Total hingga hari ini Jumat (25/9/2020) angka kasus Corona di seluruh dunia telah melampaui 32 juta kasus dengan kematian lebih dari 900 ribu.
Beberapa negara Asia termasuk yang paling terdampak pandemi virus Corona. Beberapa di antaranya bahkan melaporkan ribuan kasus per harinya, termasuk Indonesia.
Hingga kemarin Kamis (24/9/2020) kasus kematian di Indonesia bertambah 128 orang, sehingga total kematian di Indonesia sudah menyentuh angka 10.105 kasus.
Indonesia sendiri masuk dalam daftar 10 negara Asia dengan kasus kematian Corona tertinggi per Kamis (25/9/2020). Berikut daftar 10 negara Asia dengan kasus kematian Corona tertinggi, dikutip dari Worldometers Kamis (25/8/2020).
1. India
Total kasus: 5.816.103
Sembuh: 4.752.991
Kematian: 92.317
2. Iran
Total kasus: 436.319
Sembuh: 367.829
Kematian: 25.015
3. Indonesia
Total kasus: 262.022
Sembuh: 191.853
Kematian: 10.105
4. Irak
Total kasus: 337.106
Sembuh: 268.761
Kematian: 8.799
5. Turki
Total kasus: 309.790
Sembuh: 271.964
Kematian: 7.785
6. Paskisan
Total kasus: 308.217
Sembuh: 294.392
Kematian: 6.437
7. Filipina
Total kasus: 296.755
Sembuh: 231.928
Kematian: 5.127
8. Bangladesh
Total kasus: 355.384
Sembuh: 265.092
Kematian: 5.072
9. China
Total kasus: 85.422
Sembuh: 80.522
Kematian: 4.634
10. Arab Saudi
Total kasus: 331.857
Sembuh: 314.793
Kematian: 4.599
https://nonton08.com/swordsman/
Diterpa Gelombang Kedua Corona, Negara Ini Lockdown Lagi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan akan memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown nasional selama dua pekan mulai hari ini Jumat (25/9/2020), untuk menghadapi gelombang kedua virus Corona COVID-19.
"Gelombang kedua dari virus Corona menyerang seluruh dunia. Itu juga menyerang kita. Angka kasus di Israel meningkat, jumlah yang sakit parah juga meningkat, pun demikian dengan jumlah meninggal," kata Netanyahu, seperti dikutip dari laman Reuters.
"Jika kita tidak mengambil langkah cepat dan sulit, kita akan mencapai ujung jurang," tambahnya.
Israel kembali melakukan lockdown yang kedua selama pandemi Corona. Karena jumlah kasus baru hampir setiap hari telah mencapai hampir 7.000 kasus baru dengan populasi penduduk sebanyak 9 juta jiwa.
Pembatasan baru ini mengharuskan semua bisnis dan tempat kerja setidaknya selama dua minggu ditutup mulai hari ini. Setelah lockdown selama dua pekan, Netanyahu berharap bisa memperpanjang kebijakan tapi dengan beberapa pelonggaran.
Meski demikian, Israel diketahui mendapat pujian luas karena bergerak cepat dalam menangani wabah virus Corona. Pemerintah langsung menyegel perbatasannya dan memberlakukan penguncian yang ketat.
Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan bahwa setidaknya ada sekitar 658 pasien COVID-19 dalam kondisi kritis. Sementara jumlah kematian kumulatif akibat virus Corona di Israel tercatat mencapai 1.317 orang.
Sebelumnya, lockdown pertama dilakukan pada bulan Maret lalu yang berakhir pada bulan Mei.
Panas! China Balas Komentar AS Soal Penanganan Pandemi COVID-19
China mengecam Amerika Serikat pada pertemuan tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa atas kritiknya terhadap pandemi COVID-19. Duta besar China untuk PBB, Zhang Jun, menyerang balik AS dengan menyebut mereka telah menciptakan banyak masalah bagi dunia.
Pernyataan Zhang disampaikan sebagai kecaman terhadap pidato Presiden Donald Trump yang menyebut 'virus China' merujuk pada virus corona COVID-19.
"Saya harus mengatakan cukup, sudah cukup! Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," kata Zhang dalam pertemuan DK PBB melalui konferensi pers yang dihadiri oleh beberapa kepala negara, dikutip dari CNN, Jumat (25/9/2020).
"AS memiliki hampir 7 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 200 ribu kematian saat ini. Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS ternyata memiliki kasus dan kematian yang paling banyak yang dikonfirmasi?," tambahnya.
Zhang juga mengatakan jka AS yang seharusnya menjadi pihak untuk dimintai pertanggungjawaban terkait penganan buruk pandemi virus corona. Komentarnya ini didukung antusias oleh Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar