Salah satunya, ia mengingatkan agar masyarakat untuk jangan terlalu berharap pandemi akan cepat berlalu.
"Pertama, jangan berharap ini (pandemi) akan cepat berlalu. Ini panjang dan kita harus membiasakan hidup dengan virus ini. Makanya saya katakan setelah normal pun, tetap virusnya akan ada di tengah-tengah kita," jelasnya dalam akun YouTube Panggil Saya BTP, Selasa (15/9/2020).
"Maka dari itu, selain kita menunggu vaksin, vaksin pun kita belum tahu apakah bisa cepat satu-dua tahun ini. Tapi, di antara itu gunakanlah perspektif yang benar yaitu Tuhan. Sebagai orang yang percaya dengan adanya Tuhan, pastilah Dia punya maksud yang baik," imbuhnya.
Selain itu, Ahok juga menegaskan pada masyarakat Indonesia untuk tidak menganggap enteng dan meremehkan pandemi COVID-19 ini. Tetapi, ia juga tidak ingin masyarakat merasa ketakutan bahkan menjadi paranoid yang bisa berdampak pada daya tahan tubuh.
"Jangan jadi paranoid sampai akhirnya daya tahan tubuh turun karena stres. Tetap berolahraga, karena saya kira nggak ada alasan tidak berolahraga,"
Ahok memberikan contoh beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan di tengah pandemi ini, terutama saat work from home (WFH). Beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah jalan kaki hingga jogging ringan.
"Kita harus tetap sehat, ada sukacita dan damai di hati kita. Kita harus optimis, yang penting kita harus tetap sehat," pungkasnya.
Masker Scuba Tak Dianjurkan, Peminatnya Memang Mulai Berkurang
Di awal pandemi virus Corona COVID-19, masker scuba sempat hits dan banyak dicari. Bahkan sampai ada tutorial untuk memilih masker scuba yang berkualitas, yakni dengan tes tiup lilin.
Bukan tanpa alasan jika saat itu masker scuba banyak jadi pilihan. Selain karena harganya murah meriah, teksturnya pun lembuh dan lentur mengikuti lekuk wajah. Tipis sehingga tidak pengap untuk bernapas.
Namun di balik kenyamanan tersebut, masker scuba dinilai terlalu tipis. Droplet masih bisa menembus dan menularkan virus Corona. Selain itu, kecenderungan untuk dipakai dengan tidak benar juga lebih besar.
"Masker scuba sering mudah ditarik ke dagu sehingga fungsi masker jadi tidak ada," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito.
Sementara itu, seorang pedagang masker mengaku penjualan masker scuba menurun belakangan ini. Masker kain yang berlapis lebih banyak dicari pelanggan.
"Saya jualan masker sudah dari Mei akhir. Dulu banyak yang cari masker scuba daripada masker kain," ucap Muhidin, seorang pedagang masker di Tangerang, saat ditemui detikcom, Selasa (15/09/2020).
"Iya sekarang sudah jarang lagi yang nyari masker scuba. Makannya nih saya mulai stok-stok masker kain lagi," jelasnya.
https://kamumovie28.com/ribbit-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar